Apa yang Terjadi pada Otak Jika Kebanyakan Tidur Tidur merupakan kebutuhan biologis yang penting bagi kesehatan otak serta tubuh. Namun, seperti halnya kekurangan tidur, tidur berlebihan juga bisa menimbulkan berbagai efek negatif, terutama pada fungsi otak.
Banyak orang mengira bahwa tidur lebih lama dari biasanya akan memberikan manfaat tambahan bagi tubuh. Namun, kenyataannya, tidur terlalu lama justru bisa menjadi tanda gangguan kesehatan atau bahkan memperburuk fungsi kognitif.
Berapa Lama Tidur yang Dianggap Kebanyakan?
Secara umum, orang dewasa dianjurkan tidur selama 7 hingga 9 jam setiap malam. Tidur lebih dari 9–10 jam secara konsisten, terutama tanpa alasan medis yang jelas, bisa dikategorikan sebagai hipersomnia atau kebanyakan tidur.
Menurut National Sleep Foundation, hipersomnia dapat memengaruhi sekitar 2% dari populasi dan sering kali dikaitkan dengan gangguan mental, neurologis, atau gaya hidup yang tidak sehat.
Dampak Tidur Berlebihan pada Otak
1. Menurunkan Fungsi Kognitif
Penelitian dari Harvard Medical School menyebutkan bahwa tidur lebih dari 9 jam per malam secara konsisten bisa menyebabkan penurunan fungsi memori, konsentrasi, dan kemampuan pengambilan keputusan. Otak menjadi kurang responsif, dan aktivitas mental cenderung melambat.
2. Risiko Depresi dan Gangguan Mental Lainnya
Tidur berlebihan sering terjadi bersamaan dengan kondisi depresi. Meskipun tidak selalu menjadi penyebab langsung, tidur yang terlalu lama dapat memperburuk gejala depresi dan membuat seseorang merasa lebih lesu atau tidak termotivasi.
Sebuah studi dari jurnal Journal of Psychiatric Research menunjukkan adanya korelasi antara durasi tidur yang terlalu panjang dan peningkatan gejala gangguan kecemasan serta depresi.
3. Peningkatan Risiko Penyakit Alzheimer
Tidur yang berlebihan berlangsung dalam jangka panjang di kaitkan dengan akumulasi plak beta-amyloid di otak, yang merupakan salah satu gejala awal penyakit Alzheimer.
Studi tahun 2020 dari Boston University School of Medicine menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari 9 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan volume otak, terutama di area yang berhubungan dengan memori dan pembelajaran. Apa yang Terjadi pada Otak Jika Kebanyakan Tidur
4. Gangguan Irama Sirkadian Otak
Tidur terlalu lama dapat mengganggu ritme sirkadian alami tubuh jam biologis yang mengatur siklus tidur dan bangun. Ketidakseimbangan ritme ini bisa menyebabkan otak mengalami kebingungan waktu, kelelahan di siang hari, dan sulit tidur di malam hari, yang berakibat pada penurunan daya pikir dan emosi yang tidak stabil.
Faktor yang Menyebabkan Tidur Berlebihan
Beberapa kondisi medis dan gaya hidup bisa menyebabkan seseorang tidur berlebihan, seperti:
- Gangguan tidur seperti sleep apnea atau narcolepsy
- Konsumsi alkohol atau obat penenang
- Gaya hidup pasif dan kurang aktivitas fisik
- Depresi atau kecemasan berat
- Ketidakseimbangan hormon, seperti hipotiroidisme
Tips Menjaga Durasi Tidur yang Sehat
Untuk mencegah dampak negatif dari kebanyakan tidur, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
- Terapkan jadwal tidur serta bangun yang konsisten, bahkan di hari libur
- Hindari konsumsi kafein dan gadget menjelang tidur
- Lakukan aktivitas fisik ringan setiap hari
- Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan gelap
- Konsultasikan ke dokter jika Anda merasa selalu mengantuk meskipun sudah tidur cukup
Kesimpulan
Tidur memang penting untuk menjaga kesehatan otak, tetapi tidur secara berlebihan bisa menjadi pedang bermata dua. Terlalu banyak tidur bisa menurunkan fungsi kognitif, meningkatkan risiko depresi, serta mengganggu ritme alami otak.
Oleh karena itu, penting untuk memahami kebutuhan tidur tubuh Anda dan menjaga keseimbangan agar otak tetap bekerja optimal.