Luka Modrić Resmi Pamit dari Real Madrid
OLAHRAGA

Luka Modrić Resmi Pamit dari Real Madrid

Luka Modrić Resmi Pamit dari Real Madrid, Salah satu ikon terbesar dalam sejarah Real Madrid, Luka Modrić, akhirnya mengucapkan selamat tinggal kepada klub yang telah menjadi rumahnya selama lebih dari satu dekade. Sang maestro lini tengah asal Kroasia ini akan meninggalkan Santiago Bernabéu setelah kompetisi Piala Dunia Antarklub 2025 yang akan digelar pada bulan Juni mendatang di Amerika Serikat.

Pengumuman ini disampaikan secara resmi oleh Real Madrid pada Kamis (22/5/2025) melalui situs resmi klub. Berita ini langsung menyita perhatian dunia sepak bola, mengingat kontribusi besar Modrić bagi Los Blancos selama 13 musim terakhir.

Warisan Tak Tergantikan: 28 Trofi dalam 13 Tahun

Saat itu, banyak pihak meragukan kemampuannya menyesuaikan diri dengan sepak bola Spanyol. Namun, keraguan itu segera ditepis. Modrić berkembang menjadi jantung permainan Real Madrid, sosok yang menentukan ritme dan tempo permainan.

Selama berseragam putih, Modrić mencatatkan 590 penampilan dan 43 gol. Namun lebih dari sekadar statistik, warisan utamanya adalah 28 gelar yang berhasil ia sumbangkan kepada klub. Rinciannya meliputi:

  • 6 Trofi Liga Champions UEFA

  • 4 Gelar La Liga

  • 2 Copa del Rey

  • 5 Piala Dunia Antarklub

  • 4 Piala Super Eropa

  • 7 Piala Super Spanyol

Dengan raihan tersebut, Modrić resmi menjadi pemain dengan jumlah trofi terbanyak dalam sejarah Real Madrid, mengungguli legenda-legenda seperti Paco Gento, Sergio Ramos, hingga Marcelo.

Momen Emosional Perpisahan

Dalam pernyataan pribadinya, Modrić tidak bisa menyembunyikan emosi. Ia menyebut Real Madrid sebagai bagian dari hidupnya yang tidak akan pernah terlupakan.

Hari ini, saya pergi dengan hati penuh rasa syukur. Tidak mudah mengucapkan selamat tinggal pada klub yang sudah menjadi rumah kedua saya,” ucap Modrić dalam konferensi pers perpisahannya.

Ia juga menegaskan bahwa keputusan ini diambil secara sadar untuk memberi kesempatan kepada generasi baru, serta membuka kemungkinan petualangan baru di penghujung kariernya.

Presiden Florentino Pérez: “Dia Teladan di Dalam dan Luar Lapangan”

Presiden Real Madrid, Florentino Pérez, turut memberikan penghormatan dalam pernyataan resmi klub. Ia menyebut Modrić sebagai sosok yang tidak hanya luar biasa di lapangan, tetapi juga pribadi yang menginspirasi di luar lapangan.

Laga Perpisahan di Bernabéu

Modrić akan memainkan laga terakhirnya di Santiago Bernabéu pada Sabtu, 24 Mei 2025, saat Real Madrid menjamu Real Sociedad dalam pekan terakhir La Liga musim ini. Klub telah menyiapkan serangkaian penghormatan khusus, termasuk guard of honour, video kilas balik, dan pelepasan simbolis oleh rekan-rekan setimnya.

Diperkirakan lebih dari 80.000 Madridista akan memadati stadion untuk memberikan salam perpisahan kepada sang maestro yang telah memberikan banyak momen magis dalam lebih dari satu dekade.

Langkah Selanjutnya: MLS atau Serie A?

Meski akan meninggalkan Real Madrid, Modrić belum akan pensiun. Ia menyatakan keinginannya untuk tetap bermain dan menjaga kondisi demi tampil di Piala Dunia 2026 bersama tim nasional Kroasia. Beberapa klub dari Serie A Italia dan Major League Soccer (MLS) disebut-sebut sebagai calon destinasi berikutnya.

“Saya ingin bermain di tempat yang kompetitif, tapi juga menghargai ritme permainan saya saat ini,” tambahnya.

Akhir Era Trio Legendaris: Casemiro, Kroos, dan Modrić

Kepergian Modrić menandai berakhirnya era kejayaan lini tengah yang sempat menjadi trio terbaik dunia bersama Casemiro dan Toni Kroos. Ketiganya berperan penting dalam dominasi Real Madrid di Eropa selama dekade terakhir. Kini, tugas regenerasi ada di tangan nama-nama muda seperti Jude Bellingham, Eduardo Camavinga, dan Aurélien Tchouaméni.

Kesimpulan

Luka Modrić bukan hanya legenda Real Madrid, tetapi juga simbol dari ketekunan, konsistensi, dan keanggunan dalam bermain sepak bola. Dengan meninggalkan klub dalam kondisi terbaik, ia menegaskan kelasnya sebagai pemain sejati.

Bagi Madridista, perpisahan ini mungkin terasa pahit. Namun, warisan Modrić akan tetap hidup di setiap sentuhan bola di Bernabéu, dalam setiap kemenangan yang akan datang, dan dalam ingatan setiap penggemar yang pernah menyaksikan kehebatannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *