YOGYAKARTA – Memetakan Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Lulusan Baru Perguruan Tinggi di Indonesia menjadi judul penelitian peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM), Wahyu Kustiningsih. Hasilnya menunjukkan, pekerjaan impian para lulusan baru perguruan tinggi adalah pada sektor pendidikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gaji tetap, hubungan kerja tetap, dan status sosial.
“Selain dari sektor itu, pekerjaan impian lainnya adalah hal yang berhubungan dengan perdagangan, bisnis, dan ritel, lalu disusul dengan hal yang menyangkut teknologi komputer dan internet,” kata Wahyu.
Peneliti lain dari universitas yang sama, Falikul Isbah menjelaskan hasil penelitiannya yang berjudul “Mengeksplorasi Praktik Baik (Best Practices) Lulusan Baru Perguruan Tinggi dalam Menavigasi Transisi Kepemudaan di Masa Pandemi”.
Falikul mengatakan, sebelum pandemi, mencari pekerjaan bagi lulusan universitas bukanlah sebuah perkara yang mudah. Saat situasi pandemi covid-19, tentunya menambah kesulitan dalam mencari pekerjaan.
Falikul menegaskan, sedikitnya lowongan kerja dan pembatasan mobilitas akibat pandemi telah melipatgandakan kesulitan mendapatkan pekerjaan dan memulai usaha.
“Fresh graduate tentunya berupaya beradaptasi dengan berbagai cara, sambil tetap menggenggam pekerjaan impian mereka,” tegas Falikul.
Adapun rekomendasi yang ditawarkan Falikul mengenai penekanan paradigma Kampus Merdeka yaitu agar perguruan tinggi lebih terbuka pada hal-hal baru untuk dipelajari. Ia menjelaskan, perguruan tinggi perlu menambah intensitas perjumpaan dan exposure mahasiswa dengan dunia luar.
“Perguruan tingi perlu memfasilitasi tumbuh kembang ruang-ruang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi hard skills, soft skills, dan civic skills di dalam kampus,” tutup Falikul.
Hal di atas disampaikannya dalam Seminar Hasil Penelitian Tahun 2020 yang digelar Pusat Penelitian Kebijakan (Puslitjak), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Kegiatan yang dilaksanakan pada 7-9 Desember 2020 secara daring dan luring mengangkat tema “Kebijakan Berbasis Bukti untuk Memperkuat Kemerdekaan Belajar dan Ketahanan Budaya di Masa Pandemi. (Siedoo)