Siedoo.com -
Tokoh

Mahar Yustisiana, Mahasiswi UMM Ini Jadi Teman Belajar untuk Anak-Anak Desa Ambokembang

Siedoo, Dalam melaksanakan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri, Mahar Yustisiana melakukan hal yang patut dicontoh. Di mana mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi teman belajar anak-anak Desa Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Koordinator Kelompok PMM 01 Gelombang 3 ini mengatakan, di masa pandemi Covid-19 kegiatan belajar mengajar tatap muka sangat sulit dilakukan di sekolah. Sehingga kegiatan belajar mengajar menggunakan sistem daring.

“Namun, tidak semua anak mampu untuk memahami bahkan orang tua juga kesulitan dalam memfasilitasi belajar bagi anak-anaknya,” kata Mahar Yustisiana, Sabtu (15/8/2020).

Dikatakan Mahar, biasanya anak-anak diberikan tugas oleh sekolah untuk satu minggu melalui WhatsApp (WA). Tugas yang diberikan bermacam-macam, mulai dari mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau membuat video. Setelah itu, setiap seminggu sekali dikumpulkan lagi ke sekolah.

“Karena tugas daring yang diterima terkadang anak kurang paham, sementara ingin bertanya kepada orang tua, terkadang orang tua juga kesulitan memahami tugas. Di sinilah saya membantu anak-anak belajar bersama. Menjelaskan bagaimana cara mengerjakan tugas yang diterima mereka,” katanya.

Orang tua dan anak-anak di Desa Ambokembang sangat mendukung dan terbantu dengan kegiatan ini. Karena anak-anak hanya diberikan pekerjaan rumah saja tanpa diberi pemahaman oleh guru mereka. Dengan ditemani belajar oleh Mahar, anak-anak bisa bertanya atau minta penjelasan tentang memahami tugas dan belajar cara mengerjakannya.

“Alhamdulillah, mereka sangat terbantu. Anak-anak bisa fokus utamakan belajar, tidak bermain terus. Karena kadang disuruh orang tua mereka untuk segera mengerjakan tugas, susah anak-anak mematuhinya,” ungkap Mahar.

Kegiatan yang dilakukan Mahar dibimbing langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Nu’man Aunuh, S.H., M.Hum dan berlangsung selama kurang lebih 30 hari. Diharapkan dengan kegiatan ini bisa tetap memotivasi anak-anak untuk belajar dengan giat meskipun sekolah masih belum dibuka. (*)

Apa Tanggapan Anda ?