Keluar dari RS Paus Fransiskus Serukan Penghentian Serangan di Gaza
INTERNASIONAL TRENDING

Keluar dari RS Paus Fransiskus Serukan Penghentian Serangan di Gaza

Keluar dari RS Paus Fransiskus Serukan Penghentian Serangan di Gaza, Paus Fransiskus kembali tampil di hadapan publik setelah menjalani perawatan di rumah sakit akibat pneumonia. Dalam penampilan pertamanya setelah keluar dari rumah sakit, pemimpin tertinggi Gereja Katolik ini langsung menyuarakan seruan keras untuk penghentian segera serangan militer Israel di Jalur Gaza. Paus mengungkapkan kesedihannya atas situasi yang terus memburuk dan mendesak adanya upaya perdamaian yang nyata.

Kondisi Paus Fransiskus Setelah Keluar dari Rumah Sakit

Paus Fransiskus, yang berusia 87 tahun, menjalani perawatan medis di Poliklinik Gemelli, Roma, selama lebih dari lima minggu. Selama masa perawatan, kondisi kesehatannya sempat menjadi perhatian dunia, terutama karena usianya yang lanjut. Namun, setelah dinyatakan cukup pulih oleh tim dokter, ia kembali menjalankan tugasnya sebagai kepala Gereja Katolik dengan segera.

Dalam misa Angelus yang diselenggarakan di Vatikan pada Minggu (24/3/2025), Paus Fransiskus menyampaikan pesan yang kuat mengenai situasi di Gaza. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap serangan udara yang semakin meningkat dan menyebabkan ribuan korban jiwa.

Kita harus menghentikan kebrutalan ini dan mencari jalan menuju perdamaian yang sejati,” ujar Paus Fransiskus dalam doa Angelus tersebut.

Seruan untuk Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan

Paus Fransiskus juga menyerukan gencatan senjata permanen serta pembebasan semua sandera yang masih ditahan dalam konflik tersebut. Ia menekankan bahwa perdamaian tidak akan bisa dicapai melalui kekerasan, melainkan melalui dialog dan komitmen bersama dari berbagai pihak.

Lebih lanjut, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik kritis. Ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, menjadi korban dari pertempuran yang terus berlangsung. Rumah sakit kewalahan menangani korban, sementara pasokan makanan dan obat-obatan semakin menipis akibat blokade yang berlangsung.

“Komunitas internasional harus mengambil tindakan nyata. Kita tidak bisa terus menyaksikan penderitaan ini tanpa bertindak. Bantuan kemanusiaan harus segera masuk ke Gaza, dan semua pihak harus menunjukkan komitmen untuk menghentikan konflik ini,” tambahnya.

Reaksi Dunia atas Pernyataan Paus

Seruan Paus Fransiskus ini mendapat berbagai reaksi dari pemimpin dunia dan organisasi kemanusiaan. Beberapa pemimpin negara Barat menyambut baik pernyataannya dan menyatakan dukungan terhadap upaya diplomasi untuk mengakhiri konflik.

Sementara itu, dari pihak Israel dan Palestina, respons yang muncul beragam. Beberapa pejabat Israel menilai bahwa operasi militer mereka masih terperlukan untuk menjaga keamanan, sementara pihak Palestina menyambut baik seruan Paus sebagai dukungan bagi penderitaan rakyat Gaza.

Di media sosial, seruan Paus Fransiskus juga menjadi perbincangan hangat. Banyak pengguna Twitter dan Instagram membagikan video pernyataannya dengan tagar #PeaceForGaza dan #StopTheWarNow. Masyarakat dunia, terutama umat Katolik, berharap bahwa pernyataan ini bisa menjadi dorongan bagi pemimpin dunia untuk lebih serius dalam mencari solusi damai.

Bukan Seruan Perdamaian yang Pertama

Seruan Paus Fransiskus untuk perdamaian di Gaza bukanlah yang pertama kali. Pada Januari 2025, ia juga sempat menyerukan penghormatan terhadap gencatan senjata yang saat itu tersepakati antara Israel dan Hamas. Dalam berbagai kesempatan, Paus sering mengutuk kekerasan yang terjadi dan mengajak semua pihak untuk berunding demi mencapai solusi jangka panjang.

Namun, konflik kembali memanas setelah gencatan senjata tersebut gagal terpertahankan. Israel melanjutkan operasi militer setelah serangkaian serangan roket dari kelompok militan di Gaza, yang kemudian terrespons dengan serangan udara besar-besaran.

Harapan untuk Masa Depan

Paus Fransiskus terus menegaskan bahwa solusi konflik ini harus berlandaskan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat. Ia juga mendorong agar organisasi internasional, seperti PBB dan Liga Arab, dapat memainkan peran lebih aktif dalam meredakan ketegangan di wilayah tersebut.

Sebagai pemimpin agama yang terhormat oleh jutaan umat Katolik di seluruh dunia, suara Paus Fransiskus memiliki pengaruh besar dalam mendorong upaya perdamaian. Harapannya, seruan yang ia sampaikan kali ini tidak hanya menjadi sekadar wacana, tetapi bisa membawa perubahan nyata dalam upaya menghentikan kekerasan di Gaza.

Saat ini, dunia menunggu apakah ada respons lebih lanjut dari para pemimpin dunia terhadap seruan Paus Fransiskus. Akankah seruan ini mampu mendorong perubahan signifikan dalam kebijakan internasional? Yang jelas, suara Paus telah menggema, dan kini tergantung pada komunitas global untuk meresponsnya dengan tindakan nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *