MAGELANG – Sebagai upaya meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam menghadapi persaingan global saat ini penting meningkatkan kompetensi berbahasa asing. Menyikapi hal itu, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur melaksanakan Program Peningkatan Kompetensi Bahasa Asing Siswa SMK Melalui Sertifikasi Internasional TOEIC, Senin (24/8/2020).
Penanggungjawab kegiatan, Sri Pangestuti, S.Pd mengatakan kegiatan digelar di Laboratorium Administrasi Perkantoran dengan peserta 40 siswa Kelas XII dari semua jurusan.
“Kegiatan kami buat dua sesi. Sesi Pertama pukul 08.30-09.30 WIB dan Sesi Kedua pukul 10.00-11.00 WIB,” kata Waka Kurikulum ini.
Sri Pangestuti menerangkan tujuan kegiatan tersebut adalah meningkatkan kompetensi dan sertifikasi internasional kemampuan berbahasa Inggris siswa SMK Muhammadiyah 1 Borobudur. Dalam program ini, instrument yang digunakan adalah VIERA (Vocational Institute Readiness Assesment).
“Yaitu alat uji yang dikembangkan untuk mengukur kesiapan siswa SMK dalam menghadapi test TOEIC (Test of English for Internasional Communication). VIERA digunakan oleh direktorat SMK dalam menguji kemampuan TOEIC siswa SMK,” terangnya.
Dalam pelaksanaan program ini, pihak sekolah melaksanakan seleksi internal, dan dipilih 40 siswa XII terbagi dalam 2 kelompok. Siswa mendaftar secara online melalui website panitia bit.ly/SMK/Registration. Pelaksanaan secara bersama di sekolah menggunakan sistem online Computer Based Test.
Dijelaskan Sri Pangestuti, soal berjumlah 50 nomor, terdiri atas 25 nomor listening dan 35 nomor reading. Seluruh soal diberi waktu 60 menit untuk dikerjakan.
“Hasil seleksi akan dikirim melalui email siswa, dan bagi yang lolos, selanjutnya akan mengikuti seleksi tahap 2,” jelasnya.
Menurut Sri Pangestuti, S.Pd, kegiatan ini sangatlah bagus karena membuat anak terlatih dalam mengerjakan soal tes TOEIC. TOEIC sangatlah penting dikarenakan siswa akan mendapat sertifikat yang dapat dipergunakan di kemudian hari.
“Walaupun masih bersifat seleksi, namun tetap bermanfaat utk mengukur kemampuan anak,” tuturnya.
Sementara itu Kepala SMK Muhammadiyah 1 Borobudur, Munif Hanafi, S.S. mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian sekolah untuk meningkatkan kualitas siswa.
“Walaupun masih dalam kondisi pandemi Covid-19, siswa tetap mendapatkan sarana untuk menunjukkan kompetensi diri. Peserta akan bersaing dengan 75.000 siswa SMK di seluruh Indonesia,” ungkanya.
Terkait keikutsertaan seleksi program ini, salah satu peserta tes Sakti Nur Ma’rifah memiliki kesan tersendiri. Dia menilai seleksi ini sangat berguna untuk siswa SMK, seperti dirinya.
“Sebab dengan tes TOEIC saya bisa mengukur seberapa besar kemampuan penguasaan bahasa Inggris saya,” kesannya.
Sakti Nur Ma’rifah berharap hasil tes yang diikuti mendapatkan skor tinggi dan lolos ke tahap 2. Dia juga berharap tes TOEIC harus tetap dilaksanakan sampai kapan pun, untuk menumbuhkan peluang siswa di kemudian hari. (Siedoo)