MAGELANG – Bencana angin kencang yang terjadi beberapa waktu lalu telah merusak puluhan rumah di beberapa kecamatan di Kabupaten Magelang, seperti Pakis, Ngablak, Dukun hingga Sawangan.
Aktivitas warga pascabencana membersihkan dan memperbaiki infrastruktur yang rusak. Beberapa di antaranya tidak dapat menjalankan aktvitas seperti biasanya. Terutama siswa yang bersekolah.
Beberapa siswa di SMK Muhammadiyah 2 Muntilan meminta izin kepada sekolah untuk tidak masuk karena ingin membatu membersihkan dan memperbaiki kerusakan di desanya.
“Siswa di sekolah kami yang desanya terkena dampak angin. Semuanya tidak masuk sekolah karena membantu warga membersihkan dan memperbaiki kerusakan,” kata Guru SMK Muhammadiyah 2 Muntilan, Novi Setiaji Panuntun.
Melihat kondisi tersebut, pihak sekolah menerjunkan siswa-siswanya untuk membantu proses pembersihan dan perbaikan desa siswa yang terdampak bencana. Beberapa siswa dan guru SMK Muhammadiyah 2 Muntilan diterjunkan di Desa Swanting, Sawangan, Kamis (24/10/2019).
“Kami menerjunkan siswa ke daerah bencana, karena prihatin atas bencana yang terjadi juga untuk melatih kepekaan sosial siswa akan kondisi bencana di sekitarnya,” kata Afif Fahrurozy selaku guru BK.
Apabila dibutuhkan untuk membantu korban, pihak sekolah dengan senang hati membantu dengan mengerahkan siswa dan guru. “Semuanya ini untuk kepentingan bersama, sebagai wujud kemanusiaan di lingkungan sekolah,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, pada Senin (21/10/2019) di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Magelang diterjang angin puting beliung. Terjangan ini membuat atap-atap rumah warga rusak. Bahkan ada rumah warga yang ambruk. Sesaat setelah kejadian ribuan warga Ketundan Pakis terpaksa diungsikan. (Siedoo)
