Nasional

Kemendikbud Berupaya Ciptakan Wirausahawan Muda

JAKARTA – Sangat penting bagi mahasiswa mendapat pengalaman dari dunia usaha dan industri (dudi) selama belajar di perguruan tinggi. Dengan begitu, konsep link and match antara perguran tinggi dan DUDI diharapkan dapat terwujud. Di mana lulusan perguruan tinggi dapat berkontribusi terhadap DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) dan pertumbuhan ekonomi.

“Kami ingin meningkatkan relevansi kualitas lulusan dengan dunia industri agar universitas dapat menstimulasi dunia nyata kebutuhan bekerja secara praktik. Baik dari soft skill maupun dalam kemampuan berkolaborasi dengan efektif,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. (kemendikbud.go.id, 10/7/2020)

Demikian disampaikan Mendikbud saat memaparkan Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 pada rapat kerja (raker) dengan Komisi X DPR RI, di Jakarta, pekan lalu. Dalam kesempatan itu, Mendikbud menyampaikan gagasan untuk meningkatkan hubungan mahasiswa dengan dunia kerja melalui program Kampus Merdeka. Program tersebut memberi peluang sebesar-besarnya kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studi selama tiga semester, salah satunya dengan berwirausaha.

Menanggapi gagasan tersebut, anggota Fraksi PDI Perjuangan, Putra Nababan, mengapresiasi pernyataan Mendikbud. Ia mengatakan, proyek mandiri dan proyek kemanusiaan bagus untuk menjadi terobosan agar mahasiswa-mahasiswa di Indonesia semakin dekat dengan dunia usaha.

“Saya sangat tertarik dengan proposal bisnis, transaksi konsumen-konsumen, slip gaji karyawan, ini betul-betul menunjukkan satu hal yang riil kepada mahasiswa kita. Memiliki tanggung jawab terhadap suatu usaha terhadap karyawannya, punya bisnis model yang bisa dikembangkan seperti proyek-proyek yang sesuai dengan dengan minat dan bakat mereka,” ucap Putra Nababan.

Namun Putra juga mengingatkan, agar Mendikbud memiliki strategi untuk memastikan program Kemendikbud dapat berjalan sesuai rencana. Utamanya menyangkut bagaimana supaya kebijakan Merdeka Belajar ini tidak berganti-ganti seiring dengan pergantian menteri, presiden dan lain sebagainya.

“(Diperlukan) bukan sekadar hanya meng-upgrading eselon 3, 2 dan 1, bukan hanya mengondisikan internal kementerian, tapi juga stakeholder yang ada di luar Kementerian,” tutur Putra memberi masukan.

Menjawab kekhawatiran itu, Mendikbud mengambil masukan yang disampaikan oleh perwakilan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Ledia Hanifa. Sebelumnya Ledia menekankan pentingnya Kemendikbud memiliki dasar hukum untuk mengimplementasikan Peta Jalan Pendidikan dan menjaga konsistensinya kebijakan ini di tahun-tahun mendatang.

Berangkat dari masukan itu, Mendikbud akan segera merevisi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) sebagai langkah awal untuk menyukseskan pelaksanaan Peta Jalan Pendidikan dari pemerintah pusat hingga ke tingkat pelaksana.

“Prinsip-prinsipnya, aturan mainnya, konsepnya Peta Jalan disepakati dulu kemudian elemen-elemennya dimasukkan sebagai revisi UU Sisdiknas. Jadi itu yang akan mengukuhkan komponen-komponen terpenting daripada peta jalan kita,” ucapnya.

Sementara itu, Anggota Fraksi Demokrat, Dede Yusuf selaku pimpinan rapat, mendukung Peta Jalan Pendidikan yang diusulkan Kemendikbud. Ia mendorong Kemendikbud segera merevisi Undang-undang Sisdiknas agar Peta Jalan ini lebih kuat status hukumnya. Dede bahkan mendorong Sekretaris Jenderal Kemendikbud untuk mengawal revisi tersebut.

“Nanti akan menjadi tugas Pak Ainun untuk mengawal sesegera mungkin revisi UU Sisdiknas ini, harus dipercepat prosesnya,” tuturnya.

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda meminta agar Peta Jalan Pendidikan dapat terimplementasi tahapan secara detil dari tahun ke tahun. Dia ingin memastikan Peta Jalan ini sepenuhnya harus terintegrasi secara utuh dan didefinisikan dengan baik dalam revisi UU Sisdiknas.

“Saya mendorong Mas Nadiem membentuk tim khusus yang mempersiapkan hal tersebut,” kata Syaiful. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?

Recent Posts

Peringati Hari Kartini, Sekolah Indonesia Cairo Gelar Upacara Bendera

MESIR, siedoo.com -  Cerminan semangat Kartini tidak hanya di Indonesia. Tetapi juga di luar negeri. Seperti di Sekolah Indonesia Cairo…

14 jam ago

Capaian Triwulan I Tahun 2024 di Kabupaten Magelang Relatif Lebih Baik

MAGELANG, siedoo.com - APBD Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2024, di luar dana BOS dan BOP yaitu sejumlah Rp. 2.846.024.678.481. Sampai…

1 hari ago

Berikut Sistem Penanganan Medis Berbasis Metaverse yang Gagasan Mahasiswa ITS

SURABAYA, siedoo.com - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah sistem penanganan kesehatan personalized medicine berbasis metaverse bernama…

2 hari ago

Ikuti POPDA Eks Kedu, 160 Atlet dan Official asal Kota Magelang Dilepas

MAGELANG, siedoo.com - Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz melepas 160 atlet termasuk pelatih/official Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Kota Magelang,…

3 hari ago

Luar Biasa! ITS Naik Peringkat II Pendanaan PKM Terbanyak Nasional

SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan tinggi dengan proposal yang mendapatkan pendanaan…

4 hari ago

Dua Pelajar Indonesia Raih Emas dalam Ajang Internasional di Australia

JAKARTA, siedoo.com - Pelajar kelas 10 Sekolah Insan Cendekia Madani, Ronald Rauf Nurima, meraih prestasi gemilang dengan menyabet medali emas…

4 hari ago