Guru Lalai Isi PDSS 115 Siswa SMA Mempawah Gagal Ikut SNBP
DAERAH PENDIDIKAN TRENDING

Guru Lalai Isi PDSS 115 Siswa SMA Mempawah Gagal Ikut SNBP

Guru Lalai Isi PDSS 115 Siswa SMA Mempawah Gagal Ikut SNBP Kasus mengejutkan terjadi di SMAN 1 Kabupaten Mempawah, di mana sebanyak 115 siswa gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Akibat kelalaian pihak sekolah dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Insiden ini menimbulkan kekecewaan besar di kalangan siswa dan orang tua yang telah mempersiapkan diri untuk seleksi perguruan tinggi tersebut.

Kelalaian Guru Berujung Kegagalan Massal

SNBP merupakan jalur masuk perguruan tinggi tanpa tes yang mengandalkan rekam jejak akademik siswa selama di bangku SMA. Salah satu syarat utama agar siswa dapat mengikuti SNBP adalah sekolah wajib mengisi PDSS. Yaitu sistem yang menyimpan data nilai dan prestasi siswa selama masa sekolah.

Namun, di SMAN 1 Kabupaten Mempawah. Seorang guru yang bertanggung jawab atas pengisian PDSS diduga lalai menjalankan tugasnya hingga batas waktu yang telah di tentukan oleh panitia SNBP 2025. Akibatnya, nama 115 siswa tidak terdaftar dalam sistem dan mereka otomatis kehilangan kesempatan untuk bersaing di jalur prestasi ini.

“Kami sangat kecewa. Anak kami sudah belajar keras, memiliki nilai bagus, dan memenuhi syarat. Tetapi malah gagal ikut SNBP hanya karena kelalaian administrasi dari sekolah,” ujar salah satu orang tua siswa yang merasa di rugikan.

Protes dan Kekecewaan dari Siswa dan Orang Tua

Tidak hanya siswa yang kecewa, tetapi juga para orang tua yang merasa bahwa masa depan anak-anak mereka di pertaruhkan akibat kesalahan administratif. Beberapa orang tua bahkan mengancam akan membawa kasus ini ke Dinas Pendidikan dan meminta pertanggungjawaban pihak sekolah.

Salah satu siswa yang gagal mengikuti SNBP, Rizky Alif, menyatakan rasa frustasinya atas kejadian ini.

“Saya sudah belajar keras dan berharap bisa masuk universitas favorit melalui jalur SNBP. Tapi sekarang, saya harus bersaing di SNBT yang lebih sulit. Ini sangat tidak adil,” katanya dengan nada kecewa.

Tanggapan Pihak Sekolah dan Dinas Pendidikan

Menanggapi polemik ini, kepala sekolah SMAN 1 Kabupaten Mempawah mengakui adanya kelalaian dan menyampaikan permohonan maaf kepada para siswa dan orang tua. Pihak sekolah berjanji akan mengevaluasi sistem administrasi mereka agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Mempawah telah turun tangan untuk menelusuri kejadian ini. Mereka juga berencana memberikan sanksi kepada guru yang lalai serta memperbaiki sistem pengawasan administrasi sekolah agar lebih ketat di masa mendatang.

“Kami akan memastikan bahwa semua sekolah lebih disiplin dalam pengisian PDSS ke depan. Kasus ini akan menjadi pelajaran bagi seluruh pihak agar tidak terulang kembali,” ujar salah satu perwakilan Dinas Pendidikan setempat.

Alternatif Jalur Masuk Perguruan Tinggi bagi Siswa

Meskipun tidak dapat mengikuti SNBP, siswa yang terdampak masih memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 atau jalur mandiri yang di sediakan oleh masing-masing perguruan tinggi.

Pihak sekolah juga berjanji akan memberikan pendampingan ekstra bagi siswa yang gagal mengikuti SNBP agar mereka lebih siap menghadapi SNBT 2025. Guru Lalai Isi PDSS 115 Siswa SMA Mempawah Gagal Ikut SNBP

Kasus kelalaian dalam pengisian PDSS yang terjadi di SMAN 1 Kabupaten Mempawah menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan. Kesalahan administratif yang terlihat sepele ternyata memiliki dampak besar terhadap masa depan ratusan siswa.

Kejadian ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua sekolah agar lebih berhati-hati dalam mengelola data akademik siswa. Di sisi lain, para siswa yang terdampak di harapkan tetap semangat dan fokus dalam persiapan menghadapi SNBT 2025 agar tetap dapat meraih mimpi mereka di perguruan tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *