Siedoo.com - Ketua STMIK Bina Patria Magelang Dr. H. Sukris Sutiyatno, MM., M.Hum (tengah) saat menjalin kerja sama dengan pihak luar. l foto : ist
Opini

STMIK Bina Patria : 95% Lulusan Terserap Dunia Kerja, Kini Punya Kampus 2

Siedoo, Pelaksanaan wisuda STMIK Bina Patria (Bipa) Magelang, Jawa Tengah, pada hari ini, Sabtu 7 Desember 2019, merupakan wisuda yang ke-18, sejak berdirinya tahun 1999. Hal tersebut merupakan salah satu keberhasilan kami dalam mendidik mahasiswa, namun  juga merupakan tantangan. Karena, keberhasilan institusi pendidikan adalah seberapa besar mampu menciptakan human capital  yang mandiri, berpengetahuan dan berketerampilan yang dapat diterima pasar tenaga kerja yang semakin kompetetif.

Sampai saat ini STMIK Bina Patria telah meluluskan lebih dari 1.000 lulusan sarjana dan ahli madya komputer. Yang menggembirakan dan membanggakan berdasarkan rekam jejak yang kami lakukan lebih dari 95 % dari mereka telah terserap di pasar tenaga kerja, baik instansi pemerintah dan swasta, dunia usaha dan dunia industry, praktisi di bidang IT dan sebagian dari mereka juga berwirausaha.

Hal ini tentu merupakan respons positif dan bukti nyata bahwa lulusan STMIK Bina Patria dibutuhkan pasar tenaga kerja dan dipercaya dunia usaha dan dunia industry.

Keunggulan kuliah di STMIK Bina Patria adalah lulusannya memiliki kompetensi dan keterampilan yang ramah dan adaptif terhadap dunia kerja. Karena,  semua institusi baik negeri maupun swasta membutuhkan keahlian dibidang teknologi informasi.

Maka, saya berharap semua jangan ragu untuk mendorong putra-putrinya untuk melanjutkan kuliah di STMIK Bina Patria Magelang. Apalagi di era digitalisasi dan hadirnya Revolusi Industry generasi keempat atau Industry 4.0 kemampuan  di bidang Teknologi Informasi mempunyai peran yang sangat penting dan strategis.

Pada Industry 4.0 dijelaskan bahwa everything is all about internet (segalanya adalah internet) atau Internet of Things (internet adalah segalanya).

Saya berpesan dan berharap agar para wisudawan mempunyai jiwa mandiri dan berani terjun dalam dunia usaha atau berwirausaha untuk menciptakan peluang pekerjaan minimal untuk dirinya sendiri.

Apabila mungkin dapat memberikan peluang pekerjaan bagi orang lain tanpa harus terus menunggu lowongan pekerjaan.  Karena sampai saat ini pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi berdasarkan data BPS yaitu sekitar 6,87 juta atau 5,13%, mengalami penurunan 2% dari tahun sebelumnya 2017 yang berjumlah 7,01 juta atau 5,33 % .

Apabila kita kelompokkan data pengangguran berdasarkan jenjang pendidikan adalah: SD 2,67%; SMP 5,18%, SMA 7,19%, Diploma 7,92% dan Universitas 6,31%.

Dengan keahlian di bidang teknologi informasi, saudara-saudara dapat menangkap peluang dengan membuat usaha rintisan atau starup yang berbasis teknologi informasi.

Baca Juga :  Tim Futsal STMIK Bipa, Runner Up di Jateng DIY

Peluang bisnis startup di Indonesia masih sangat menjanjikan. Hal ini didorong semakin banyak orang yang mengandrungi gaya hidup digital, baik di masyarakat urban/perkotaan demikian pula sub-urban bahkan di pedesaan.

Kita cukup terkoneksi dengan internet dan berjualan di media social, tak perlu membutuhkan modal besar, saudara saudara dapat menjadi seorang pengusaha. Startup dapat sukses karena kemampuannya dalam memberikan solusi terhadap konsumen yang menginginkan keceptan bertransaksi secara efektif dan efisien melalui tekologi internet. Selain itu start up bisa beroperasi dengan fleksibel tidak terikat oleh ruang dan waktu.

