Siedoo.com -
Tokoh

Raih Gelar DHC, Mendag Paparkan Prinsip Berwirausaha

Siedoo, Salah satu penyebab rendahnya minat berwirausaha adalah sistem pendidikan yang belum memberi stimulus kepada peserta didik. Hal ini tentu saja harus diperhatikan banyak pemangku kepentingan, mengingat potensi besar yang dimiliki Indonesia saat ini.

Hal tersebut ditandaskan Drs. Enggartiasto Lukita yang menerima gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa – DHC) dalam bidang Pendidikan Kewirausahaan.

Gelar tersebut diberikan langsung Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si, di Gedung Achmad Sanusi Kampus UPI Bumi Siliwangi, Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Jawa Barat.

Ia berupaya menguatkan semangat wirausaha melalui lembaga yang dipimpinnya saat ini, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Menteri Perdagangan (Mendag) ini menyampaikan tugas utama yang harus ia lakukan sangat jelas dan detail. Melalui pengalaman dalam pemerintahan, salah satu pembelajaran berharga bagi wirausahawan adalah memberikan tujuan atau target yang jelas terhadap anggota organisasi.

Selama 40 tahun melaksanakan giat wirausaha, Enggartiasto Lukita mendapat banyak pengalaman yang kemudian disampaikannya melalui simpulan tentang konsep kewirausahaan.

Menurutnya, wirausaha adalah sesuatu yang bukan terkait genetika, melainkan sesuatu yang dipelajari dan harus ditekuni.

“Jeff Bezos, Bill Gates, Warren Buffet, Mark Zuckerberg, dan Jack Ma adalah deretan pengusaha paling sukses di dunia di dekade ini. Mereka semua adalah contoh nyata self-made billionaire, menjadi pengusaha sukses karena ‘ide’ dan kerja keras,” ujarnya dilansir dari berita.upi.edu.

Wirausahawan juga perlu memetik nilai dari Oprah Winfrey dalam pandangan Enggartiasto Lukita.

Mengutip Oprah bahwa keberuntungan bukanlah sesuatu yang dipercayai oleh orang sukses. Wirausahawan perlu meyakini bahwa sukses hadir dari paduan kesempatan dan persiapan diri yang matang.

Persaingan Ditunjukkan Lewat Kompetisi Ide

Baca Juga :  Ancaman Perpustakaan dan Pustakawan di Tengah Arus Era 4.0

Pria berambut putih ini turut menyoroti perkembangan dunia saat ini dalam perspektif wirausaha. Dengan hidup di era Revolusi Industri 4.0, semua hal diatur secara digital. Persaingan ditunjukkan melalui kompetisi ide.

“Mereka yang unggul adalah mereka yang mempunyai skill dan ide cemerlang serta kecepatan untuk mengambil peluang,” jelas.

Prinsip lain dalam wirausaha adalah pemberdayaan dan kemitraan. Pemberdayaan diyakini dapat membuat usaha maju. Selain itu, kemitraan yang berjalan beriringan dapat menguatkannya.

Berpikir maju adalah konsep lain yang Enggartiasto sampaikan terkait wirausaha. Berpikir maju terbangun dari tiga hal dasar. Ekspansif, mengambil resiko, dan berpikir kreatif menjadi kunci yang harus digarisbawahi wirausahawan.

Konsep terakhir yang disampaikan oleh Enggartiasto adalah wirausaha menuntut kepercayaan dan dapat dipertanggungjawabkan. Seseorang yang dapat diandalkan akan berjalan beriringan dengan sifat wirausahawan terkait unsur ‘melayani’ yang mendasari prinsip teguh Enggartiasto.

“Anda boleh lupakan saya, tapi tolong pegang teguh prinsip ini secara teguh. Jangan pernah menipu,” jelas Enggartiasto.

Apa Tanggapan Anda ?