JATINANGOR – Mozaik menjadi perhatian setiap orang terhadap suatu universitas. Mahasiswa baru sebagai penggerak elemen sivitas akademik digerakkan untuk menyusun dan mewujudkan mega konten.
Mewarnai kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (Prabu) Tahun Akademik 2019/2020 di Universitas Padjadjaran, Jawa Barat, sebanyak 4.761 mahasiswa baru akan mempersembahkan mozaik yang akan diselenggarakan pada Rabu, (21/8/2019) pukul 06.15 – 10.15 WIB di Stadion Jati Padjadjaran kampus Unpad Jatinangor. Mozaik merupakan seni yang terdiri dari potongan – potongan gambar atau warna yang terbuat dari bahan tertentu dan dibentuk menjadi suatu kesatuan.
Sehingga seni tersebut mempunyai arti dan makna tersendiri. Mozaik juga karya seni yang mengkombinasikan warna kepingan dengan bahan tertentu dan disusun membentuk suatu pola yang diinginkan.
Mozaik Prabu Unpad tahun ini memiliki nilai penting dan menarik dengan mengangkat tema keunpadan, kebudayaan, dan kebangsaan. Dengan konsep berbeda dan unik yang akan mengangkat sejarah terbentuknya Unpad dari perjuangan rakyat Jawa Barat untuk memiliki universitas sendiri di tanah Jawa Barat.
Selain itu, konsep batik Mega Mendung akan menjadi gambar utama dari sebagai ciri bahwa Unpad adalah kampus budaya. Mozaik Prabu Unpad 2019 juga mengusung konsep go green dengan menggunakan produk ramah lingkungan. Yaitu, payung yang dapat dipakai kembali oleh mahasiswa baru.
Berjumlah 74 gambar, mozaik Prabu Unpad 2019 mengangkat motif batik sebagai gambar utama. Batik dipilih sebagai gambar utama karena batik merupakan warisan budaya nusantara yang mempunyai nilai dan perpaduan seni yang tinggi, juga makna filosofis dan simbol penuh makna.
Batik juga merupakan identitas negara Republik Indonesia, dan sebagai kebanggaan warga negara Indonesia. Selain mengangkat sejarah dan tema kebangsaan, mozaik ini mengangkat ciri khas Jawa Barat.
Dengan tujuan menunjukkan kebanggaan Unpad terhadap budaya sunda, ingin melestarikan budaya sunda, dan bentuk penghargaan terhadap pahlawan-pahlawan yang telah berjasa atas usaha berjuang untuk membangun perguruan tinggi negeri pertama di Jawa Barat. Serta, sebagai bentuk pelestarian sejarah terbentuknya Unpad. (Siedoo)