Tentu saja kami berharap agar saudara-saudara tidak menambah jumlah pengangguran sehingga akan menjadi manusia beban, baik pemerintah, masyarakat dan juga keluarga saudara. Tetapi sebaliknya  berusaha agar saudara-saudara dapat menjadi manusia asset yang mampu berkarya dan mandiri. Sehingga dapat menjadi kebanggaan orang tua dan keluarga anda.

Salah satu faktor penting untuk menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara adalah tersediannya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas unggul, yakni yang memiliki kompetensi yang selaras dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

Pertumbuhan jumlah penduduk usia kerja (angkatan kerja) yang terus meningkat tanpa diimbangi dengan peningkatan kompetensi dan ketermpilan hanya akan menambah beban yang harus dipikul bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Sebaliknya, angkatan kerja yang memiliki kompetensi merupakan asset (human capital) yang dibutuhkan untuk pembangunan bebagai sektor perekonomian.

Perlu kita tahu, bahwa pendidikan adalah suatu bentuk investasi sumber daya manusia yang  lebih penting dari investasi modal fisik lainnya. Ditemukan dalam berbagai penelitian di sejumlah negara, bahwa pendidikan memberi sumbangan amat besar bagi pertumbuhan ekonomi suatu.

Dampak pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di antarannya adalah berkembangnya kesempatan  masyarakat untuk meningkatkan kesehatan, pengetahuan, keterampilan, keahlian, kemampuan, dan wawasan mereka agar mampu bekerja lebih produktif.

Di samping itu pendidikan dapat mendorong peningkatan penguasaan dan pendayagunaan teknologi untuk kepentingan kehidupan manusia. Karena itu, hampir semua negara di dunia telah menempatkan pembangunan pendidikan sebagai kebijakan yang memiliki prioritas tertinggi kebijakan.

Pakar Ekonomi pendidikan menyatakan bahwa pendidikan memberi kontribusi yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu bangsa. Berbagai kajian akademis dan kajian empiris telah membuktikan bahwa pendidikan bukan saja melahirkan SDM yang berkualitas (memiliki pengetahuan keterampilan serta menguasai teknologi) tetapi juga dapat menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga :  Ibu Merupakan Pendidik Pertama, Berikut Perannya

Namun demikian berdasarkan data kualifikasi tenaga kerja berdasarkan pendidikan masih jauh dari yang diharapkan untuk menopang daya saing negara kita. Kondisi SDM yang dimiliki Indonesia yaitu lulusan SD 50,98 juta atau 42,13%, Lulusan SMP 21,72 juta atau 17,95%, Lulusan SMA 21,13 juta 17,46 %, lulusan SMK 12,59 juta atau  10,40% dan Universitas 11,32 juta atau 9,35% .

Hal tersebut dikarenakan Angka Partisipasi Kasar (APK) lulusan SMA dan sederajat yang melanjutkan ke PT masih pada kisaran 32,5%. Tentu kita semua berharap di tahun-tahun mendatang akan terus meningkat jumlah laulusan SMA yang sederajat yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Sehingga, struktur kualifikasi tenaga kerja Indonesia yang berkualifikasi sarjana dan diploma akan terus meningkat.

Berdasarkan data tersebut sebenarnya kebutuhan tenaga kerja yang berkualifikasi dan berjenjang sarjana dan diploma masih sangat dibutuhkan. Apalagi lulusan yang berbasis Teknologi Informasi dan system informasi peluang untuk mendapatkan pekerjaan masih terbuka dan terbentang luas. Pasar tenaga kerja dan peluang  berwirausaha  akan menanti dan menyambut kehadiran saudara-saudara semua.

Pada saat ini STMIK Bina Patria akan terus berusaha meningkatkan kualitas lulusannya dengan meningkatkan kualitas dosen, sarana dan prasarana, merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Demikian pula saat ini kampus 2 STMIK Bina Patria telah selesai dibangun dan telah  diresmikan pada Rabu 4 Desember 2019 oleh Ketua Yayasan melalui penyerahan SK pelimpahan Kampus 2 kepada Ketua STMIK Bina Patria.

