Inovasi

Bantu Penanganan Pasien Covid-19, Mahasiswa ITS Konversikan Kapal Perintis Semi Rumah Sakit

SURABAYA – Empat mahasiswa Departemen Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam Tim Doa Ibu berhasil membuat inovasi kapal transporter untuk layanan medis. Inovasi ini guna membantu mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Dalam ajang Lomba Aplikasi Inovatif dan Inspiratif (LAI2) Covid-19, inovasi tersebut diganjar dengan prestasi tertinggi dengan menyabet juara 1 pada sublomba Kapal Transporter.

Adalah Michael Wei, Haritz Azzarie, Novi Anggia dan Fadilla Rafiansyah Anwar yang menggagas ide konversi kapal perintis semi rumah sakit tersebut. Inovasi baru ini merupakan desain konversi dari kapal perintis bernama KM Sabuk Nusantara 99.

“Kapal perintis ini dipilih sebab secara owner requirements dirasa sudah paling tepat untuk dilakukan konversi,” ungkap Michael Wei selaku Ketua Tim Doa Ibu.

Michael mengungkapkan bahwa ide tersebut diangkat dari kurangnya fasilitas penanganan pasien Covid-19 dan adanya beberapa kapal yang difungsikan untuk rumah sakit. Atas dasar dua hal tersebut, muncul ide konversi kapal perintis yang dilengkapi dengan fasilitas medis.

“Konversi kapal ini bertujuan untuk mengefisiensikan waktu produksi pembangunan kapal dalam jumlah banyak. Sebab penanganan Covid-19 harus dilakukan dengan cepat,” tambahnya.

Menurut Michael, konversi kapal ini tidak dilakukan secara keseluruhan pada bagian kapal. Sehingga perencanaan desain konversi yang diterapkan menggunakan konsep “alteration”, di mana konversi pada kapal tidak memengaruhi karakter dari kapal yang dikonversi.

“Jadi kapal yang kami konversi tetap memiliki fungsi lama, baik itu sebagai pengangkut penumpang maupun logistik,” terangnya.

Lebih lanjut soal konversi, Michael menuturkan, konversi yang dilakukan hanya pada sebagian maindeck (geladak utama) dan crewdeck yang diubah untuk dijadikan fasilitas penanganan pasien Covid-19. Untuk maindeck, bagian yang dikonversi terletak pada sebagian area penumpang yang memiliki luasan kurang lebih 236 meter kubik.

Yakni dijadikan sebagai fasilitas penanganan medis. Mulai dari kamar pasien, tempat pengolahan limbah medis, ruangan oksigen, kamar tidur perawat dan dokter, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya terkait penanganan Covid-19. Sedang untuk crewdeck, kamar first class yang dikonversi menjadi akses embarkasi.

Selain itu, sambung Michael, inovasi lainnya yang dilakukan adalah partisi ruangan penanganan Covid-19 agar ruangan-ruangan lain pada kapal perintis tidak terkontaminasi. Ditambah penerapan Negative Room Pressure yang diintegrasikan juga dengan High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter standar medis yang dimaksudkan untuk memastikan ruangan-ruangan lain pada kapal dalam kondisi sangat aman.

“Desain kapal kami ini juga terdapat box crane yang berfungsi untuk mengangkut pasien Covid-19 dengan keterbatasan seperti pemakai kursi roda,” lanjutnya.

Michael mengatakan, letak keunggulan dari inovasi ini yaitu pada konversi kapal perintis yang dilakukan beberapa modifikasi agar waktu pembangunan kapal yang lama bisa dipangkas menjadi lebih singkat. Sehingga dapat meminimalisir biaya. Namun tetap mempertimbangkan desain yang efektif, efisien, dan ergonomis berdasarkan beberapa desain referensi dari rumah sakit. Juga fasilitas perawatan lainnya baik yang berbentuk bangunan darat, ataupun bangunan di kapal.

“Jadi kami unggul dengan memperhitungkan aspek waktu pembangunan. Sedang yang lain hanya membuat desain kapal dengan owner requirements yang ada tanpa mempertimbangkan aspek lain,” ujarnya.

Dalam pengerjaannya sendiri, Tim Doa Ibu hanya menyelesaikan produk inovasi ini dalam dua bulan. Dalam jangka waktu tersebut, mereka membagi pekerjaan mulai dari pemodelan kapal, perhitungan teknis, serta instalasi ventilasi pada kapal. Mereka dibimbing dosen Departemen Teknik Perkapalan ITS, yakni Dr. Eng Yuda Apri Hermawan, S.T., M.T.

Michael menjabarkan bahwa kendala terbesar yang dialami tim adalah masalah jarak. Sebab keempatnya berasal dari daerah yang berbeda-beda. Jadi saat komunikasi dan diskusi perihal lomba ini sedikit terkendala.

“Ditambah kurangnya media diskusi dan penentuan waktu diskusi akibat dari daerah asal yang berbeda dan kesibukan masing-masing,” bebernya.

Di akhir, mahasiswa angkatan 2017 ini berharap, inovasi konversi kapal perintis buatannya ini dapat disempurnakan lagi. Yaitu dengan desain inovasi-inovasi lainnya yang dapat diterapkan dan dilengkapi ke kapal transporter milik timnya.

“Lomba ini menjadi batu loncatan untuk saya dan tim sebagai mahasiswa. Khususnya di bidang maritim, untuk bisa berkarya lebih baik lagi dalam situasi pandemi seperti ini,” pungkasnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?
Tags: ITS

Recent Posts

Pendekatan Holistik Diperlukan dalam Melindungi Anak yang Mengalami Kekerasan

JAKARTA, siedoo.com - Pendekatan holistik diperlukan dalam melindungi anak yang mengalami kekerasan. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Komisi X DPR…

22 jam ago

Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Nasional, SMPIT Ihsanul Fikri Pabelan Berpredikat Juara Umum

MAGELANG, siedoo.com - Kejayaan pencak silat kembali menghiasi SMPIT Ihsanul Fikri, Pabelan, Mungkid, Magelang. Tropi hingga medali berhasil diboyong oleh…

1 hari ago

Profesor ITS Ciptakan Bahan Antiradar Sokong Pertahanan di Indonesia

SURABAYA, siedoo.com - Guru Besar ke-203 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr Mashuri SSi MSi menciptakan bahan antiradar guna menyokong…

2 hari ago

Ramadan! SDITQ As Syafi’iyah Mendut Gelar Pengajian hingga Bazar Amal

MAGELANG, siedoo.com - Momen kebersamaan di bulan Ramadan digelar SD Islam Tahfidz Qur’an (SDITQ) As Syafi’iyah, Mendut, Kabupaten Magelang, Jateng di…

3 hari ago

Bapas 69 Menjadi TOP BUMD 2024 Bintang 5, Pj Bupati Magelang: Saya Sangat Mengapresiasi

MAGELANG, siedoo.com - Capaian kinerja yang telah diraih PT BPR Bank Bapas 69 Magelang (Perseroda) terus didorong Pj Bupati Magelang Sepyo…

3 hari ago

Aset Koperasi Cerah UNIMMA Tembus Rp 5,2 Miliar

MAGELANG, siedoo.com - Koperasi Cerah Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Rapat Akhir Tahun (RAT) Tahun Buku 2023 di Auditorium Kampus…

4 hari ago