Ledakan Bom Hancurkan Rumah Warga Israel Serang Gaza Lagi
INTERNASIONAL

Ledakan Bom Hancurkan Rumah Warga Israel Serang Gaza Lagi

Ledakan Bom Hancurkan Rumah Warga Israel Serang Gaza Lagi. Ketegangan di Jalur Gaza kembali memanas setelah Israel melancarkan serangan udara yang dahsyat pada Selasa dini hari. Ledakan besar terdengar dari berbagai penjuru wilayah, menghancurkan sejumlah rumah warga dan memicu gelombang kepanikan di tengah populasi sipil.

Serangan terbaru ini merupakan kelanjutan dari ketegangan yang terus bereskalasi antara militer Israel dan kelompok bersenjata Palestina. Menurut laporan media lokal, lebih dari 10 rudal  menghantam beberapa titik yang terklaim sebagai basis milisi, namun sebagian besar jatuh di area padat penduduk.

Warga Sipil Jadi Korban, Ledakan Bom Rumah Hancur Tanpa Peringatan

Salah satu wilayah yang paling parah terdampak adalah Khan Younis, di bagian selatan Gaza. Sebuah kompleks perumahan luluh lantak setelah terhantam bom dari jet tempur Israel. Rumah-rumah warga hancur menjadi puing, sementara banyak keluarga kehilangan tempat tinggal dalam hitungan detik.

“Saya sedang tertidur bersama anak-anak ketika tiba-tiba terdengar suara dentuman. Dinding rumah runtuh, dan saya hanya bisa berlari sambil memeluk anak saya,” ujar Um Khaled, seorang ibu tiga anak yang selamat dari reruntuhan rumahnya.

Tim medis dan relawan bergegas ke lokasi untuk mengevakuasi korban. Beberapa warga mengalami luka serius akibat reruntuhan bangunan, sementara beberapa lainnya masih dalam pencarian berada di bawah puing-puing.

Respons Internasional: Kecaman dan Seruan Gencatan Senjata Israel

Menyusul serangan tersebut, berbagai negara dan organisasi internasional kembali menyerukan de-eskalasi konflik. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan mendalam atas jatuhnya korban sipil dan meminta kedua belah pihak menahan diri.

“Semua bentuk kekerasan yang melibatkan warga sipil harus segera berhenti. Serangan udara ke kawasan sipil bertentangan dengan hukum internasional,” ujar Stéphane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB.

Beberapa negara seperti Turki, Qatar, dan Malaysia juga mengecam keras serangan Israel dan menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran HAM serius.

Israel Klaim Serang Target Militan

Dalam pernyataan resminya, militer Israel (IDF) menyebut serangan tersebut sebagai “operasi balasan” atas roket yang sebelumnya ditembakkan dari wilayah Gaza ke selatan Israel. Mereka mengklaim berhasil menghantam beberapa fasilitas milik kelompok Hamas dan Jihad Islam.

“Kami tidak akan mentolerir serangan terhadap warga Israel. IDF akan terus bertindak tegas terhadap ancaman teroris,” tulis pernyataan IDF yang rilis Jumat pagi.

Namun, laporan di lapangan menunjukkan sebagian besar wilayah yang terkena dampak adalah pemukiman sipil. Sejumlah pengamat menyatakan bahwa klaim Israel tidak selaras dengan kondisi nyata yang terjadi di Gaza.

Suasana Mencekam dan Ketakutan Meluas Setelah serangan udara 

Pasca-serangan militer Israel, dan Ledakan Bom Hancurkan Rumah Warga Israel Serang Gaza Lagi. suasana di Gaza menjadi sangat mencekam. Banyak warga mengungsi ke tempat yang dianggap lebih aman, meskipun di daerah sekecil Gaza, ruang aman hampir tak ada. Ketakutan akan serangan susulan membuat warga sulit tidur, sementara listrik dan air bersih juga mulai terputus di beberapa wilayah.

“Listrik padam sejak ledakan terjadi. Anak-anak terus menangis dan kami tak tahu harus ke mana,” ujar Mahmoud, seorang guru yang kehilangan rumah dan kini tinggal sementara di sekolah yang menjadi tempat penampungan darurat.

Organisasi kemanusiaan setempat dan internasional telah mulai mengirim bantuan darurat, termasuk tenda, makanan, dan obat-obatan. Namun, blokade Israel yang masih berlangsung membuat distribusi bantuan terhambat.

Ledakan Bom Hancurkan Rumah Warga Israel Serang Gaza Lagi

Di tengah asap dan reruntuhan, harapan akan perdamaian kembali tersuarakan oleh para tokoh lokal. Para pemuka agama, aktivis, hingga masyarakat sipil mendesak agar perundingan damai digelar kembali dan menghentikan siklus kekerasan yang tak berkesudahan.

“Anak-anak kami tidak seharusnya tumbuh dengan suara bom sebagai pengantar tidur,” ujar seorang aktivis muda di Gaza.

Meski seruan damai kembali menggema, jalan menuju perdamaian masih tampak jauh. Selama tidak ada tekanan nyata dari komunitas internasional untuk menghentikan kekerasan, warga Gaza tetap menjadi korban di tengah konflik yang tak kunjung selesai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *