French Open 2025 Alcaraz Pertahankan Gelar dengan Comeback Epik Carlos Alcaraz kembali menorehkan sejarah di Roland Garros, Prancis, ketika ia sukses mempertahankan gelar French Open 2025. Di laga final yang digelar pada Minggu, 8 Juni 2025, pemain asal Spanyol berusia 22 tahun itu melawan Jannik Sinner.
Setelah tertinggal dua set, Alcaraz membuat comeback yang fenomenal, mampu memenangkan lima set panjang dengan skor 4‑6, 6‑7(4), 6‑4, 7‑6(3), 7‑6(10‑2) dalam pertarungan selama 5 jam 29 menit rekor terpanjang dalam sejarah final French Open era terbuka.
Detik-Detik Menegangkan: Alcaraz Hadapi Tiga Match Point
Keseruan mencapai puncaknya ketika Alcaraz harus menyelamatkan tiga match point di set keempat. Dengan mental baja dan dukungan penonton, ia menggagalkan peluang kemenangan Sinner dan akhirnya merebut kemenangan dalam tiebreak kelima set . Ini menjadikannya pria pertama di French Open yang menang dalam final setelah menyelamatkan tiga match point.
Sebuah Era Baru: Rivalitas Generasi 2000-an
Final ini menandai pertemuan pertama antara dua pemain kelahiran 2000-an di final Grand Slam Alcaraz (2003) dan Sinner (2001). Pertandingan ini dianggap salah satu final terbaik yang pernah ada, penuh perubahan momentum dan reli menegangkan. Statistik akhir menunjukkan Alcaraz memenangkan total 192 poin, hanya satu poin lebih sedikit dari Sinner yang mengumpulkan 193 menunjukkan betapa ketatnya duel ini.
Rekor dan Prestasi Tahunan Alcaraz
Dengan gelar ini, Alcaraz kini memegang lima gelar Grand Slam dan memenangkan dua French Open berturut-turut. Dirinya juga menjadi pemain Open Era kedua setelah Roger Federer yang telah memenangkan lima final Grand Slam pertama mereka.
Pada sela musim ini, Alcaraz meraih gelar juara indoor pertamanya, menjuarai Monte Carlo, Roma, dan mempertahankan rekor 21‑1 di tanah liat.
Reaksi Legenda: Pengakuan dari Andre Agassi
Legenda tenis Andre Agassi ikut memberikan pujian. Ia memuji kecepatan, pergerakan defensif, dan mental juara Alcaraz bahwa ia dapat bersaing di lapangan tanah liat dan bahkan menjadi ancaman di Wimbledon.
Alcaraz pun mengakui bahwa memenangkan Grand Slam kelima pada usia yang sama dengan idolanya, Rafael Nadal, adalah momen emosional“destiny” menurutnya .
Sinner: Kekalahan Tapi Janji Masa Depan
Walau kalah, Sinner tetap menerima kekalahan dengan sportif. Ia tak menyangka bisa tampil sekuat itu, terlebih setelah menjalani 20 kemenangan beruntun di turnamen Grand Slam sebelum pertandingan final.
Sinner pun yakin akan lebih siap di masa depan karena kali ini adalah final Grand Slam pertamanya. French Open 2025 Alcaraz Pertahankan Gelar dengan Comeback Epik
Menuju Wimbledon: Apa Selanjutnya?
Setelah pesta panjang tanah liat, Alcaraz akan mengalihkan fokus ke lapangan rumput jelang Wimbledon. Dengan stamina yang teruji dan mental yang teguh, ia siap mengukir sejarah berikutnya. Sementara itu, rivalitas Alcaraz–Sinner diprediksi akan menjadi cerita utama di tenis putra selama beberapa tahun ke depan.
Kemenangan Alcaraz pada ajang French Open 2025 bukan sekedar mempertahankan gelar ini adalah demonstrasi dominasi, ketahanan, dan keahlian dalam puncak olahraga.
Sebuah comeback dari tepi jurang kekalahan, keberhasilan sirkuit clay, dan pengakuan dari legenda menunjukan bahwa era “The Big Two” dalam tenis putra telah tiba. Selamat untuk Alcaraz!