Daerah

Rektor Unsyiah Ajak Kembangkan Inovasi Kecerdasan Buatan

ACEH – Inovasi teknologi sangat dibutuhkan saat ini, terutama di tengah pandemi Covid-19. Namun sayangnya, teknologi yang umumnya digunakan oleh masyarakat Indonesia saat ini, sangat tergantung dari teknologi buatan luar negeri. Kondisi ini menjadi tantangan, terutama mahasiswa untuk dapat mengalahkan produk buatan luar.

Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng dalam diskusi daring. Kegiatan diskusi daring itu dilakukan bersama Kepala BPPT Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc. IPU dan Direktur PT. Dua Empat Tujuh, Ir. Beno K. Pradekso, dilansir unsyiah.ac.id, (23/6/2020).

Rektor Samsul mengajak para mahasiswa untuk lebih aktif di laboratorium dengan mengembangkan berbagai inovasi, terutama di bidang kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI). Dikatakan Prof. Rektor, seribu inovasi di berbagai bidang bisa muncul selama pandemi ini.

“Artinya, begitu ada tantangan, kita mampu berpikir lebih cerdas dan menghasilkan lebih banyak. Tentunya dengan bekerja sama,” ujarnya.

Ia pun mengingatkan para dosen dan mahasiswa untuk terus mengikuti berbagai kompetisi bidang agar dapat menguatkan daya saing. Mahasiswa juga dituntut untuk selalu terbuka dan belajar dari hal baru, termasuk mempelajari antardisiplin ilmu.

Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza. Pandemi Covid-19 telah mengubah segala tatanan kehidupan masyarakat dan memaksa masyarakat untuk beraktivitas secara berbeda.

“Di sinilah teknologi sangat berperan dan membantu aktivitas,” katanya.

Sejak pandemi ini terjadi, Indonesia telah merancang beberapa inovasi dalam bentuk aplikasi. Inovasi ini telah membantu pemerintah dan menjadi solusi bagi kelangkaan tenaga medis. Selain itu, juga membantu dokter mendeteksi dan mendiagnosis Covid-19.

Salah satunya adalah aplikasi Peduli Lindungi yang telah diresmikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Aplikasi ini mampu mendeteksi zona merah atau hijau, dan memberitahukan kepada pengguna zona apa tempat ia berada.

“Namun butuh integrasi data yang sempurna untuk memaksinalkan penggunaan aplikasi ini. Setiap pengguna harus memasukkan datanya dalam aplikasi,” ujar Hammam. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?

Recent Posts

Capaian Triwulan I Tahun 2024 di Kabupaten Magelang Relatif Lebih Baik

MAGELANG, siedoo.com - APBD Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2024, di luar dana BOS dan BOP yaitu sejumlah Rp. 2.846.024.678.481. Sampai…

11 jam ago

Berikut Sistem Penanganan Medis Berbasis Metaverse yang Gagasan Mahasiswa ITS

SURABAYA, siedoo.com - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah sistem penanganan kesehatan personalized medicine berbasis metaverse bernama…

1 hari ago

Ikuti POPDA Eks Kedu, 160 Atlet dan Official asal Kota Magelang Dilepas

MAGELANG, siedoo.com - Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz melepas 160 atlet termasuk pelatih/official Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Kota Magelang,…

2 hari ago

Luar Biasa! ITS Naik Peringkat II Pendanaan PKM Terbanyak Nasional

SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan tinggi dengan proposal yang mendapatkan pendanaan…

3 hari ago

Dua Pelajar Indonesia Raih Emas dalam Ajang Internasional di Australia

JAKARTA, siedoo.com - Pelajar kelas 10 Sekolah Insan Cendekia Madani, Ronald Rauf Nurima, meraih prestasi gemilang dengan menyabet medali emas…

3 hari ago

17 Rektor PTN Ikuti Program Kepemimpinan di Korsel, Siapa Sajakah Mereka?

JAKARTA, siedoo.com - Pelepasan Peserta Program Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PKKPT) untuk Rektor Tahun 2024 dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,…

4 hari ago