Siedoo.com - Yudisium dihadiri oleh perwakilan Persatuan Insinyur Indonesia Pusat dan DIY, para Wakil Rektor dan pejabat dari Fakultas Teknik UNY. | foto : Humas UNY
Nasional

Kebutuhan Insinyur 280 Ribu, Baru Tercukupi 14 Persen

YOGYAKARTA – Para insinyur baru agar selalu memegang teguh tiga hal. Yaitu, keahlian, tanggung jawab dan kesejawatan dalam rangka pengembangan profesi.

Pesan itu disampaikan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Sutrisna Wibawa dalam yudisium Program Profesi Insinyur UNY Angkatan 2 Tahun 2019 di Rektorat UNY. Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data, kebutuhan insinyur lima tahun kedepan mencapai sekitar 280 ribu orang, tetapi baru tercukupi sekitar 14 %.

“Hal ini menandakan bahwa ketercukupan kebutuhan insinyur masih sedikit. Dapat dibuktikan dengan adanya sebuah proyek, dimana membutuhkan insinyur, maka akan dicari sesaat. Itu karena insinyur yang ada bekerja di berbagai proyek,” jelasnya.

Kondisi demikian akan mengurangi kualitas dari proyek tersebut. Ini adalah tantangan bangsa Indonesia untuk terus menghasilkan insinyur yang akan melaksanakan pembangunan.

Lebih lanjut Rektor memaparkan, UNY membuka program ini sesuai penugasan Persatuan Insinyur Indonesia Pusat.

“Tidak semua perguruan tinggi diberi amanah ini,” kata Sutrisna Wibawa.

Saat ini UNY telah membuka program profesi insinyur tahap 7. Harapannya UNY terus dipercaya masyarakat untuk melaksanakan program profesi insinyur.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UNY Margana mengatakan, program profesi insinyur hingga saat ini memiliki 46 orang mahasiswa. Tahun 2018 UNY telah meluluskan 26 mahasiswa dan tahun ini meluluskan 9 mahasiswa .

Menurutnya, dalam program profesi insinyur terdapat dua pola, yaitu Recognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dan pula tatap muka dengan jumlah 24 SKS wajib tempuh yang terdiri dari berbagai mata kuliah. Diantaranya kode etik dan etika profesi insinyur, profesionalisme keinsinyuran serta seminar workshop dan diskusi.

Margana menegaskan, UNY hingga saat ini masih menggunakan pola RPL berbasis portofolio yang terdiri dari beberapa komponen. Diantaranya pendidikan formal, organisasi profesi, pengalaman dalam pekerjaan manufaktur dan industri serta karya tulis bidang keinsinyuran yang dipublikasikan.

Baca Juga :  Peran Kampus dalam Co-Firing PLTU Memanfaatkan Bambu

Yudisium dihadiri oleh perwakilan Persatuan Insinyur Indonesia Pusat dan DIY, para Wakil Rektor dan pejabat dari Fakultas Teknik. Acara ditutup dengan pemberian ucapan selamat dari para hadirin. (Siedoo) 

Apa Tanggapan Anda ?