Siedoo.com -
Nasional

Pelaksanaan UNBK di Daerah Bencana Mendapat Perlakuan Khusus

JAKARTA – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di daerah-daerah yang tertimpa bencana akan mendapatkan perlakuan khusus. Beberapa daerah yang menjadi perhatian adalah di Lombok, Sulawesi Tengah, dan yang terbaru di Sentani, Jayapura, Papua.

Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi mengungkapkan, baik Kemendikbud dan BSNP saat ini tengah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah di wilayah yang terjadi bencana untuk teknis pelaksanaan UNBK nanti.

Pada prinsipnya pihaknya tetap akan menggelar jadwal UNBK seperti biasa. Yakni tanggal 25 Maret 2019 untuk SMK, 1 April 2019 untuk SMA/MA, serta tanggal 22 April untuk SMP/MTs.

“Siapapun yang bisa hadir waktu itu kami layani. Nah kalaupun ada yang berhalangan, nanti ada ujian susulan,” jelas Bambang seperti diberitakan radarmalang.

Menurut Bambang, salah satu keuntungan sistem UNBK adalah pelaksanaannya yang fleksibel. Secara teknis pelaksanaan maupun sarana prasarana relatif mudah diatasi. Yang saat ini dipikirkan oleh pemerintah adalah menyesuaikan materi pelajaran untuk siswa-siswa di daerah bencana.

Meskipun mereka mengikuti jadwal sekolah reguler, banyak yang bersekolah di tempat darurat dan sementara. Belum lagi kondisi psikologi yang belum stabil. Sehingga nantinya mata pelajaran maupun lingkup materi yang diujikan akan menjadi khusus.

“Intinya jangan sampai ada siswa yang dirugikan karena bencana ini,” jelas bambang dilansir timurexpress.fajar.co.id.

Dilansir jpnn.com, Kepala Balitbang Kemdikbud Totok Suprayitno mengungkapkan, untuk Lombok, kesepakatan terakhir untuk daerah Lombok dan beberapa wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sana masih dengan soal yang sama karena dipandang tidak banyak waktu yang hilang dari bencana gempa bumi kemarin.

“Kondisi mental dan psikologis juga relatif cepat pulih,” jelas Totok.

Sementara untuk Palu dan Sulawesi Tengah, siswa di sana dipandang kehilangan waktu belajar yang cukup besar. Sehingga diputuskan untuk melakukan penyesuaian coverage soal. Soalnya khusus dan didesain khusus pula.

Baca Juga :  Dukung Percepatan Kualitas, Kemendikbud Alokasikan Rp 900 Miliar untuk MGMP

Sementara untuk Sentani, dari sisi waktu belajar tidak banyak yang hilang. Namun yang perlu dipikirkan adalah kondisi psikologis anak anak di sana. Diperkirakan belum siap untuk langsung melaksanakan ujian minggu depan.

Namun Kemdikbud akan mencoba dulu untuk melakukan ujian dengan jadwal seperti biasa. Nanti akan dilihat berapa banyak presentasi siswa yang bisa mengikuti. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?