MAGELANG – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang mengembangkan gel penyembuh luka dari bahan tradisional. Bahan yang digunakan dalam pembuatan gel ini berasal dari ekstrak daun “Adam Hawa”.
Disebut sebagai daun Adam Hawa atau kerang nanas oleh masyarakat, karena tanaman ini memiliki dua warna berbeda pada kedua sisinya, hijau dan ungu. Habitat asli tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan tergolong kedalam jenis parennial atau tumbuhan tahunan.
”Tujuan dari penelitian ini untuk menambah ragam obat alternatif pengobatan radang pada luka,” kata Jeni Eri Viana salah satu mahasiswa yang turut terlibat dalam penelitian dan pengembangan gel.
Tanaman tradisional tersebut dipilih karena mengandung zat yang berguna dalam proses penyembuhan luka. Selain itu, proses perkembangbiakan tanaman ini terbilang sangat mudah dengan kemungkinan untuk tumbuhnya sangat tinggi. Program penelitian juga mendapatkan apresiasi pendanaan dari DIKTI dalam ajang PKM.
Penelitian dijalankan dalam beberapa tahapan proses standar yang berlaku dalam dunia kesehatan. Tahap pertama dilaksanakan untuk mengidentifikasi tanaman Adam Hawa. Kemudian dilanjutkan pada tahap kedua yaitu pembuatan simplisia.
Tahapan terkahir adalah pembuatan ekstrak dan pengujian induksi pada hewan tikus. Kemudian akan dibuat kesimpulan mengenai keefektifitasan gel yang telah dibuat berdasarkan pengujian yang dilakukan.
Hasil yang dicapai dalam penelitian adalah gel dari daun ekstrak Adam Hawa dapat digunakan sebagai pengobatan luka yang meradang. Cukup dengan mengoleskan Gel Madam pada bagian luka, maka radang atau iritasi pada luka akan cepat kering.
Jeni mengatakan, pada tahap selanjutnya gel tersebut dikemas dalam bentuk tube dan siap dipasarkan setelah melalui beberapa proses. Diharapkan, produk dapat memberikan pilihan alternatif pengobatan dari bahan alami bagi masyarakat. Dengan banyak pilihan obat yang ada, gel penyembuh luka ini dapat digunakan sebagai upaya dalam meningkatkan kemudahan pengobatan di dunia medis.