Rusia Beri Peringatan Jika AS Bantu Israel Serang Iran
INTERNASIONAL POLITIK

Rusia Beri Peringatan Jika AS Bantu Israel Serang Iran

Rusia Beri Peringatan Jika AS Bantu Israel Serang Iran. Pada Jumat, 20 Juni 2025, Rusia secara resmi melayangkan peringatan keras kepada Amerika Serikat untuk tidak mencampuri konflik antara Israel dan Iran. Lewat pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia. Moskow menegaskan bahwa segala bentuk keterlibatan militer Amerika Serikat dalam serangan terhadap Iran akan teranggap sebagai. Eskalasi langsung yang membahayakan stabilitas global.”

Peringatan ini datang menyusul kabar bahwa AS tengah mempertimbangkan bantuan intelijen dan logistik udara untuk Israel. Yang telah meningkatkan serangan udaranya ke sasarannya. Rusia menyebut bahwa segala bentuk bantuan baik berupa persenjataan, informasi satelit, atau dukungan pesawat akan memperkeruh suasana dan dapat menjerumuskan kawasan Timur Tengah ke dalam perang yang lebih luas.

Rusia Ingatkan AS: Jangan Main Api di Timur Tengah

Pernyataan Rusia terlengkapi dengan pesan diplomatik bernada tajam. “Kami memperingatkan Amerika Serikat: jangan main api di Timur Tengah. Setiap intervensi yang Anda lakukan akan memiliki konsekuensi strategis,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam jumpa pers yang tersiarkan langsung dari Moskow.

Ia menegaskan bahwa karena Rusia memantau dengan seksama setiap pergerakan militer Amerika dan sekutunya di sekitar kawasan Teluk Persia dan Laut Mediterania. Jika terbukti Washington membantu serangan Israel terhadap Iran. kami akan meninjau ulang. seluruh kebijakan pertahanan kami di wilayah itu dan tidak menutup kemungkinan akan merespons secara militer, tambahnya.

Rusia Soroti Dampak Geopolitik Global

Rusia tidak hanya menyoroti dampak regional, tetapi juga menyampaikan kekhawatiran akan efek domino global. Jika AS benar akan mendukung Israel menyerang Iran, Rusia memprediksi akan ada peningkatan drastis dalam harga minyak. Gangguan rantai pasok global, dan potensi meledaknya krisis pengungsi di kawasan Timur Tengah.

Dalam laporan intelijen internal yang terrilis terbatas, Rusia menyebutkan bahwa konvoi militer AS telah terlihat di pangkalan-pangkalan utama mereka di Qatar, Bahrain, dan Israel. Meskipun AS belum menyatakan akan mengerahkan pasukan, Rusia menganggap manuver itu sebagai sinyal bahaya.

Rusia Kerahkan Armada di Laut Kaspia, Kirim Pesan Tekanan Tambahan

Sebagai bentuk peringatan strategis, Rusia telah mengerahkan beberapa kapal perangnya ke wilayah Laut Kaspia. Armada ini dilengkapi dengan rudal jelajah Kalibr dan sistem anti-rudal S-400, yang siap jika konflik menyebar ke arah Kaukasus atau kawasan Rusia Selatan.

Militer Rusia juga meningkatkan status kesiapsiagaan di pangkalan udara yang terletak di dekat perbatasan Georgia dan Armenia. Para analis menyebut bahwa pergerakan ini merupakan pesan tidak langsung bahwa Rusia siap membentengi sekutu-sekutunya di kawasan dari kemungkinan ekspansi konflik.

Israel-Iran Panas, Rusia Minta Jalur Diplomasi

Meskipun memberi peringatan keras, Rusia juga mendorong solusi diplomatik dan menyerukan pembukaan kembali dialog melalui Dewan Keamanan PBB. Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping untuk menyusun inisiatif perdamaian baru yang dapat menahan AS dan Israel dari langkah militer lebih lanjut terhadap Iran.

Putin, dalam pernyataannya, menyebut bahwa tindakan militer hanya akan menambah penderitaan warga sipil. “Kami mengajak semua pihak kembali ke meja perundingan. Dunia tidak memerlukan perang baru dunia butuh stabilitas dan kepastian,” kata Putin dalam konferensi virtual BRICS yang digelar mendadak.

Tanggapan Amerika Serikat Masih Hati-Hati, Namun Rusia Terus Menekan

Sementara itu, Gedung Putih belum merespons langsung pernyataan Rusia. Namun, juru bicara Keamanan Nasional AS, John Kirby, menyatakan bahwa. “Amerika Serikat mendukung keamanan Israel dan akan melakukan apapun untuk membela sekutunya.” Pernyataan ini ditanggapi Rusia sebagai bentuk pembenaran agresi dan menunjukkan ketidakmauan AS menahan diri.

Media Rusia seperti RT dan Sputnik menampilkan headline utama dengan narasi bahwa AS sedang “bermain perang di atas peta dunia. Sementara rakyat sipil Iran dan Israel menjadi korban nyata dari konflik yang seharusnya bisa terhindari.

Rusia Beri Peringatan Jika AS Bantu Israel Serang Iran

Peringatan dari Rusia kepada AS pada 20 Juni 2025 bukan sekadar retorika diplomatik biasa. Ini adalah sinyal keras karena bahwa perang terbuka antara negara-negara besar bisa menjadi kenyataan jika ketegangan terus dibiarkan tanpa upaya penyelesaian damai.

Rusia beri peringatan, AS menguji batas, Israel terus menyerang, dan Iran bersiap. Di tengah semua ini, rakyat sipil menjadi taruhan. Dunia hanya punya sedikit waktu untuk memilih: jalan damai atau jalan kehancuran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *