Daerah

Santri, Tidak Hanya Belajar di Pondok

MAGELANG – Tidak hanya di kota-kota besar, semangat hari santri juga digelorakan hingga tingkat daerah. Seperti yang dilakoni santri Ponpes Alfalah Assholihaat di Lereng Sumbing Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Mereka menggelar berbagai acara, mulai lomba, membaca solawat, upacara bendera dan lainnya.

Pada moment hari santri, arti santri sesungguhnya kembali disuarakan. Mereka yang dinamakan santri tidak hanya yang belajar di ponpes saja. Tetapi orang yang mau belajar agama, menghormati para kiai.

“Itu merupakan bagian dari santri,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Alfalah Assholihaat Hibatun Wafiroh.

Ia berharap bahwa, momentum hari santri tidak hanya diperingati dengan acara – acara seremonial semata. Tetapi yang lebih penting justru kesempatan untuk meneladani perjuangan para santri dan kiai terlebih dahulu.

Para santri dan ulama memiliki peran penting terhadap berlangsungnya negara Indonesia. Sudah sejak lama, keduanya ikut tanam saham dalam merebut dan mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia. Sayangnya, peran keduanya selama ini tidak diketahui banyak oleh masyarakat umum.

Dari sejarah itu lah, santri punya kewajiban untuk mengisi dan melanjutkan estafet perjuangan kegigihan dari para ulama terdahulu. Salah satu caranya dengan mengisi kemerdekaan tentang bagaimana menggelorakan pemikiran, pendidikan atau ilmu pengetahuan.

“Dengan memperingati hari santri nasional, maka santri bisa lebih bersemangat untuk belajar dengan cara sungguh-sungguh,” jelasnya.

Tidak hanya menggelar lomba dan membaca solawat, Wafiroh juga berkesempatan menjadi pembina upacara di Mts Negeri Kaliangkrik, di Desa Beseran, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Menurut dia, ponpes merupakan embrio lahirnya madrasah yang sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia. Hanya saja, kala itu lahirnya di surau-surau, dimana tempat lahirnya orang baik tanpa sistem dan fasilitas pendidikan yang memadahi.

“Seiring berjalannya waktu, agama Islam lahir secara klasikal, kemudian disamakan dengan mata pelajaran umum. Hingga saat ini, madrasah masih ada, dan ponpes juga masih eksis. Untuk itu, wajar kiranya madrasah menjadi bagian dari peringatan hari santri,” jelas Wafiroh yang juga Anggota DPRD Kabupaten Magelang ini.

Apa Tanggapan Anda ?

Recent Posts

347 Kabupaten/Kota Telah Membentuk Satgas PPKSP, Apa Fungsinya

JAKARTA, siedoo.com - Kemendikbudristek telah mengeluarkan Permendikbudristek Nomor 46 tahun 2023 yang mengatur tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan…

16 jam ago

Kembangkan Aplikasi Pemantau Pasien Gagal Ginjal Kronis

SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggandeng Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dalam pengembangan terobosan aplikasi SahabatCAPD, sebuah…

1 minggu ago

Kemendikbudristek Kembali Buka Program PPG Prajabatan

JAKARTA, siedoo.com - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan kembali dibuka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 4…

1 minggu ago

Alim Ulama hingga Panti Asuhan Mendapat Tali Asih dari Pemkot Magelang

MAGELANG, siedoo.com - Pemkot Magelang memberikan tali asih kepada 99 alim ulama, 12 pondok pesantren, 5 panti asuhan dan 3…

2 minggu ago

Kenaikan Mudik Tahun 2024 di Indonesia Capai 56 Persen, Tembus 190 Juta Pemudik

MAGELANG, siedoo.com - Dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi tahun 2024, Penjabat (Pj) Bupati Magelang, Sepyo Achanto membacakan sambutan Kepala…

2 minggu ago

ITS Berangkatkan 12 Armada Mudik Gratis, Ini Berbagai Rutenya

SURABAYA, siedoo.com - ITS kembali memfasilitasi momen pulang kampung atau mudik bagi para mahasiswanya dalam gelaran Mudik Gratis ITS 2024,…

2 minggu ago