Siedoo, Pepatah lama mengatakan ‘Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya’. Terkait hal itu, bulan November bagi bangsa Indonesia menjadi bulan yang identic dengan kepahlawanan. Pasalnya pada bulan November bangsa memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November.
Dengan adanya peringatan Hari Pahlawan setiap tahun, diharapkan generasi penerus tidak melupakan perjuangan para pahlawan. Para kusuma bangsa yang dahulu telah berjuang hingga titik darah penghabisan demi generasi saat kini dan mendatang. Sehingga menjadi hal yang penting menanamkan jiwa kepahlawanan kepada anak.
Penanaman jiwa kepahlawanan bagi generasi muda sangat penting untuk menumbuhkan sikap patriotisme generasi muda di era modern. Bukan untuk melawan penjajah, namun memiliki jiwa patriot dalam bersaing secara global di segala aspek. Tetap cinta tanah air dan tidak terpengaruh terhadap ideologi selain Pancasila.
Mengajarkan sifat kepahlawanan kepada anak sebaiknya dimulai sejak dini. Tidak harus melalui kursus atau pelatihan yang melelahkan. Juga tak harus melalui cara-cara yang rumit. Namun cukup melalui pendekatan emosional dari orang tua kepada anak.
1. Peduli terhadap Sesama
Sikap pahlawan yaitu memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap sesama. Dengan ikhlas dan ringan tangan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan tanpa pamrih. Di masa kini sikap peduli, empati, dan toleransi sangat sulit ditemukan di masyarakat.
Dengan menanamkan sikap peduli terhadap sesama kepada anak-anak sejak dini, sangat penting agar ke depan mereka tetap memilikinya serta menjaganya agar tidak pudar.
Mengenalkan sifat peduli terhadap sesama harus dimulai dengan memberi contoh di rumah, misalnya membawakan belanjaan ibu, menenangkan adik yang menangis, dan sebagainya. Jika sikap peduli, empati dan toleransi dibangun dari lingkungan rumah, saat ada di lingkungan luar pun ia akan memiliki rasa kepedulian terhadap sesamanya. Tebal rasa empati dan sikap suka menolongnya.
2. Pebiasaan Suka Berbagi
Bila sudah memiliki sikap peduli, maka akan lebih mudah menanamkan sikap suka berbagai. Anak dibiasakan berbagi dengan temannya. Sikap empati akan mendorongnya berbagi dalam hal-hal positif.
Misalnya berbagi mainan bersama temannya, memberi makan kepada anak yati piatu, fakir miskin, dan anak terlantar. Dengan pembiasaan tersebut, anak menjadi peka terhadap perbedaan di lingkungannya. Sehingga akan mampu bergaul dengan tanpa memandang status ekonomi, dan tidak membedakan sesama anak bangsa.
3. Mengenalkan Tokoh-tokoh Pejuang dan Pahlawan
Anak perlu dikenalkan dengan tokoh-tokoh pejuang, pelaku sejarah yang masih bisa ditemui, atau para pahlawan melalui buku-buku atau video. Bahkan lebih baik bila orangtua menceritakan tokoh-tokoh sejarah secara lisan.
Namun, bisa juga dengan mengenalkan anak terhadap sejarah bangsa dengan mengajaknya ke museum. Dengan berkunjung ke museum, anak secara langsung mengenali wajah dan dengan melihat diorama perang kemerdekaan ia akan meresapi perjuangan para pahlawan di masa lalu.
4. Melatih Keberanian
Pahlawan adala orang yang memiliki sifat pemberani untuk memperjuangkan kebenaran. Anak pun harus memiliki sifat berani dan perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Misalnya dengan memberi kebebasan pada anak untuk memilih apa yang disukai, selalu memberikan dorongan terhadap hobi positifnya, dan mengajarkan anak untuk berani tampil di depan umum.
Anak harus dilatih keberanian dengan mulai berani menjawab pertanyaan orang lain terhadapnya. Misalnya namanya, kelas berapa, suka makan apa dan sebagainya.
Jika rasa percaya diri sudah mulai tumbuh seiring perkembangan anak, maka dengan sendirinya jiwa pemberani akan dengan mudah terbentuk hingga ia dewasa. Tak hanya di lingkungan keluarga, ia juga akan menjadi pemberani di sekolah, dan di lingkungan masyarakatnya.
5. Mengajarkan Sikap Tanggung Jawab
Seorang pahlawan juga memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk membela kebenaran dalam mempertahankan negara. Sehingga setiap hal yang dilakukan selalu berdasarkan rasa tanggung jawab yang besar.
Untuk menumbuhkan generasi masa depan dengan jiwa kepahlawanan yang tinggi, ajarkan anak untuk mulai memiliki rasa kepedulian dan tanggung jawab sejak dini. Gunakan cara sederhana misalnya dengan melatih anak untuk bertanggung jawab merawat dan membereskan mainannya sendiri.
Anak-anak akan mengadaptasi pengetahuan yang diajarkan oleh orangtua secara bertahap. Termasuk ketika orangtua mengajarkan sifat kepahlawanan dalam diri anak-anak.
Sesekali anak diajak ke lingkungan luar rumah, sehingga anak dapat lebih memahami dan belajar secara langsung berbagai hal terkait tanggungjawab dan sifat-sifat kepahlawanan. Sehingga sejak dini akan tertanam jiwa kepahlawanan dalam diri anak-anak kita. (*)
Narwan, S.Pd
Guru SD Negeri Jogomulyo Kecamatan Tempuran
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah