Siedoo.com - Abizard Rahadiyan Wahyudi dan Ammarsatya Esza. l foto : kemenagDIY
Internasional Tokoh

Bikin Robot Pemilah Telur Busuk, Dua Siswa Raih Emas di Malaysia

Siedoo, Di kancah internasional, prestasi pelajar Indonesia semakin membanggakan. Abizard Rahadiyan Wahyudi dan Ammarsatya Esza, siswa MAN 1 Yogyakarta, meraih medali emas dalam International Robotic Competition yang digelar International Islamic University Malaysia (IIUM).

Robot karyanya dengan Ammarsatya adalah automated egg sorter, based on convegor and light sensor. Yaitu, Robot yang mensortir telor secara otomatis berbasis cahaya.

“Melalui robot ini, akan memudahkan dalam memilah dan membedakan antara telur segar dan telur busuk,” aku Abizard.

Siswa kelahiran, Sleman, 3 Mei 2003 itu menuturkan, ide kreatif didapatkan ketika ia berkunjung di salah satu peternakan ayam petelur.

Saat itu, ia melihat cara memilah telur ayam yang berjumlah banyak. Tetapi, hanya menggunakan cara yang sederhana. Yaitu, air atau dengan diterawang satu persatu dengan cahaya. Tentu hal ini, menurutnya tidaklah efektif dan efesien.

“Belajar dari kesulitan tersebut, kami lantas mempunyai gagasan dan ide bagaimana cara membantu para peternak agar mempermudah memilah dan membedakan telur yang masih segar dan telur yang sudah busuk,” tandasnya lagi.

Abizard dan Ammarsatya meraih emas pada cabang creative. Ada delapan kategori yang dilombakan pada International Robotic  Competition di Malaysia belakangan ini. Selain creative, cabang lainnya adalah soccer robot, autonomous sumo, mini combat, trashure hunt, time rush, rove, dan drone.

Sebelumnya Abizard juga telah meraih banyak prestasi dalam bidang robotik. Antara lain, juara 1 Aurora Robotic Competition di Universitas Negeri Purwokerto Tahun 2016, Juara 3 Madrasah Robotic Competition Kemenag Pusat Tahun 2016.

Lalu juara 1 Aurora Robotic Competition di Universitas Negeri Purwokerto Tahun 2017, juara Harapan 1 E-Bote Competition, Taman Pintar MIPA UGM Tahun 2017, juara 1 Madrasah Robotic Competition Kemenag Pusat Tahun 2018, dan Juara 3 KRPY Taman Pintar UGM Tahun 2018.

Baca Juga :  Sepatu 4 in 1 Karya Tiga Mahasiswa UM Malang Dilirik Orang Jepang

Alhamdulillah Abizard dan Ammarsatya berhasil mengharumkan  MAN 1 Yogyakarta, Kanwil Kemenag DIY, dan madrasah Indonesia pada umum. Semoga bisa menjadi jalan kesuksesan untuk siswa yang telah berprestasi tersebut,” ungkap Kepala MAN 1 Yogyakarta Wiranto Prasetyahadi.

Menurutnya, prestasi ini kembali menjadi bukti bahwa siswa madrasah bisa berprestasi di ajang internasional, bersaing dengan sekolah umum bahkan sekolah dari negara lain.

“Siswa madrasah harus tampil penuh percaya diri karena sudah banyak yang dapat membuktikannya, berprestasi akademik dan non-akademik,” paparnya lagi. (*)

Apa Tanggapan Anda ?