Hal tersebut diharapkan akan memberi dampak positif terhadap layanan akademik dan peningkatan kualitas pembelajaran dan pada akhirnya akan juga meningkatkan kualitas lulusan STMIK Bina Patria.

Terobosan juga  dilakukan untuk meningkatkan kerjasama internasional, STMIK Bina Patria telah melakukan kerja sama dan menanda tangani nota kesepahaman (MOU) kerjasama dengan berbagai universitas dari luar negeri di antarannya : UKM (Universiti Kebangsaan Malaysia) dan UniKL (Universiti Kuala Lumpur), Burapha University dan Huachiew University Thailand, Hei Bei National University China, dan Dong Do University Vietnam.

Kerja sama tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan kualitas akademik dan kerja sama pendidikan serta meningkatkan saling kesepahaman di antara dua perguruan tinggi. Kerjasama tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk:

(1) Pertukaran staff pengajar untuk melakukan  penelitian, pelatihan dan diskusi serta seminar bersama,

(2) Kerjasama  berhubungan dengan peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran.

Baca Juga :  Tips dari Akademisi UI untuk Jamaah Haji Indonesia

(3) Pertukaran mahasiswa dalam rangka menambah nilai tambah dalam pembelajaran,

(4) Penguasaan pelatihan bahasa baik bagi mahasiswa maupun staff pengajar,

(5) Kerjasama dalam pengembangan mata kuliah dan kurikulum.

Dengan ditandatangani MOU tersebut terbuka peluang bagi Dosen dan Mahasiswa STMIK Bina Patria untuk menimba ilmu dan mengikuti berbagai kegiatan ilmiah yang diadakan di berbagai  universitas di negara-negara tersebut tersebut.

Pada Era otonomi daerah, peran pemerintah daerah sebenarnya sangat diharapkan keterlibatannya dalam pengembangan pendidikan tinggi, dan tidak hanya terbatas pada pendidikan dasar dan menengah.

Bagaimananpun SDM yang berkualitas adalah asset yang sangat penting untuk pembangunan daerah. Sedangkan perguruan tinggi merupakan tempat untuk mencetak SDM yang berkualitas yang diperlukan daerah. Karena itu, kerjasama dan kemitraan antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi harus senantiasa didorong dan ditingkatkan untuk lebih mengembangkan potensi daerah.

Kami juga sangat senang melihat perkembangan tata kota Magelang yang semakin lama semakin tertata tertib dan rapi. Sehingga, dapat menambah daya tarik dan keindahan dan mencerminkan visinya sebagai kota jasa. Dan  juga, dapat memberi kesan dan kenangan bagi orang-orang di luar Magelang yang berkunjung di Kota Magelang dan yang terpenting dapat mendorong kesejahteraan warga.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan saya atas nama pimpinan STMIK Bina Patria Magelang menghaturkan banyak-banyak terimakasih atas kepercayaan Bapak dan Ibu yang telah mempercayai kami untuk mendidik putra-putri bapak dan ibu.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami mohon bapak dan ibu terus mendorong putra dan putrinya untuk terus belajar dan berkarya untuk kepentingan kehidupan mereka di masa mendatang.

Semoga ilmu dan keterampilan yang telah mereka peroleh dapat meningkatkan jiwa kemandirian dan mengurangi ketergantungan mereka dan tentu saja dapat diterapkan di dalam dunia kerja dan dunia wirausaha.

Dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas serta pantang menyerah dan berani menghadapi tantangan dan pesingan. Saya yakin saudara-saudara akan berhasil meraih apa yang saudara cita-citakan dan impikan.

Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Mahaesa akan selalu mengiringi dan meridloi langkah-langkah saudara dalam berkarya. Amin-Amin Yaa Robbal Alamin. (*)

 

Ketua STMIK Bina Patria Magelang

Dr. H. Sukris Sutiyatno, MM., M.Hum

(Disampaikan saat Wisuda Mahasiswa STMIK Bina Patria Angkatan ke-18)

Apa Tanggapan Anda ?