MAGELANG – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Islam Terpadu Asy Syaffa 2 Kota Magelang, Jawa Tengah mengadakan Market Day, Selasa (5/11/2019). Kegiatan rutin dua kali dalam satu tahun tersebut dilaksanakan anak kelas TK A yang terdapat sebanyak tujuh kelas.
Kepala PAUD IT Syaffa 2, Siti Banatun Nafiah, S.Pd menjelaskan, anak membawa dagangannya dari rumah yang nantinya akan dijual di sekolah. Semua barang dagangan tidak diperbolehkan untuk dijual lebih dari harga dua ribu rupiah.
“Masing – masing orang tua anak, membawakan dagangan buatan mereka sendiri. Ada tadi yang jualan sayur – sayuran, ada pensil, buku dan kebanyakan makanan yang dibuat orang tua. Anak akan tahu, ketika pergi ke sekolah membawa dagangan dan pulang membawa uang. Konsep ini yang kita ajarkan juga kepada anak,” kata sosok yang kerap disapa Afik tersebut.
Anak – anak menjual dan menulis sendiri harga dagangannya. Lalu dibeli antar teman dan anak di kelas lain. Kelas TK B dan play group diberi bekal dua ribu rupiah dari masing – masing kas kelas. Nantinya pergunakan untuk membelinya.
Kegiatan tersebut disesuaikan dengan tema pembelajaran, saat ini mengambil tema profesi Nabi Muhammad sebagai pedagang. Pola berdagangnya Nabi diadopsi dan disampaikan kepada mereka.
“Jadi guru bercerita tentang Nabi Muhammad SAW saat profesinya berdagang. Kita ajarkan polanya Nabi dalam berdagang seperti kejujurannya. Sekaligus kecerdasan kognitifnya anak kita gali dengan mengenalkan angka, uang, nominal dan simbol,” terangnya.
Tidak hanya sebatas mengajarkan anak dalam berdagang, namun terdapat pembelajaran tentang ekonomi, matematika dan ada sisi religiusnya. Anak – anak juga belajar mengidentifikasi tentang barang dagangannya. Karena, dalam proses jual beli terdapat dialog tentang barang dagangan.
Guru juga membimbing anak dalam mengelola perhitungan uang. Hal tersebut memperlihatkan proses belajar matematika yang real. Kegiatan Market Day juga tergolong dalam proses pembelajaran anak dengan menggunakan metode Proyek.
“Kita biasanya dalam metode Sentra atau Proyek itu mengambil temanya disesuaikan dengan momentum. Misalnya saat hari kemerdakaan, maka temanya juga kemerdekaan. Misalnya perayaan 17 Agustus kita dress code-nya pakai merah putih. Sebelumnya kan kita sudah mengenalkan tentang bendera, Pancasila dan tentang kemerdakaan,” tuturnya. (Siedoo)