Siedoo.com - Pengarahan guru dan karyawan dalam penigkatan metode Qiroati | foto: SMP IT Ihsanul Fikri Pabelan, Jawa Tengah
ADV Daerah

SMP IT Ihsanul Fikri Pabelan Programkan Guru Karyawan Mengaji, Minim Hafal 3 Juz

MAGELANG  – Selain meningkatkan mutu pendidikan siswa, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu (IT) Ihsanul Fikri Pabelan, Magelang, Jawa Tengah, meningkatkan mutu pendidik dan karyawan melalui program pembinaan qiroati terhadap guru dan karyawan.

“Kita sekarang ada program tahsin memakai metode qiroati mulai tahun ajaran ini (2019). Sudah kita maksimalkan tidak hanya untuk siswa, namun untuk guru dan karyawan,” kata Koordinator Tim Tahsin SMP IT Ihsanul Fikri Pabelan, Hidayatul Rochmah, S.Pd.I.

Dijelaskannya, harapan setelah ada Pembinaan Koordinator Pusat Qiroti dan Lounching Guru Karyawan Mengaji (10/10/2019). Pada kesempatan tersebut dilakukan pengarahan dan diadakan placement test.

Semua guru dan karyawan di tes satu persatu bacaan Al-Quran oleh Koordinator Pusat Qiroati dari Semarang, termasuk guru tahsin dan tahfid. Selanjutnya akan ditentukan untuk masuk dalam kelompok jilid 1, 2, 3 atau 4. Program tersebut akan dilaksanakan selama satu tahun.

“Nanti kalau sudah masuk kelompoknya, kita follow up untuk mengaji. Kami programkan satu pekan satu kali pada Jumat. Program mengaji ini tidak khusus hanya untuk guru tahsin atau tahfid, tapi untuk semua,” imbuhnya.

Qiroati merupakan sebuah metode untuk mengajarkan Al-Quran, dan punya lembaga pusat yang akan melakukan supervisi lembaga yang memakai metode qiroati. Lembaga-lembaga yang memakai metode qiroati langsung dibawah pengawasan koordinator qiroati pusat.

Hal tersebut dilakukan untuk menstandarkan bacaan dan nantinya untuk dewasa seperti guru dan karyawan yang lulus uji.Mereka akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti bahwa bacaan Al-Quran dengan metode qiroati sudah sesuai standar. Sedangkan bagi yang siswa lulus akan mendapatkan ijazah.

Mengaji hukumnya fardu ‘ain, jadi setiap muslim wajib untuk belajar dan mengajarkan Al-Quran. Siapapun punya kewajiban untuk membenarkan bacaan Al – Quran. Karena itu diberlakukan kepada semuanya.

Baca Juga :  Ukir Prestasi dan Asah Jiwa Sosial dalam Kemah Bakti Darma

“Kita di SMP IT Ihsanul Fikri ada pelajaran Tahsin Tahfid dan ada gurunya sekitar 16 orang. Itu nanti yang mem-backup para guru dan karyawan untuk mengaji. Jadi Tim Tahsin Tahfid nanti yang akan mengajarkan qiroati ke para guru dan karyawan,” terangnya.

Tahsin dan tahfid ialah dua hal pengajaran Al-Quran yang tidak bisa dipisahkan, masing-masing – masing merupakan tingkatan. Tahsin ialah cara membaca Al-Quran dengan benar, ketika sudah benar sesuai standar kemudian lanjut ke tingkat tahfid atau hafalan.

Waka Kurikulum SMP IT Ihsanul Fikri Pabelan Pemela Maher Wijaya, S.Sos.I., M.S.I menuturkan, program guru dan karyawan mengaji tersebut sifatnya wajib.

“Guru adalah da’i makanya kita meng-upgrade dulu gurunya, itu kan berantai kalau gurunya salah maka mengajarkan kepada anak juga salah,” tutur Pamela.

Dipaparkannya, program mengaji merupakan bagian untuk menambah peningkatan ruqyah dalam hal ibadah atau rohani, selain peningkatan fikriah tentang pemikiran dalam kinerja dan jasadiah atau fisik seperti olahraga.

Metode qiroati yang diberikan kepada guru dan karyawan dari Tim Tahsin Tahfid sama dengan yang diajarkan kepada siswa. Hanya, objek di dalamnya yang berbeda.

“Harapannya semua aktifis akademika di SMP IT Ihsanul Fikri bisa tartil dalam membaca Al-Quran dan diamalkan. Al-Quran tidak hanya dibaca saja tapi diamalkan di dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Secara kelanjutan program tersebut harus continue, karena hal ini merupakan bagian dari penilaian kinerja guru. Kedepannya nanti setelah guru mengaji, ada guru menghafal.

Tahapannya membereskan tahsinnya dulu, kemudian tahfid atau menghafal. Targetnya guru – guru hafal minimal tiga juz, setelah selesai tahsin. Sampai satpam dan karyawan lain juga harus menghafal.

Baca Juga :  Nur Aini dan Faradhita Dorong Peternak Windusari Mengolah Pupuk Organik

“Bisa jadi satpam dan tim kebersihan bisa mengajar anak membaca Al-Quran. Misalkan di desa atau kampung ada TPA, suatu saat dari tim kebersihan di dalam TPA desanya bisa mengajarkan. Skema kita tidak hanya di dalam SMP IT Ihsanul Fikri saja, tapi menyebarkan kebaikan ke luar,” tambahnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?