MAGELANG – Sebanyak 170 siswa dari berbagai kecamatan di Kabupaten Magelang mendapatkan bantuan beasiswa. Lembaga Zakat Infaq dan Sodaqoh Muhammadiyah (LazisMu) Kabupaten Magelang memberikan bantuan beasiswa mencapai Rp 49.500.000. Bantuan diberikan untuk mengurangi angka putus sekolah di Kabupaten Magelang.
Para siswa yang mendapatkan bantuan dari MI, SD, SMP, SMA, SMK dan MA di beberapa kecamatan. Seperti dari wilayah Kecamatan Mungkid, Muntilan dan Mertoyudan. Bantuan yang disampaikan berupa beasiswa dalam bentuk santunan biaya pendidikan setiap bulannya. Adapun jangka waktunya adalah 6 bulan.
“Ini adalah salah satu komitmen LazisMu dalam mengurangi angka putus sekolah. Sementara untuk usulan nama siswa yang mendapat beasiswa berasal dari sekolah masing-masing,” kata Ketua LazisMu Kabupaten Magelang Imron Rosidi saat pemberian beasiswa pendidikan di Gedung Darul Arqom Bakalan, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Selasa (28/02/2017).
Secara simbolis bantuan diserahkan langsung Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Magelang Jumari, Wakil Ketua PD Muhammadiyah Adjhadri Puruhito, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah Kecamatan Muntilan Suratin Rahmat dan perwakilan Muzakki Joni Al Jupri. Total beasiswa yang diberikan mencapai Rp 49.500.000 itu berasal dari masyarakat yang memberikan zakat (muzakki) melalui LazisMu. Acara pemberian beasiswa tersebut didahului dengan pengajian dengan menghadirkan Uztadz Umar Khoironi dari LazisMu Sragen.
Uztadz Umar Khoironi menyampaikan bahwa zakat merupakan rukun Islam dan telah diatur oleh pemerintah melalui Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011. Dengan adanya undang-undang tersebut, maka resiko penyelewengan dana zakat infaq dan sodaqoh oleh lembaga pengelola zakat dapat dihindari. Aturan itu juga meningkatkan kepercayaan para donatur dan muzakki untuk menyalurkan zakatnya melalui lembaga yang profesional.
“Potensi zakat, infak dan sodaqoh jika dikelola secara maksimal oleh lembaga amil zakat yang profesional mampu mengentaskan tingkat kemiskinan. Serta, mengurangi angka pengangguran melalui program pemberdayaan usaha dan juga mengurangi angka putus sekolah,” kata Uztadz Umar Khoironi.