Pensiun Bukan Akhir: Gareth Bale Ingin Miliki Klub Divisi Tiga Inggris. Pensiun dari lapangan hijau bukan berarti Bale benar-benar menutup lembaran sepak bola dalam hidupnya. Kali ini, bukan sebagai pemain, pelatih, ataupun komentator melainkan sebagai calon pemilik klub sepak bola. Menurut sumber internal yang berkembang di kalangan sepak bola Inggris, Bale dikabarkan serius mempertimbangkan untuk membeli salah satu klub Divisi Tiga alias League One.
Langkah ini mengejutkan banyak pihak, tapi sekaligus menunjukkan bahwa Bale punya visi jangka panjang terhadap perkembangan sepak bola khususnya di Inggris, tanah tempat ia mengawali kariernya sebelum bersinar bersama Real Madrid.
Pilihan Tak Terduga: Gareth Bale Bangun dari Bawah
Bukannya membidik klub elite, Gareth Bale justru menaruh minat pada tim yang masih berjuang di level ketiga. Hal ini anggap sebagai langkah strategis. Ia tak ingin hanya menaruh uang tanpa arah yang jelas. Bale disebut lebih tertarik membangun klub dari bawah memberikan pondasi kuat baik dari sisi manajemen, pengembangan akademi, hingga filosofi bermain.
“Ini tentang proses dan dampak. Saya ingin membawa sesuatu yang nyata, bukan hanya jadi wajah pemilik,” kata Bale dalam sebuah forum bisnis olahraga belum lama ini.
Meski belum mengungkap nama klub yang incar, beberapa sumber menyebutkan bahwa klub tersebut saat ini sedang dalam proses pembenahan internal dan mencari investor baru.
Gareth Bale Komitmen Pada Pengembangan Pemain Muda
Salah satu fokus utama Bale, menurut sumber dekat, adalah membangun sistem pembinaan pemain muda yang kuat. Ia ingin menjadikan klub barunya sebagai tempat berkembangnya talenta lokal yang selama ini sering terabaikan.
“Di banyak tempat, anak-anak muda penuh bakat tidak mendapatkan panggung yang layak. Saya ingin itu berubah,” ujar Bale dalam wawancara terpisah tahun lalu, ketika tanya tentang rencana pasca-pensiun.
Bukan rahasia lagi bahwa Bale juga memiliki akademi sepak bola di Wales, dan keterlibatannya dalam proyek akar rumput menunjukkan bahwa ketertarikannya pada pengembangan talenta bukan sekadar gimmick. Pensiun Bukan Akhir: Gareth Bale Ingin Miliki Klub Divisi Tiga Inggris
Visi Klub: Komunitas, Identitas, dan Kemandirian
Tak hanya soal prestasi di atas lapangan, Gareth Bale juga kenal punya kepedulian terhadap komunitas. Ia ingin menjadikan klub yang akan ia miliki sebagai “jantung kota”, tempat berkumpul dan tumbuhnya rasa memiliki dari masyarakat sekitar.
“Sepak bola bukan hanya soal menang. Ini tentang siapa kamu, dari mana kamu berasal, dan bagaimana kamu membentuk masa depan,” begitu kutipan semangat yang sering ia sampaikan dalam banyak kesempatan.
Rencana ke depan termasuk renovasi fasilitas pelatihan, peningkatan kualitas stadion, dan program keterlibatan publik secara rutin. Bale juga sebut ingin memastikan bahwa klub tetap memiliki struktur keuangan sehat dan tidak tergantung pada hutang besar seperti banyak klub lain saat ini.
Gareth Bale Menyusul Jejak Selebriti Lain?
Gareth Bale bukan yang pertama dari kalangan pesepakbola yang terjun ke dunia kepemilikan klub. Ryan Reynolds dan Rob McElhenney sudah lebih dulu menyita perhatian publik lewat keberhasilan mereka menghidupkan kembali Wrexham. Di sisi lain, David Beckham telah memulai proyek ambisius bersama Inter Miami di panggung MLS.
Namun, Bale ingin membedakan dirinya dari tren sekadar menjadi “pemilik selebritas.” Ia ingin benar-benar terlibat, turun tangan, dan membangun warisan.
“Kalau cuma mau pasang nama doang, saya tinggal beli saham di klub besar.” Tapi itu bukan saya. Saya ingin membangun sesuatu dari nol,” katanya beberapa waktu lalu saat wawancara dalam podcast bertema olahraga.
Bukan Sekadar Investasi, Tapi Dedikasi
Langkah Gareth Bale untuk terjun sebagai pemilik klub di Divisi Tiga Inggris jelas bukan sekadar coba-coba ini adalah keputusan yang penuh pertimbangan dan visi jangka panjang. Ini adalah cerminan dari kepedulian, visi, dan semangat untuk terus berkontribusi dalam sepak bola, meski tidak lagi berlari di atas lapangan.
Dengan pengalaman, reputasi, dan semangat membangun, bukan tidak mungkin klub yang ia miliki kelak bisa menjadi cerita sukses baru di dunia sepak bola Inggris kisah tentang kerja keras, pembuktian, dan cinta terhadap permainan indah bernama sepak bola.