JAKARTA – Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya penipuan yang berhubungan dengan pengadaan CPNS. Dalam sistem seleksi yang diberlakukan selama ini, tidak ada seorang pun yang bisa membantu agar seseorang dapat diterima menjadi CPNS.
Agar terhindar dari penipuan, sebaiknya masyarakat memantau website resmi pemerintah. Yakni website Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dan website instansi masing-masing baik pusat maupun daerah.
“Lewat situs resmi pemerintah,” kata Sekretaris KemenPAN-RB Dwi Wahyu Atmaji dilansir dari jpnn.com.
Diakuinya, meski pemerintah telah memberikan informasi terkait seleksi CPNS, masih ada saja masyarakat yang kena tipu dengan menderita kerugian yang tidak sedikit.
“Meskipun telah diingatkan tentang hal ini berkali-kali, masih ada saja masyarakat yang tertipu. Hal ini jangan sampai terjadi lagi,” tandasnya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengusulkan penambahan 180.000 CPNS untuk formasi guru pada seleksi CPNS nanti.
“Kami mengusulkan 180.000 formasi untuk honorer yang terdiri dari 110.000 untuk honorer. Sebanyak 42.000 untuk guru pengganti PNS yang pensiun dan 28.000 untuk guru yang ditempatkan di sekolah-sekolah baru,” ujar Mendikbud Muhadjir Effendy dilansir dari antaranews.com.
Ditambahkan, hal tersebut baru sebatas usulan dan belum ditetapkan kuotanya KemenPAN-RB. Mendikbud mengharapkan agar alokasi perekrutan CPNS untuk guru diperbanyak, pasalnya kebutuhan guru saat ini lebih dari 707.000 orang.
“Ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengatasi persoalan honorer yang ada saat ini,” ujarnya.
Mendikbud menambahkan untuk usulan sebanyak 180.000 itu terdiri antara CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Perja (P3K). Untuk guru honorer yang memenuhi syarat, dipersilakan untuk ikut tes CPNS. Sedangkan yang usianya diatas 35 tahun terutama honorer K2 bisa mendaftar untuk P3K.
Pemprov Kepulauan Bangka Belitung mengusulkan untuk merekrut 200 guru pada penerimaan CPNS dan P3K 2019 ini. Pengadaan guru diprioritaskan karena pengadaan tahun sebelumnya kebutuhan guru belum memenuhi kuota.
Kasubid Perencanaan dan Pengadaan ASN Badan Kepegawaian dan SDM Bangka Belitung, M Erisco Nurrahman mengatakan, formasi guru mencapai 45 persen dari total pengusulan tahun ini.
“Guru sebanyak 200 orang untuk tingkat SMA/SMK termasuk juga SLB. Total yang diusulkan 444 formasi,” kata Erisco dilansir dari kompas.com.
Dia menuturkan, usulan formasi telah melewati verifikasi dan validasi kebutuhan dari setiap organisasi perangkat daerah. Pengadaan dengan mempertimbangkan prioritas pelayanan dasar meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Pada 2018 lalu, Pemprov Bangka Belitung mengusulkan 304 formasi dan yang disetujui pusat 270 formasi. Dari jumlah tersebut, hanya 250 yang terisi kebutuhannya.
“Tahun lalu banyak kosong dari dokter spesialis,” ujar Erisco. (Siedoo)