Israel Ngemis Amerika, Tak Mampu Hancurkan Situs Nuklir Iran
INTERNASIONAL POLITIK

Israel Ngemis Amerika, Tak Mampu Hancurkan Situs Nuklir Iran

Israel Ngemis Amerika Tak Mampu Hancurkan Situs Nuklir Iran. Dalam situasi yang makin genting di Timur Tengah. Israel ngemis Amerika Serikat untuk ikut campur langsung dalam upaya menghancurkan situs nuklir Iran. Meski terkenal memiliki kekuatan militer canggih dan intelijen elit, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa Israel tidak mampu secara mandiri menghancurkan situs-situs nuklir Iran yang berada jauh dalam tanah dan dijaga ketat.

Permintaan Israel ini diungkapkan oleh pejabat senior Pentagon yang tidak ingin disebutkan namanya. Ia menyebut bahwa Israel secara resmi telah mengajukan permintaan bantuan serangan presisi dan penggunaan bom penghancur bunker milik AS. Fakta bahwa Israel ngemis Amerika menunjukkan bahwa opsi militer yang tergunakan selama ini. Tel Aviv ternyata terbentur pada batas kemampuan teknologi dan logistik.

Situs Nuklir Iran Terlalu Kuat, Israel Ngemis Amerika Jadi Pilihan Terakhir

Iran telah lama telah mengembangkan fasilitas nuklir bawah tanah yang sangat terlindungi. Seperti situs Fordow dan Natanz, yang dibangun dalam pegunungan dan diperkuat dengan beton bertulang dan sistem anti-serangan. Mesk Israel memiliki jet tempur F-35 dan drone siluman, sumber intelijen menyebutkan bahwa teknologi Israel belum cukup mampu untuk menghancurkan instalasi Iran tanpa bantuan Amerika.

Hal itu membuat Israel tak mampu Hancurkan Situs Nuklir Iran ngemis Amerika untuk mengizinkan penggunaan bom GBU-57 MOP (Massive Ordnance Penetrator), senjata penghancur bunker paling canggih yang hanya dimiliki AS. Namun, Gedung Putih masih mempertimbangkan konsekuensi geopolitik dan diplomatik dari langkah ekstrem tersebut.

Israel Ngemis Amerika: Netanyahu Berulang Kali Desak Trump di Balik Layar

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah tiga kali melakukan pembicaraan tertutup dengan Presiden Donald Trump. Dalam setiap pertemuan itu, Netanyahu menekankan bahwa tanpa dukungan penuh Amerika, misi menghancurkan situs nuklir Iran akan gagal dan akan memperkuat posisi Teheran di kawasan.

Menurut sumber diplomatik Eropa, tekanan Israel ngemis Amerika sudah mencapai titik di mana mereka meminta Washington mengerahkan pesawat pembom strategis B-2 Spirit yang mampu menjatuhkan senjata pemusnah bunker. Namun, AS sejauh ini masih enggan terlibat langsung, khawatir akan memicu perang besar di Timur Tengah.

Iran Pantau Ketat: Israel Ngemis Amerika Justru Perkuat Posisi Teheran

Langkah Israel yang mengemis Amerika justru menjadi bumerang dalam perang propaganda. Iran dengan cepat merespons kabar tersebut dengan menegaskan bahwa “musuh tidak akan mampu menyentuh program nuklir kami tanpa mengorbankan stabilitas kawasannya.” 

Iran bahkan merilis video yang menunjukkan aktivitas rutin di fasilitas nuklirnya sebagai pesan ke dunia bahwa mereka tetap beroperasi normal di tengah tekanan internasional. Di media sosial, tagar #IsraelNgemisAmerika dan #IranTakTerkalahkan menjadi tren di kalangan pendukung poros perlawanan.

Publik Israel Terbelah: Israel Ngemis Amerika Picu Kritik Internal

Sikap Israel ngemis Amerika menuai pro dan kontra. Sebagian politisi oposisi menuding pemerintahan Netanyahu gagal menjalankan strategi pertahanan nasional yang mandiri. “Alih-alih memperkuat pertahanan dan diplomasi, pemerintah malah kembali menunjukkan ketergantungan total kepada Washington,” kata Yair Lapid dalam wawancara dengan Channel 13.

Sementara itu, pendukung pemerintah menilai langkah Israel ngemis Amerika sebagai realisme geopolitik. “Lebih baik kita minta bantuan mitra strategis daripada mengambil risiko besar dan gagal,” ujar Danny Danon, anggota Likud.

Kegagalan Israel Serang Iran, Israel Ngemis Amerika Jadi Simbol Ketimpangan Kekuatan Regional

Kabar bahwa Israel ngemis Amerika bahwa perimbangan kekuatan di Timur Tengah mulai berubah. Jika sebelumnya Israel terkenal sebagai kekuatan superior dengan dominasi teknologi dan intelijen. Kini kenyataan membuktikan bahwa Iran berhasil menciptakan pertahanan yang bahkan Israel tak mampu tembus tanpa dukungan penuh AS.

Para pengamat menyebut kegagalan Israel menyerang Iran ini sebagai “game changer.” Dr. Maha Radhi, analis dari Institut Strategi Timur Tengah, mengatakan, “Fakta bahwa Israel ngemis Amerika untuk menghancurkan situs nuklir Iran adalah sinyal bahwa dominasi militer Israel sudah tidak absolut.”

Langkah AS Belum Jelas

Meski desakan dari Tel Aviv terus meningkat, pemerintahan Trump belum memberikan lampu hijau. Banyak pejabat senior AS menilai bahwa memberi dukungan langsung ke Israel untuk menyerang situs nuklir Iran akan menyulut perang regional dan merusak kepentingan Amerika di dunia Islam.

Amerika menjadi dilema moral dan strategis bagi Gedung Putih: membantu sekutu atau menghindari perang terbuka?

Dunia Hadapi Ketegangan Baru

Ketika Israel ngemis Amerika karena tak mampu menghancurkan situs nuklir Iran sendirian. Dunia menyaksikan babak baru dalam ketegangan regional yang dapat merambat secara global. Apakah AS akan turun tangan? Atau justru menahan diri dan mendorong jalur diplomatik?

Satu hal yang jelas: kegagalan Israel bertindak mandiri dan permintaan bantuan ke Amerika bukan hanya soal taktik militer, tapi simbol dari perubahan kekuatan di kawasan yang selama ini tak pernah benar-benar tenang.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *