Siedoo.com -
Daerah

Wisudawan STMIK Bipa Miliki Keterampilan yang Ramah

MAGELANG – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Patria (Bipa) Magelang, Jawa Tengah melangsungkan wisuda yang ke-17 sejak berdirinya tahun 1999 silam. Wisuda ini merupakan salah satu keberhasilan kampus dalam mendidik mahasiswa. Namun demikian, juga merupakan tantangan bagi kampus karena keberhasilan institusi pendidikan adalah seberapa besar mampu menciptakan human capital yang mandiri, berpengetahuan dan berketerampilan yang dapat diterima oleh pasar tenaga kerja yang semakin kompetetif.

“Sampai saat ini, STMIK Bina Patria meluluskan lebih dari 1.000 lulusan sarjana dan ahli madya komputer. Dan yang menggembirakan dan membanggakan, berdasarkan rekam jejak yang kami lakukan, lebih dari 95 % dari mereka telah terserap di pasar tenaga kerja,” kata Ketua STMIK Bina Patria Magelang Dr. H. Sukris Sutiyatno, MM., M.Hum saat mewisuda mahasiswanya, Sabtu (22/12/2018).

Alumni STMIK Bipa terserap di instansi pemerintah dan swasta, dunia usaha dan dunia industri, praktisi di bidang IT dan sebagian dari mereka juga berwirausaha. Ini tentu saja merupakan respon positif dan bukti nyata bahwa lulusan STMIK Bina Patria dibutuhkan pasar tenaga kerja dan dipercaya dunia usaha dan dunia industri.

Menurut dia, keunggulan kuliah di STMIK Bina Patria adalah, lulusannya memiliki kompetensi dan keterampilan yang ramah dan adaptif terhadap dunia kerja. Karena saat ini hampir semua institusi negeri maupun swasta membutuhkan keahlian dibidang teknologi informasi.

“Maka, saya berharap bapak ibu dan hadirin semua jangan ragu untuk mendorong putra-putrinya untuk melanjutkan kuliah di STMIK Bina Patria,” jelasnya.

Apalagi di era digitalisasi dan hadirnya Revolusi Industry 4.0, kemampuan di bidang Teknologi Informasi mempunyai peran yang sangat penting dan strategis. Pada Industry 4.0 dijelaskan bahwa everything is all about internet (segalanya adalah internet) atau Internet of Things (internet adalah segalanya).

Baca Juga :  Inovatif! Mahasiswa UNY Gagas Aplikasi Tiktok untuk Belajar Kimia

“Para wisudawan agar mempunyai jiwa mandiri dan berani terjun dalam dunia usaha/berwirausaha. Untuk menciptakan peluang pekerjaan, minimal untuk dirinya sendiri dan apabila mungkin dapat memberikan peluang pekerjaan bagi orang lain. Tanpa harus terus menunggu lowongan pekerjaan,” jelasnya.

Sampai saat ini, pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data BPS, sekitar 6,87 juta atau 5,13%, mengalami penurunan 2% dari tahun sebelumnya 2017 yang berjumlah 7,01 juta atau 5,33 % .

“Apabila kita kelompokkan data pengangguran berdasarkan jenjang pendidikan adalah: SD 2,67%; SMP 5,18%, SMA 7,19%, Diploma 7,92% dan Universitas 6,31%,” ungkapnya.

Dengan keahlian di bidang teknologi informasi, para wisudawam dapat menangkap peluang dengan membuat usaha rintisan atau startup yang berbasis teknologi informasi. Peluang bisnis startup di Indonesia, masih sangat menjanjikan.

Hal ini didorong semakin banyak orang yang menggandrungi gaya hidup digital. Baik di masyarakat urban/perkotaan demikian pula sub-urban bahkan di pedesaan.

“Kita cukup terkoneksi dengan internet dan berjualan di media sosial, tak perlu membutuhkan modal besar. Saudara – saudara dapat menjadi seorang pengusaha. Startup dapat sukses karena kemampuannya dalam memberikan solusi terhadap konsumen yang menginginkan kecepatan bertransaksi secara efektif dan efisien melalui teknologi internet. Selain itu startup bisa beroperasi dengan fleksibel tidak terikat oleh ruang dan waktu,” urai dia.

STMIK Bipa pun berharap, agar wisudawan tidak menambah jumlah pengangguran. Sehingga, akan menjadi manusia beban, baik pemerintah, masyarakat dan juga keluarga.

“Tetapi sebaliknya, berusaha agar saudara-saudara dapat menjadi manusia asset yang mampu berkarya dan mandiri. Sehingga dapat menjadi kebanggaan orang tua dan keluarga Anda,” urainya.

Pada kesempatan itu, STMIK Bipa mewisuda 129 mahasiswa. Mereka terdiri dari mahasiswa S1 118 dan D3 11 mahasiswa. Acara wisuda berlangsung lancar dan tanpa kendala yang berarti. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?