Opini

Idul Fitri 2020, Ajarkan Kita Jalani New Normal

Siedoo, Pandemi Covid-19 yang melanda dunia mempengaruhi semua aspek kehidupan. Situasi memaksa manusia melakukan tindakan preventif dan kuratif akibat dampak wabah mematikan tersebut. Bahkan tak luput berbagai kebijakan dan tindakan dalam dunia pendidikan ditempuh guna proses pendidikan tetap berjalan.

Kegiatan belajar mengajar tatap muka diubah seketika menjadi kegiatan belajar mengajar dalam jaringan (daring). Hal luar biasa dilakukan oleh pendidik dan peserta didik di memasuki bulan ketiga 2020. Namun hal itu dapat berjalan meskipun menimbulkan pro dan kontra untuk pembelajaran daring. Namun hanya merupakan ‘kekagetan’ akan perilaku yang baru terkait kebijakan Belajar di Rumah.

Namun hingga bulan Ramadan datang, pembelajaran daring tetap berjalan, bahkan ujian daring pun terlewati dengan lancar. Hampir tidak ada masalah yang signifikan tentang ujian dan kelulusan. Kemudian mulailah kegiatan Penenerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang menerapkan PPDB online maupun offline.

New Normal

Setelah dicanangkan kebijakan dan semua menjalankan Bekerja dari Rumah, Belajar di Rumah, Beribadah di Rumah, kehidupan menjadi terbiasa dengan ‘di rumah saja’. Namun menjelang Idul Fitri, hasrat untuk keluar rumah masyarakat Indonesia seakan tak terbendung. Akhirnya kehidupan masyarakat sedikit demi sedikit kembali seperti sebelum adanya wabah Covid-19.

Bahkan pemerintah yang semula menerapkan larangan mudik pun akhirnya dibatalkan. Ini suatu hal yang membuat pro dan kontra di masyarakat. Seolah kebijakan, himbauan, dan biaya penanganan Covid-19 tidak ada artinya karena kalah dengan hasrat akan ‘kebiasaan’ dari pola hidup masyarakat.

Namun mengingat ganasnya virus Corona, hendaknya kita semua menyadari untuk mencegah penyebaran dan penularannya. Sehingga bagaimanapun kita tetap menaati protokol kesehatan agar terhindar dari paparan Covid-19. Sebagai masyarakat berpendidikan harus memahami, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Kehidupan normal di tengah wabah Covid-19 disebut dengan new normal. Yaitu perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan. Hal ini tentu guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Idul Fitri banyak yang tetap melakukan silaturahim secara langsung, namun tak sedikit yang ‘menundanya’ dan mengganti silaturahim secara online. Semua tinggal kemauan masing-masing pribadi terkait Idul Fitri dalam masa pandemi ini.

Namun setidaknya, Idul Fitri telah mengajarkan kita memasuki new normal, untuk pencegahan dan penularan Covid-19. Ada kemungkinan nantinya masyarakat bekerja dengan new normal, belajar pun dilakukan dengan norma-norma new normal. Namun semua tergantung dari kebijakan pemerintah yang akan datang dan kemauan bangsa ini. Hanya berharap ada hal yang tidak boleh ’normal kembali’, yaitu politisasi pendidikan dan perundungan-perundungan baik itu terhadap peserta didik ataupun kepada para pendidik dan para guru Indonesia.

Di hari suci ini, segenap Redaksi Siedoo mengucapkan ‘Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin’. Dirgahayu pendidikan Indonesia! (*)

Redaksi Siedoo

Apa Tanggapan Anda ?

Recent Posts

Siswa SMPIT Ihsanul Fikri Pabelan Sulthan Hidayatullah Raih Medali Perak

MAGELANG, siedoo.com - Siswa SMPIT Ihsanul Fikri Pabelan, Mungkid, Magelang, M Sulthan Hidayatullah mengantarkan sekolahnya pada prestasi yang gemilang. Ia…

5 jam ago

Pesantren Ramadan SD Mutual 2 Kota Magelang Fokus Bangun Akhlak Mulia

MAGELANG, siedoo.com - Momentum Ramadan 1445 H dimanfaatkan semaksimal mungkin SD Muhammadiyah 2 Alternatif (SD Mutual 2) Kota Magelang. Berbagai gelaran…

5 jam ago

Pendekatan Holistik Diperlukan dalam Melindungi Anak yang Mengalami Kekerasan

JAKARTA, siedoo.com - Pendekatan holistik diperlukan dalam melindungi anak yang mengalami kekerasan. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Komisi X DPR…

1 hari ago

Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Nasional, SMPIT Ihsanul Fikri Pabelan Berpredikat Juara Umum

MAGELANG, siedoo.com - Kejayaan pencak silat kembali menghiasi SMPIT Ihsanul Fikri, Pabelan, Mungkid, Magelang. Tropi hingga medali berhasil diboyong oleh…

2 hari ago

Profesor ITS Ciptakan Bahan Antiradar Sokong Pertahanan di Indonesia

SURABAYA, siedoo.com - Guru Besar ke-203 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr Mashuri SSi MSi menciptakan bahan antiradar guna menyokong…

2 hari ago

Ramadan! SDITQ As Syafi’iyah Mendut Gelar Pengajian hingga Bazar Amal

MAGELANG, siedoo.com - Momen kebersamaan di bulan Ramadan digelar SD Islam Tahfidz Qur’an (SDITQ) As Syafi’iyah, Mendut, Kabupaten Magelang, Jateng di…

3 hari ago