Benzema Bawa Al Ittihad Sabet Gelar Ganda Di Negeri Sendiri. Karim Benzema kembali membuktikan kelasnya sebagai striker top dunia. Kali ini bukan di Madrid, melainkan di Tanah Arab Saudi, bersama Al Ittihad. Mantan bintang Real Madrid itu sukses mengantar timnya menyabet gelar ganda musim ini sebuah pencapaian gemilang yang menandai era baru kejayaan Al Ittihad.
Benzema, Pemain Bintang yang Jadi Kunci
Sejak mendarat di Al Ittihad pertengahan 2023, Benzema langsung mencuri perhatian dan menjadi magnet utama di skuad.. Meski sempat diragukan karena faktor usia, penyerang asal Prancis itu tampil menjawab semua kritik dengan aksi di lapangan. Pada musim 2024/2025, Benzema menjelma menjadi senjata utama Al Ittihad, sering kali mencetak gol krusial yang menentukan jalannya pertandingan.
Dalam perjalanan Al Ittihad merebut dua trofi musim ini Liga Pro Saudi dan Piala Raja nama Benzema nyaris tak pernah absen dari papan skor dan highlight pertandingan. Kombinasi pengalaman, ketenangan, dan visi bermain yang tajam membuatnya tetap relevan dan berbahaya, bahkan di usia 37 tahun.
Dominasi di Liga Pro Saudi
Al Ittihad tampil begitu solid di Liga Pro Saudi musim ini. Tim asuhan pelatih asal Eropa itu berhasil menguasai papan atas sejak awal musim dan tampil konsisten hingga pekan terakhir. Benzema mencetak 22 gol dan 9 assist, menjadi salah satu top skor liga sekaligus motor utama serangan tim.
Tak hanya kontribusi gol, Benzema juga menjadi pemimpin di ruang ganti. Kepemimpinannya membawa semangat baru ke dalam skuad yang dihuni banyak talenta lokal dan asing. Hasilnya? Al Ittihad mengangkat trofi Liga Pro Saudi dengan margin poin yang meyakinkan, mengungguli pesaing kuat seperti Al Nassr dan Al Hilal.
Piala Raja: Momen Puncak
Kesuksesan Al Ittihad tidak berhenti di liga. Di ajang Piala Raja (King’s Cup), mereka tampil beringas sejak babak awal. Di final yang berlangsung panas melawan Al Hilal, Benzema kembali mencuri sorotan dengan mencetak satu gol dan satu assist dalam kemenangan 3-1. Trofi kedua berhasil diamankan, menjadikan musim ini sebagai salah satu yang paling gemilang dalam perjalanan sejarah klub.
Penampilan Benzema di final itu pun menuai banyak pujian dari publik dan media lokal. Ia dinobatkan sebagai Man of the Match, sekaligus menjadi simbol kesuksesan investasi besar-besaran Al Ittihad di bursa transfer.
Era Keemasan Baru Al Ittihad
Gelar ganda ini tak hanya tentang pencapaian dalam satu musim, tapi juga menjadi simbol kebangkitan Al Ittihad sebagai kekuatan baru di kancah sepak bola Timur Tengah. Klub asal Jeddah ini kembali ke jalur juara setelah sempat tenggelam di tengah dominasi klub-klub lain.
Dengan Benzema sebagai ikon, Al Ittihad sukses membangun daya tarik global. Jersey mereka mulai kenakan fans di luar Arab Saudi, media Eropa mulai menyorot performa mereka, dan stadion selalu penuh di setiap laga kandang. Benzema Bawa Al Ittihad Sabet Gelar Ganda Di Negeri Sendiri
Apa Selanjutnya untuk Benzema?
Meski sudah tak muda, Benzema belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Ia menyatakan masih ingin berkontribusi lebih banyak untuk Al Ittihad dan membantu klub meraih kejayaan di level Asia, termasuk target besar di Liga Champions Asia musim depan.
“Gelar ganda ini baru permulaan. Saya masih lapar akan trofi,” ucap Benzema dalam wawancara usai pertandingan final. Sebuah pernyataan yang menunjukkan ambisinya tetap tinggi, meski sudah meraih segalanya di Eropa.
Karim Benzema datang ke Arab Saudi bukan untuk bersantai di masa senja karier ia datang untuk menang, dan itu sudah ia buktikan. Dengan kontribusi luar biasa di lapangan, ia membawa Al Ittihad ke puncak musim ini. Dua gelar dalam satu musim adalah bukti bahwa kualitas dan semangat juara Benzema belum pudar.
Bagi Al Ittihad, ini adalah momen kebangkitan. Bagi Benzema, ini adalah lanjutan dari kisah keemasannya kali ini di tanah gurun pasir, bukan di Santiago Bernabéu. Dan bagi dunia sepak bola, ini adalah pengingat bahwa pemain besar akan selalu bersinar, di mana pun ia berada.