JAKARTA – Di Indonesia, Program RISE (Research on Improving Systems of Education) akan berfokus pada pendidikan di tingkat dasar. Yaitu, sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Demikian ditandaskan perwakilan anggota The SMERU Reseach Institute, Sudarno Sumarto.
“Wilayah kajiannya meliputi dua hal. Pertama adalah reformasi guru di tingkat nasional dan inovasi kebijakan pendidikan di daerah,” ujarnya.
Program RISE adalah penelitian multinegara berskala besar untuk mendukung peningkatan pembelajaran siswa di seluruh dunia. Program RISE Indonesia yang bekerja sama dengan The SMERU research Institute sejak 2017 lalu.
Program ini atas respon terhadap kondisi pendidikan dunia yang sedang mengalami krisis pembelajaran, meskipun angka partisipasi sekolah meningkat hingga 90 persen dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.
Sudarno Sumarto menyebut, Program RISE juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk merancang, mengevaluasi, dan mengadaptasi terkait kebijakan pendidikan di daerah agar lebih efektif.
“Program RISE saat ini telah dilaksanakan di enam negara, yakni Ethiopia, India, Pakistan, Tanzania, Vietnam, dan Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy menyampaikan, apresiasi dan dukungan penuh terhadap Program RISE. Ia berharap agar program ini dapat berjalan dengan baik sehingga kualitas pendidikan di Indonesia terus meningkat.
Menurutnya, program itu sangat bagus untuk membantu percepatan dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Misalnya pada kebijakan zonasi pendidikan, ujian nasional, dan lainnya.
“Secara capital output ratio, ada beberapa daerah (masalah pendidikannya) tidak bisa disamaratakan outputnya, perlu pelipatgandaan (solusi) agar nanti outputnya sama. Itu yang membuat kita selama ini sulit untuk menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia,” ujarnya. (Siedoo)