Jakarta, 13 Juni 2025 – 4 Pemain Timnas Indonesia Tergeser dari Skuad Inti Masuknya Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia membawa angin segar sekaligus perubahan signifikan di dalam skuad Garuda. Dalam proses membangun tim yang lebih kompetitif dan dinamis untuk menghadapi putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kluivert mulai merombak komposisi pemain inti.
Perubahan ini berdampak langsung pada beberapa nama besar yang sebelumnya hampir selalu menjadi langganan starting XI. Kini, mereka harus rela duduk di bangku cadangan atau bahkan tidak dipanggil sama sekali dalam dua pertandingan terakhir. Hal ini memicu perbincangan hangat di kalangan penggemar sepak bola nasional.
Pemain yang Kehilangan Tempat
Egy Maulana Vikri, yang pernah di anggap sebagai wajah masa depan sepak bola Indonesia, menjadi salah satu nama yang kehilangan tempat di bawah Kluivert. Performa inkonsisten di level klub dan kurangnya kontribusi signifikan dalam laga-laga internasional menjadi alasan utama ia tersingkir dari starting XI. Meski begitu, Egy masih sering masuk dalam daftar cadangan, tetapi menit bermainnya jauh menurun di banding era sebelumnya.
Rafael Struick, penyerang naturalisasi asal Belanda yang sebelumnya di gadang-gadang jadi andalan lini depan, juga mulai kehilangan tempat. Dalam beberapa pertandingan terakhir, ia kalah bersaing dengan penyerang lokal seperti Dimas Drajad dan Hokky Caraka yang dinilai lebih bugar dan efektif di lapangan.
Ramadhan Sananta, Juga masih belum mampu mengulang performa gemilangnya di level senior. Kehadirannya mulai terpinggirkan sejak lini depan diisi oleh pemain yang lebih produktif dan cocok dengan taktik pressing tinggi Kluivert.
Yance Sayuri, yang sempat bermain impresif sebagai full-back modern, juga belom menjadi pilihan utama. Saudaranya, Yakob Sayuri, lebih sering dipercaya karena kontribusi lebih konsisten dan fleksibilitas di berbagai posisi.
Faktor-Faktor Penentu
Menurut sumber dari internal tim pelatih,4 Pemain Timnas Indonesia Tergeser dari Skuad Inti setidaknya ada tiga alasan utama yang menyebabkan sejumlah pemain kehilangan tempat:
-
Penurunan Performa – Statistik menit bermain, kontribusi gol, dan catatan umpan berhasil menjadi perhatian utama tim pelatih.
-
Persaingan Ketat – Masuknya wajah-wajah baru seperti Marselino Ferdinan, Nathan Tjoe-A-On, dan Shayne Pattynama meningkatkan persaingan di setiap lini.
-
Kebutuhan Taktikal Baru – Kluivert lebih menyukai pemain dengan mobilitas tinggi dan kemampuan transisi cepat antara menyerang dan bertahan.
Masih Ada Harapan
Meski kehilangan tempat di skuad inti, peluang bagi para pemain tersebut untuk kembali tetap terbuka lebar. Kluivert sendiri menegaskan bahwa ia tidak menutup pintu bagi siapa pun, asalkan pemain menunjukkan performa yang sangat luar biasa di level klub dan mampu beradaptasi dengan permainan tim barunya. “Siapa pun bisa masuk, siapa pun bisa keluar. Konsistensi, disiplin, dan mental adalah kunci,” ujar Kluivert dalam konferensi pers usai laga kontra Filipina.
Reaksi Suporter
Reaksi publik pun beragam. Sebagian mendukung langkah Kluivert karena di anggap berani dan progresif, sementara lainnya menyayangkan absennya sejumlah pemain favorit. Namun satu hal yang jelas, Timnas Indonesia sedang memasuki era baru, dan setiap pemain harus siap berjuang keras demi mengenakan seragam merah putih di level tertinggi. Pergeseran dalam skuad inti Timnas Indonesia mencerminkan di namika persaingan sehat yang di butuhkan untuk meraih hasil maksimal di ajang kualifikasi. Perjalanan masih panjang, dan siapa pun bisa kembali ke skuad utama—jika mampu membuktikan diri