Nasional

Sssst! Ada yang Bilang agar Seleksi P3K Dibatalkan

JAKARTA – Rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) untuk mengatasi persoalan tenaga honorer dirasa kurang tepat. Sebab ada penilaian, solusi yang paling tepat adalah revisi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Anggota Komisi X DPR Moh Nizar Zahro menilai belum terlambat bagi pemerintah untuk membatalkan seleksi P3K untuk honorer K2.

“Solusi bagi honorer K2 yang paling tepat adalah merevisi UU ASN,” katanya dilansir dari jpnn.com.

Dinyatakan, dari penerimaan tersebut seolah belum siap. Sebab, payung hukum berupa Peraturan Menteri PAN-RB belum siap, serta sistem pendaftaran online yang belum bisa digunakan.

Koordinator Wilayah Forum Hononer K2 Indonesia (FHK2I) Maluku Utara Said Amir mengungkapkan, setelah dia membuka portal sscasn.bkn.go.id, dan berkoordinasi dengan sesama K2, terungkap kalau banyak rekannya tidak masuk database Badan Kepegawaian Negara (BKN).

“Ini aneh bin ajaib. Katanya P3K tahap satu buat honorer K2 tapi kenapa jumlah kami kalah banyak dengan guru Kementerian Agama dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kementan?,” tandasnya.

Melansir dari menpan.go.id, berdasarkan database Badan Kepegawaian Nasional (BKN) tercatat bidang kesehatan 5.527 orang, dan guru/dosen 129.938 orang.

Adapun penyuluh pertanian, tercatat 15.355 orang. Terdiri dari penyuluh pertanian yang direkrut pemda 454 orang dan penyuluh pertanian yang direkrut Kementerian Pertanian 14.901 orang. Dari jumlah itu dalam tahap I perekrutan P3K hanya 75.000 formasi.

Meski ada kritik, agar seleksi P3K mau dibatalkan, pemerintah tetap akan melangsungkan proses seleksi tersebut.

Kepala Biro Humas BKN, Muhammad Ridwan memberi sedikit bocoran mengenai tahapan tes seleksi untuk P3K tersebut. Seleksi tersebut tidak akan ada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).

Dinyatakan, meskipun tidak akan ada SKD, namun para calon P3K tetap akan melaksanakan Computer Assisted Test (CAT).

“Kisi soalnya nanti tidak akan SKD. Jadi setelah seleksi administrasi akan ada seleksi manajerial, sosio kultural dan teknis,” katanya dilansir liputan6.com.

Ridwan menambahkan test ini tidak akan sesusah SKD pada seleksi CPNS 2018 lalu.

“Nanti soalnya dijamin tidak susah, misal untuk guru ya akan di tes mengenai guru lagi. Tapi kan itu udah menjadi kegiatan mereka sehari-hari,” ujarnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?

Recent Posts

Berikut Sistem Penanganan Medis Berbasis Metaverse yang Gagasan Mahasiswa ITS

SURABAYA, siedoo.com - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah sistem penanganan kesehatan personalized medicine berbasis metaverse bernama…

22 jam ago

Ikuti POPDA Eks Kedu, 160 Atlet dan Official asal Kota Magelang Dilepas

MAGELANG, siedoo.com - Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz melepas 160 atlet termasuk pelatih/official Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Kota Magelang,…

2 hari ago

Luar Biasa! ITS Naik Peringkat II Pendanaan PKM Terbanyak Nasional

SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan tinggi dengan proposal yang mendapatkan pendanaan…

2 hari ago

Dua Pelajar Indonesia Raih Emas dalam Ajang Internasional di Australia

JAKARTA, siedoo.com - Pelajar kelas 10 Sekolah Insan Cendekia Madani, Ronald Rauf Nurima, meraih prestasi gemilang dengan menyabet medali emas…

3 hari ago

17 Rektor PTN Ikuti Program Kepemimpinan di Korsel, Siapa Sajakah Mereka?

JAKARTA, siedoo.com - Pelepasan Peserta Program Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PKKPT) untuk Rektor Tahun 2024 dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,…

3 hari ago

Ini Dia Sosok Wisudawan Sarjana Terbaik ITS dengan IPK 3,96

SURABAYA, siedoo.com - Menempuh pendidikan selama 3,5 tahun di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak menghalangi Benedictus Kenny Tjahjono sematkan…

4 hari ago