Nasional

Prajurit TNI yang Mengajar di Sekolah 3T hanya Mengisi Kekosongan Guru

PADANG -Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD)  yang ditempatkan di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) untuk mengajar di sekolah bukanlah menggantikan guru. Tetapi, mengisi kekosongan.

Mereka sifatnya hanya sementara. Direktur Jenderal (Dirjen) GTK Kemendikbud, Supriano mengatakan, dalam mengisi kekosongan guru, batas waktunya sampai ada guru yang ditugaskan oleh dinas pendidikan.

“Misalnya di SD tidak ada guru olahraga, para prajurit ini bisa mengajar olahraga, sampai nantinya ada guru olahraga yang ditugaskan oleh dinas pendidikan setempat,” kata Supriano, ketika membuka bimtek di Markas Batalyon 113 Kota Padang, Selasa (5/11/2019).

Guna mengatasi kekurangan guru di daerah 3T, Kemendikbud menggandeng TNI. Mereka yang bertugas diberi pembekalan. Bentuknya, Kemendikbud melalui Ditjen GTK menggelar Bimbingan Teknis (bimtek) Penguatan Kompetensi dalam Proses Pembelajaran di Kelas, di dua batalyon. Yaitu Batalyon 133/Yudha Sakti Kota Padang Sumatra Barat dan Batalyon 641/Beruang Kota Singkawang Kalimantan Barat.

Personel kedua batalyon tersebut akan bertugas di perbatasan Indonesia – Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat, dalam waktu dekat ini.

Jumlah prajurit yang dilatih dalam bimbingan teknis kali ini berjumlah 900 orang. Kegiatan bimtek berlangsung dari tanggal 5 hingga 8 November 2019. Bimbingan teknis ini merupakan gelombang kedua tahun 2019, setelah Maret lalu dilaksanakan bimtek gelombang pertama.

Menurut Supriano, tugas mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab bersama. Ia mengapresiasi TNI yang siap turut serta mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia tersebut. Nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama terkait hal ini, telah ditandatangani oleh pejabat Kemendikbud dan Kepala Staf TNI AD.

Dalam kesempatan tersebut, Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat Mayor Jenderal Bakti Agus Fadjari mengatakan para prajurit TNI AD harus menjalankan tugas sebaik-baiknya.

“Tugas operasi adalah tugas tertinggi dalam militer. Ini adalah kebanggaan setiap prajurit. Laksanakan tugas menjaga perbatasan, dan juga bantu pendidikan di daerah perbatasan. Jangan sampai mereka diajar justru oleh negara tetangga!” pesan Bakti Agus. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?

Recent Posts

ITS Targetkan Kenaikan Penerima Beasiswa

SURABAYA, siedoo.com - Anggaran pencairan beasiswa yang berhasil dikumpulkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) baik dari internal maupun eksternal…

10 jam ago

Pj Bupati Magelang: Momentum Idul Fitri Harus Bisa Membawa Semangat

MAGELANG, siedoo.com - Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto mengatakan momentum Idul Fitri ini harus bisa membawa semangat khususnya kepada para…

1 hari ago

347 Kabupaten/Kota Telah Membentuk Satgas PPKSP, Apa Fungsinya

JAKARTA, siedoo.com - Kemendikbudristek telah mengeluarkan Permendikbudristek Nomor 46 tahun 2023 yang mengatur tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan…

2 hari ago

Kembangkan Aplikasi Pemantau Pasien Gagal Ginjal Kronis

SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggandeng Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dalam pengembangan terobosan aplikasi SahabatCAPD, sebuah…

2 minggu ago

Kemendikbudristek Kembali Buka Program PPG Prajabatan

JAKARTA, siedoo.com - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan kembali dibuka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 4…

2 minggu ago

Alim Ulama hingga Panti Asuhan Mendapat Tali Asih dari Pemkot Magelang

MAGELANG, siedoo.com - Pemkot Magelang memberikan tali asih kepada 99 alim ulama, 12 pondok pesantren, 5 panti asuhan dan 3…

2 minggu ago