Film Jumbo Tembus 2 Juta Penonton Siap Tayang di 17 Negara, Film animasi karya anak bangsa, Jumbo, mencetak rekor baru dalam industri perfilman Indonesia. Dirilis pada 31 Maret 2025, film ini sukses menarik perhatian publik dan kini telah menembus angka 2 juta penonton hanya dalam 11 hari penayangan. Pencapaian ini menempatkan Jumbo sebagai film animasi Indonesia dengan raihan penonton tercepat sekaligus membuka jalan untuk tayang di pasar internasional.
Tak hanya itu, film produksi Visinema Studios ini juga menjadi film animasi lokal dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa, mengungguli pencapaian film-film animasi Indonesia sebelumnya. Kini, Jumbo diproyeksikan akan tayang di 17 negara, termasuk beberapa negara di Asia dan Eropa seperti Turki, Mongolia, Rusia, Malaysia, Singapura, dan Jerman, mulai Juni 2025.
Cerita Inspiratif dan Dekat dengan Kehidupan Anak-anak
Disutradarai oleh Ryan Adriandhy, Jumbo mengangkat kisah Don, seorang anak yatim piatu berusia 10 tahun yang hidup di panti asuhan. Tubuhnya yang besar membuat ia kerap terremehkan dan terjauhi oleh teman-temannya. Namun, kehidupan Don berubah ketika ia bertemu dengan seekor gajah raksasa bernama Jumbo, yang membantunya memahami arti keberanian, persahabatan, dan pentingnya menerima diri sendiri. Film Jumbo Tembus 2 Juta Penonton Siap Tayang di 17 Negara.
Film ini menyentuh tema-tema emosional yang relevan dengan anak-anak dan keluarga, tersampaikan dengan cara yang menghibur namun tetap sarat makna. Cerita ini juga menyampaikan pesan penting tentang penerimaan, empati, dan perjuangan melawan perundungan.
Deretan Pengisi Suara Berbakat
Salah satu kekuatan utama dari Jumbo adalah jajaran pengisi suara yang tidak hanya populer, tetapi juga berhasil menghidupkan karakter.
-
Iqbaal berhasil menampilkan sisi emosional karakter Don dengan sangat baik, membuat penonton mudah terhubung secara emosional.
-
Ariyo Wahab sebagai Jumbo, gajah raksasa yang penuh kasih dan humor. Suaranya yang hangat dan ekspresif memberi nyawa pada karakter Jumbo.
-
Kirana Larasati sebagai Bu Wulan, pengasuh panti asuhan yang sabar dan penuh kasih.
-
Ernest Prakasa sebagai Pak Surya, tokoh antagonis yang menambah ketegangan dalam cerita.
-
Asri Welas sebagai Bude Jum, tokoh komikal yang menghadirkan tawa di tengah konflik.
Selain itu, film ini juga menghadirkan sejumlah pengisi suara anak-anak dari latar belakang teater dan sekolah seni yang memberi warna baru pada industri film animasi lokal.
Prestasi yang Membanggakan Industri Animasi Nasional
Kesuksesan Jumbo di pasar domestik menunjukkan bahwa film animasi buatan Indonesia memiliki kualitas yang mampu bersaing secara global. Produser film, Novia Pusa Sari, menyatakan bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja keras kolaboratif dari tim film.
“Kami bangga melihat respons penonton Indonesia yang sangat positif terhadap Jumbo. Ini membuktikan bahwa animasi Indonesia punya tempat tersendiri di hati masyarakat. Kami juga berharap film ini bisa menjadi pembuka jalan bagi animasi Indonesia untuk lebih dikenal di dunia internasional,” ujar Novia.
Rencana Internasional dan Harapan ke Depan
Dengan penayangan internasional yang akan termulai pertengahan tahun ini, film animasi Indonesia pertama yang mendapatkan distribusi luas di luar negeri. Visinema Studios bekerja sama dengan beberapa terstributor asing untuk menjamin bahwa pesan positif dari film ini dapat terterima oleh berbagai budaya.
Film ini juga terproyeksikan masuk ke dalam beberapa festival film animasi internasional, termasuk Annecy International Animated Film Festival di Prancis dan Bucheon International Animation Festival di Korea Selatan.
Kesimpulan
Film Jumbo bukan hanya sekadar hiburan keluarga. Adalah bukti nyata bahwa karya anak bangsa, ketika terkerjakan dengan hati, kualitas, mampu mencetak sejarah baru dalam dunia perfilman Indonesia.
Dengan pencapaian 2 juta penonton dalam waktu singkat, tayang di 17 negara, Jumbo adalah simbol kebangkitan animasi Indonesia.