Ijazah Palsu Jokowi Kembali Ramai di 2025 Isu Lama Nafas Baru
PENDIDIKAN POLITIK

Ijazah Palsu Jokowi Kembali Ramai di 2025 Isu Lama Nafas Baru

Ijazah Palsu Jokowi Kembali Ramai di 2025 Isu Lama Nafas Baru Isu dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali ramai di perbincangkan publik pada April 2025. Padahal, kasus serupa sebelumnya telah berkali-kali ditolak pengadilan.

Namun, kelompok yang menamakan diri Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM) kembali mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Surakarta pada 14 April 2025.

Gugatan kali ini tidak hanya di tujukan kepada Presiden Jokowi, tetapi juga menyeret Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, SMA Negeri 6 Surakarta, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai tergugat.

Mereka menuding ada kejanggalan administratif pada dokumen pendidikan Jokowi dan mendesak agar keabsahannya di periksa kembali. Ini merupakan gugatan ketiga yang masuk dalam rentang dua tahun terakhir.

Klarifikasi Tegas dari UGM

Pihak UGM kembali angkat suara. Melalui pernyataan resmi, universitas menegaskan bahwa ijazah Presiden Jokowi adalah sah dan valid. Mereka menegaskan bahwa Jokowi tercatat sebagai mahasiswa aktif. Mengikuti proses pendidikan sesuai prosedur, dan menyelesaikan skripsi dengan bimbingan yang tercatat rapi pada arsip akademik.

UGM juga menjelaskan bahwa semua dokumen pendukung sudah di audit dan tidak ada celah yang mengarah pada dugaan pemalsuan. Bahkan, beberapa dosen dan rekan kuliah Jokowi kembali memberikan kesaksian yang memperkuat keaslian rekam jejak akademik sang presiden.

Jokowi: Sudah Jadi Fitnah

Menanggapi riuhnya kembali isu ini, Presiden Jokowi akhirnya buka suara. Dalam keterangannya kepada media, ia menyebut bahwa tudingan soal ijazah palsu ini sudah menjadi fitnah yang mencemarkan nama baik.

Ia mengaku lelah dengan tuduhan yang terus-menerus muncul tanpa dasar kuat, dan menyebutkan bahwa dirinya mempertimbangkan langkah hukum untuk menangani hal ini secara tegas.

“Saya sudah berkali-kali dijelaskan, tapi masih saja diputar ulang. Ini sudah bukan kritik, tapi fitnah,” kata Jokowi kepada awak media di Istana Negara.

Mahfud MD: Keputusan Jokowi Tetap Sah

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD juga ikut memberi komentar. Ia menyatakan bahwa UGM tidak mungkin memalsukan ijazah, dan jika pun masih ada yang menuduh, maka sebaiknya di selesaikan lewat jalur hukum.

Mahfud menambahkan bahwa meskipun ada klaim soal keabsahan ijazah, tidak ada satu pun keputusan Jokowi yang bisa di batalkan begitu saja hanya karena isu ini. “Secara hukum, keputusan presiden tidak otomatis batal, kecuali diputuskan pengadilan bahwa beliau tidak sah menjadi presiden. Itu belum terjadi,” ujarnya.

Spekulasi dan Analisis Gaya Huruf

Salah satu sumber kegaduhan terbaru datang dari unggahan video seorang mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, yang menganalisis jenis huruf di ijazah Jokowi.

Ia menyebutkan bahwa font yang di gunakan tidak sesuai dengan era 1980-an. Namun, klaim tersebut segera di bantah oleh banyak pihak, termasuk ahli desain grafis dan akademisi, yang menyatakan bahwa jenis huruf itu memang sudah di gunakan di masa itu. Ijazah Palsu Jokowi Kembali Ramai di 2025 Isu Lama Nafas Baru

Isu Politis atau Upaya Klarifikasi?

Isu ijazah Jokowi tampaknya belum akan usai dalam waktu dekat, terutama di tengah suhu politik yang mulai memanas menjelang transisi kekuasaan 2024–2029.

Masyarakat perlu lebih jernih dalam melihat persoalan: mana yang fakta, mana yang sekadar sensasi. Selama tidak ada bukti baru yang sah dan kuat, isu ini lebih pantas di sebut sebagai gangguan politik musiman ketimbang sebuah kasus hukum serius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *