MAGELANG – Bencana alam menjadi fenomena yang terjadi tiba-tiba. Karena hal itu, SMPN 1 Kota Magelang, Jawa Tengah melakukan simulasi bencana alam, khususnya bencana gempa bumi. Kegiatan tersebut digelar sebulan sekali.

“Supaya mereka kalau ada bencana bisa langsung tanggap. Bisa melindungi diri kalau misal ada reruntuhan akibat bencana,” kata wakil kepala sekolah Milwahyudi, S.Pd, Selasa (4/2/2020).

Dijelaskan Milwahyudi, S.Pd yang juga pelatih satuan pendidikan alam bencana di sekolah itu, siswa diajarkan mengamankan diri dan peka ketika bencana alam terjadi. Mulai dari melindungi diri dengan bersembunyi di bawah kolong meja, jika terdengar sirine bencana, sampai menuju titik kumpul.

“Kita memberikan pelatihan dulu kepada siswa tentang penyelamatan dari bencana, setelah itu kita lakukan simulasi setiap bulan tanpa pemberitahuan kepada siswa,” ujarnya.

Simulasi yang dilakukan tanpa pemberitahuan untuk membiasakan siswa jika ada bencana. Dengan begitu siswa akan lebih peka jika bencana alam terjadi. Simulasi terbaru digelar akhir Januari kemarin.

Selain bencana alam, pelatihan ini juga mengantisipasi kecelakaan dampak dari ketidakamanan benda-benda di sekitar. Seperti bangunan lapuk, sarana dan prasarana tidak layak dan kecelakaan lainnya.

“Dengan adanya simulasi pengamanan bencana alam ini, kita jadi tau bagaimana menyelamatkan diri bukan hanya dari bencana, tapi kecelakaan,” terangnya.

Diterangkan, kegiatan ini juga berhubungan dengan pembelajaran penguatan pendidikan karakter diri. Dengan adanya pendidikan bencana, siswa jadi lebih paham dan mengerti apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.

Selanjutnya selain pengamanan dari bencana alam, semua bentuk bencana juga akan diberikan pelatihan kepada siswa.

“Kedepannya nanti kita juga akan mengadakan untuk penyelamatan dari kebakaran bersama dengan Damkar,” ujarnya. (Siedoo)