Daerah

Siswa MA Al-Iman Juga Diajari Tata Boga Lewat Ekstrakurikuler

MAGELANG – Madrasah Aliyah (MA) Al-Iman Kota Magelang, Jawa Tengah mempunyai program belajar menyerupai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satunya lewat ekstrakurikuler Tata Boga. Harapannya ketika siswa sudah lulus, tidak hanya bisa akademiknya saja tapi juga mempunyai skill untuk bisa mandiri.

“Boga itu kan  semua orang butuh makan, jadi guru mempunyai tuntutan kepada siswa tidak hanya bisa mengolah, tapi juga bisa memasarkan,” kata Guru Tata Boga MA Al-Iman, Entin Puji Windarti.

Dijelaskannya, kalau di SMK ada waktu tersendiri untuk pengolahan makanan dan ada waktu sendiri untuk mengelola usaha. Pembelajaran yang diterapkan di MA Al-Iman secara tergabung, mengolah sekaligus memasarkan.

“Jadi hasil pengolahannya tidak dimakan sendiri, kalau di SMK kan hasil praktik harian dimakan sendiri atau dibawa pulang. Kalau di sini mengolah langsung dijual, jadi mereka tidak hanya bisa membuat, tapi juga bisa memasarkan. Saya kolaborasi mengolah dan pengelolaan usaha,” tuturnya.

Para siswa diajarkan harus bisa untuk merencanakan belanja, mengolah, packing dengan kemasan menarik, membuat price list dan buku kas. Penjualan tidak hanya di lingkungan sekolah saja, tapi juga di luar sekolah.

Meskipun belum memiliki ruang praktek sendiri dan peralatan masih sederhana, hal tersebut tidak menyurutkan kesungguhan siswa dan guru dalam proses transfer ilmu. Kegiatan belajar mengajar masih tetap berjalan hingga tahap ujian praktik.

Pada ujian praktek pada Selasa (17/12/2019), guru memberikan menu kepada siswa untuk dibuat, caranya dengan diundi. Terdapat tujuh menu makanan yang harus dikerjakan masing – masing siswa diantaranya, ayam krispi, pastel, lumpia, putu ayu, sus isi vla, resoles dan cake.

Penilaian meliputi persiapan bahan, persiapan diri, proses dan hasil (rasa, warna, bentuk, kreasi). Siswa diberi durasi dua jam untuk mengerjakan dan sudah siap untuk dihidangkan.

“Kalau untuk ujian ini bebas, mau dijual boleh, mau dibawa pulang boleh. Tetapi kalau untuk harian, harus dijual,” tandasnya.

Waka Kesiswaan MA Al –Iman, Teguh Susendro, S.Pd mengutarakan, sementara ini untuk membekali siswa dalam life skill. Ketika siswa lulus, setidaknya mempunyai kelebihan dan keterampilan yang lain.

Pihak sekolah mempunyai keinginan dan rencana bisa bekerja sama dengan LPK, sehingga siswa mempunyai seritifikat sebagai pengakuan keterampilan Tata Boga yang lebih kuat. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?

Recent Posts

Capaian Triwulan I Tahun 2024 di Kabupaten Magelang Relatif Lebih Baik

MAGELANG, siedoo.com - APBD Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2024, di luar dana BOS dan BOP yaitu sejumlah Rp. 2.846.024.678.481. Sampai…

8 jam ago

Berikut Sistem Penanganan Medis Berbasis Metaverse yang Gagasan Mahasiswa ITS

SURABAYA, siedoo.com - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah sistem penanganan kesehatan personalized medicine berbasis metaverse bernama…

1 hari ago

Ikuti POPDA Eks Kedu, 160 Atlet dan Official asal Kota Magelang Dilepas

MAGELANG, siedoo.com - Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz melepas 160 atlet termasuk pelatih/official Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Kota Magelang,…

2 hari ago

Luar Biasa! ITS Naik Peringkat II Pendanaan PKM Terbanyak Nasional

SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan tinggi dengan proposal yang mendapatkan pendanaan…

3 hari ago

Dua Pelajar Indonesia Raih Emas dalam Ajang Internasional di Australia

JAKARTA, siedoo.com - Pelajar kelas 10 Sekolah Insan Cendekia Madani, Ronald Rauf Nurima, meraih prestasi gemilang dengan menyabet medali emas…

3 hari ago

17 Rektor PTN Ikuti Program Kepemimpinan di Korsel, Siapa Sajakah Mereka?

JAKARTA, siedoo.com - Pelepasan Peserta Program Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PKKPT) untuk Rektor Tahun 2024 dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,…

4 hari ago