Donald Trump Perintahkan Serangan ke 3 Fasilitas Nuklir Iran
INTERNASIONAL POLITIK

Donald Trump Perintahkan Serangan ke 3 Fasilitas Nuklir Iran

Donald Trump Perintahkan Serangan ke 3 Fasilitas Nuklir Iran Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald J. Trump, kembali menjadi sorotan dunia setelah memerintahkan serangan militer terhadap tiga fasilitas nuklir utama milik Iran.

Operasi yang di lancarkan pada dini hari waktu setempat ini diklaim sebagai salah satu serangan paling signifikan terhadap infrastruktur nuklir Iran dalam 10 tahun terakhir.

Dalam pidato resmi dari Gedung Putih, Trump mengumumkan bahwa fasilitas Fordow, Natanz, dan Isfahan telah di hancurkan melalui serangan presisi yang melibatkan jet tempur dan rudal Tomahawk dari kapal selam.

Ia menyebut aksi ini sebagai upaya pertahanan terhadap dugaan pelanggaran Iran atas kesepakatan internasional terkait program nuklir.

Teknologi dan Skala Operasi Militer

Departemen Pertahanan AS mengungkapkan bahwa operasi ini menggunakan bomber siluman B-2 Spirit dan rudal jarak jauh dari laut. Fasilitas Fordow, yang terletak di bawah tanah dan dikenal sangat terlindungi, di hantam oleh rudal bunker buster yang mampu menembus beton tebal.

Sementara itu, Natanz, yang pernah jadi sasaran serangan siber beberapa tahun lalu, kini mengalami kerusakan fisik masif. Di Isfahan, pusat riset strategis di laporkan mengalami kebakaran besar usai terkena serangan langsung dari tiga rudal Tomahawk.

Iran Membalas, Dunia Panik

Teheran merespons cepat. Pemerintah Iran mengecam keras tindakan AS yang dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan nasional. Tak lama berselang, Iran meluncurkan beberapa rudal balistik ke arah wilayah Israel, memperburuk situasi dan meningkatkan ketegangan kawasan.

PBB pun turun tangan. Sekretaris Jenderal António Guterres menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghindari eskalasi konflik. Sementara itu, Rusia dan Tiongkok mengecam keras tindakan militer AS, menyebutnya sebagai tindakan sepihak dan mendesak pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB.

Gejolak Politik di Dalam Negeri AS

Di Amerika Serikat sendiri, keputusan Trump menuai kontroversi. Sejumlah politisi Partai Republik mendukung penuh langkah tersebut, menyebutnya sebagai tindakan yang di perlukan terhadap ancaman nyata. Namun, tak sedikit pula yang mengkritik keputusan itu karena di lakukan tanpa persetujuan Kongres.

“Langkah militer sebesar ini tidak seharusnya di lakukan sepihak. Ini berbahaya dan berpotensi memperpanjang konflik,” ujar Senator Hakeem Jeffries, salah satu tokoh Demokrat.

Dampak Global Mulai Terasa

Efek dari serangan ini langsung terasa di pasar global. Harga minyak mentah melonjak hingga lebih dari 6% hanya dalam hitungan jam, mencerminkan kecemasan pasar terhadap potensi krisis baru di kawasan Timur Tengah. Donald Trump Perintahkan Serangan ke 3 Fasilitas Nuklir Iran

Analis internasional memperingatkan bahwa alih-alih menghentikan program nuklir Iran, serangan ini justru bisa menjadi pemicu bagi Iran untuk mempercepat pengembangannya. Dunia pun kini menanti apakah akan ada eskalasi lebih lanjut atau justru peluang untuk kembali ke meja diplomasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *