Opini

Jangan Lupa, Indonesia Punya Pancasila

Siedoo, Indonesia memiliki sumber kekuatan luar biasa namun kadang belum sepenuhnya disadari oleh masyarakatnya, bahkan tak sedikit yang abai terhadapnya, dialah Pancasila. Bahkan bila nilai-nilainya diaplikasikan dengan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari, akan membuat hidup sebagai warga negara yang luar biasa.

Kadang kita tidak ingat, bahwa negara Indonesia berdiri tegak dengan dengan segala perjuangan dan pengorbanan para pahlawannya. Pengorbanan keringat, darah dan gagasan luar biasa menghasilkan sebuah kemenangan bagi seluruh rakyatnya. Bahkan membuahkan dasar negara yang menjadi pedoman dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Lahirlah sebuah kesepakatan, yang sangat jenius, yang mampu menjadi pemersatu jutaan kepala yang disebut bangsa Indonesia. Pancasila merupakan ideologi bangsa yang paling bijaksana. Hal itu tercermin dalam gagasan konseptual teoritiknya, yang mampu menjadi arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak  bisa dipungkiri Pancasila menjadi cita-cita normatif dalam penyelenggaraan bernegara.

Sebagai ideologi bangsa, tampak jelas dalam kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Yaitu dalam pembentukan sistem hukum, sistem politik, sistem ekonomi, sistem budaya dan keseluruhan sistem di Indonesia. Nilai-nilai dari Pancasila mampu mencegah terjadinya konflik yang berpotensi perpecahan bangsa.

Paradigma yang menjadi keyakinan adalah ideologi yang kuat, di mana akan menghasilkan bangsa dan negara yang kuat. Pancasila terbukti mampu menjadi menyejuk dari keanekaragaman etnokultural bangsa. Ketika sering terjadi permasalahan di Indonesia, maka menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia untuk melaksanakan nilai Pancasila dengan konsisten secara murni dan konsekuen.

Untuk itu nilai-nilai Pancasila harus diupayakan mendarah daging pada seluruh warga negara Indonesia. Seluruh pihak harus ikut serta memunculkan kesadaran dan pemahaman yang tinggi untuk menumbuhkan rasa memiliki Pancasila dengan keyakinan dan kebenarannya.

Pembudayaan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan sosial menjadi tanggung jawab bersama, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Pendidikan menjadi ujung tombak dalam pembudayaan nilai-nilai Pancasila sejak dini. Mulai dari pendidikan dalam keluarga (informal), di sekolah (formal), dan di masyarakat (nonformal).

Proses pembudayaan ini dapat dilakukan dalam domain values. Warga negara Indonesia adalah manusia yang diharapkan memiliki jiwa Pancasila. Pembudayaan yang diupayakan untuk seorang manusia, maka strategi yang digunakan hendaknya dengan mengkaitkan nilai-nilai Pancasila dengan realitas kehidupan konkrit manusia.

Nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, nilai Persatuan, nilai Kerakyatan, nilai Keadilan Sosial harus dihubungkan dengan realitas hidup manusia. Hal ini perlu dipahami karena Pancasila merupakan suatu sistem nilai, yang kelima silanya merupakan satu kesatuan yang sistematik. Untuk itu relisasi tidak bisa dilakukan hanya berdasarkan pada satu sila saja, dan terlepas dari esensi sila lainya, (Kaelan :2016).

Jika saja Pancasila diamalkan secara bijaksana,  maka bangsa Indonesia mampu menghadapi tantangan global. Tidak diragukan lagi Pancasila sebagai ideologi terbuka tentu nilai-nilainya dapat menjadi senjata ampuh untuk menghadapi berbagai tantangan global yang dihadapi.

Pancasila mampu menembus perkembangan zaman, baik di era perkembangan ilmu pengetahuan maupun dalam perkembangan teknologi yang begitu pesat. Namun jangan belokan Pancasila karena fleksibilitasnya, perlu disadari keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar Pancasila.

Keluwesan ini mengekspresikan wawasan yang lebih luas dan nyata terhadap perkembangan zaman. Kemampuan yang kritis dan reformatif sebagai warga negara berjiwa Pancasila yang mampu memecahkan berbagai permasalahan aktual sesuai dengan tuntutan zaman.

Berbagai tantangan global tentunya akan menghadang Indonesia menuju bangsa yang besar dan mampu eksis dalam percaturan dunia. Bukan hanya persaingan secara ekonomi namun tentunya berbagai permasalahan global juga akan berdampak terhadap Indonesia. Mulai dari permasalahan politik sampai  permasalahan kesehatan seperti pandemi Covid-19.

Untuk itu nilai-nilai Pancasila dapat diinternalisasikan menjadi karakter bangsa Indonesia dan karakter warga negara dalam menghadapi permasalahan global ini. Seluruh pihak harus mengaplikasikan nila-nilai Pancasila secara konsisten, murni dan konsekuen.

Pemerintah harus membuat kebijakan yang tidak menghianati nilai-nilai Pancasila. Seluruh warga negarapun harus mengaplikasikan nilai-nilai Pancaila dengan bijaksana, sehingga mampu menghadapi tantangan dari dalam maupun dari luar negeri.

Jangan lupa, Indonesia punya Pancasila. Marilah bersama-sama membumikan Pancasila, dalam berpikir, berucap, dan bertindak. Sehingga karakter Pancasila melekat dalam setiap pribadi bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (*)

 

Aulia Sholichah Iman Nurchotimah, M.Pd
Dosen PKn Institut Teknologi Telkom-Purwokerto, Jawa Tengah
Kandidat Doktor Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 
Apa Tanggapan Anda ?

Recent Posts

Ikuti POPDA Eks Kedu, 160 Atlet dan Official asal Kota Magelang Dilepas

MAGELANG, siedoo.com - Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz melepas 160 atlet termasuk pelatih/official Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Kota Magelang,…

20 jam ago

Luar Biasa! ITS Naik Peringkat II Pendanaan PKM Terbanyak Nasional

SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan tinggi dengan proposal yang mendapatkan pendanaan…

1 hari ago

Dua Pelajar Indonesia Raih Emas dalam Ajang Internasional di Australia

JAKARTA, siedoo.com - Pelajar kelas 10 Sekolah Insan Cendekia Madani, Ronald Rauf Nurima, meraih prestasi gemilang dengan menyabet medali emas…

2 hari ago

17 Rektor PTN Ikuti Program Kepemimpinan di Korsel, Siapa Sajakah Mereka?

JAKARTA, siedoo.com - Pelepasan Peserta Program Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PKKPT) untuk Rektor Tahun 2024 dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,…

2 hari ago

Ini Dia Sosok Wisudawan Sarjana Terbaik ITS dengan IPK 3,96

SURABAYA, siedoo.com - Menempuh pendidikan selama 3,5 tahun di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak menghalangi Benedictus Kenny Tjahjono sematkan…

3 hari ago

Mudik Gratis di Sumut Berhasil Tekan Penggunaan Sepeda Motor

MEDAN, siedoo.com – Program Mudik Gratis di Sumatera Utara (Sumut) berhasil menekan penggunaan sepeda motor saat arus mudik dan balik…

5 hari ago