Dua Desa di Gorontalo Terendam Setelah Tanggul Jebol
NASIONAL

Dua Desa di Gorontalo Terendam Setelah Tanggul Jebol

Dua Desa di Gorontalo Terendam Setelah Tanggul Jebol. Awal Juli dibarengi bencana baru di Gorontalo. Pada Rabu (5/7/2025), dua desa di wilayah Kota Gorontalo dilaporkan terendam banjir setelah tanggul penahan sungai jebol akibat hujan ekstrem dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data BPBD, total 145 keluarga atau setara 466 jiwa kini terdampak, dan sedang menjalani proses evakuasi mendesak.

Dua desa yang paling parah terendam adalah Desa Yosonegoro dan Desa Tunggulo, yang berada di bantaran sungai saat musim hujan. Flooding ini menyoroti kembali kerentanan infrastruktur tanggul dan urgentnya mitigasi bencana di kawasan rawan.

Drurat Hujan Konsisten Picu Tanggul Pecah

Tiga hari cuaca hujan turun tanpa henti sejak Senin malam, meningkatkan debit air Sungai Marisa dan anak sungainya. Tanggul yang terpasang untuk menahan luapan air akhirnya tidak mampu bertahan, hingga jebol tepat pada hari Rabu pagi. Air meluap deras langsung membanjiri lahan permukiman dan persawahan di kedua desa tersebut.

Akibatnya, jalan desa hingga akses utama turut tergenang air setinggi mata kaki hingga pinggang orang dewasa. BPBD langsung menerapkan status siaga darurat dan melakukan pendataan cepat terhadap keluarga terdampak, sembari menyiagakan tenaga medis dan pendukung evakuasi.

Evakuasi dan Kondisi Korban Tanggul Jebol

Hingga Rabu siang, petugas gabungan telah mendatangi dua desa terdampak. Sebanyak 145 Kepala Keluarga (KK) atau 466 jiwa sudah tercatat dalam data awal BPBD. Prioritas utama saat ini adalah pemindahan warga ke tempat pengungsian aman, seperti gedung sekolah dan balai desa yang sudah di siapkan.

Menurut Kepala BPBD, mobilisasi tim SAR dan relawan telah digerakkan secara bertahap. Setidaknya tiga pos kesehatan darurat dan dapur umum telah terpasang, memastikan warga tetap mendapatkan bantuan berlapis—mulai dari selimut, pakaian kering, hingga obat-obatan sederhana.

Dampak Infrastruktur dan Pemantauan Berkelanjutan

Selain rumah dan lahan terendam, infrastruktur jalan desa ikut terdampak. Beberapa ruas sempat tidak dapat di lalui, sedangkan beberapa bagian tanggul mengalami erosi parah. BPBD bersama instansi terkait akan melakukan penguatan darurat terhadap sisa tanggul yang retak, guna mencegah kejadian susulan.

“Saat ini kami sudah pasang sistem monitoring titik rawan jebol dan selalu bersiaga hingga kondisi sungai kembali stabil,” terang Kepala BPBD Gorontalo.

Darurat Cuaca Ekstim

Meski musibah ini membawa duka, semangat kesetiakawanan masyarakat lokal terlihat menyala. Warga yang rumahnya tidak terdampak datang membantu evakuasi dan membagikan logistik ke tetangga yang tinggal di pengungsian. Lurah dan tokoh masyarakat aktif mendampingi hingga tengah malam, memastikan semua kebutuhan dasar terpenuhi.

“Kita bergotong royong, antar tenda, makanan dan akhirnya warga bisa tenang,” ujar salah satu relawan.

Upaya Jangka Panjang di Perlukan

Setelah tahap tanggap darurat, perhatian kini beralih ke perencanaan jangka panjang. Ada dorongan kuat dari BPBD dan Dinas PU agar segera di bangun tanggul permanen dengan struktur lebih kuat. Selain itu, di perlukan reklamasi vegetasi bantaran untuk memperkuat daya tahan alami daerah sepanjang aliran sungai.

Menurut Kepala Dinas PU, “Namun, ini bukan hanya soal fisik. Perlu edukasi bencana bagi warga agar siap menghadapi saat curah hujan ekstrem kembali muncul.”

Dua Desa di Gorontalo Terendam Setelah Tanggul Jebol

Peristiwa tanggul jebol dan banjir mendadak ini menjadi alarm bagi semua pihak: cuaca ekstrem semakin sering terjadi, dan tanggul sungai yang rapuh bisa menimbulkan bencana dalam hitungan jam.

Aksi cepat BPBD dan masyarakat harus terus di tingkatkan sebagai persiapan menghadapi cuaca ekstrem di masa depan. Selain memperkuat infrastruktur, kolaborasi antar warga hingga instansi pemerintah menjadi kunci utama dalam menciptakan sistem tanggap bencana yang tangguh.

Semoga Gorontalo segera pulih, dan proses rekonstruksi berjalan cepat serta tuntas demi keamanan dan ketentraman warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *