DeepSeek Dicurigai AS Pakai Chip Nvidia Terlarang
INTERNASIONAL TEKNOLOGI

DeepSeek Dicurigai AS Pakai Chip Nvidia Terlarang

DeepSeek Dicurigai AS Pakai Chip Nvidia Terlarang Ketegangan di dunia teknologi kembali memanas setelah pemerintah Amerika Serikat mencurigai DeepSeek, perusahaan kecerdasan buatan asal Tiongkok. Menggunakan chip Nvidia yang masuk dalam daftar larangan ekspor. Tuduhan ini menambah daftar panjang konflik teknologi antara AS dan Tiongkok yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Latar Belakang Tuduhan

DeepSeek di kenal sebagai salah satu pemain utama dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Tiongkok. Dengan fokus pada pemrosesan data skala besar dan pembelajaran mesin. Perusahaan ini membutuhkan perangkat keras berperforma tinggi untuk menjalankan model AI mereka. Nvidia, sebagai pemimpin dalam industri chip grafis dan akselerator AI, telah menjadi penyedia utama bagi berbagai perusahaan teknologi global.

Namun, dalam upaya membatasi akses Tiongkok terhadap teknologi canggih. AS telah menerapkan pembatasan ekspor terhadap chip tertentu. Termasuk seri Nvidia A100 dan H100 yang di anggap memiliki potensi strategis tinggi dalam pengembangan AI dan komputasi super. DeepSeek kini di curigai tetap mendapatkan akses ke chip-chip tersebut melalui jalur yang tidak sah.

Modus Operandi yang Diduga Di gunakan

Jadi Berdasarkan laporan yang beredar, DeepSeek kemungkinan mendapatkan chip terlarang tersebut melalui pihak ketiga atau pemasok tidak resmi yang beroperasi di luar pengawasan langsung pemerintah AS. Cara lain yang sering di gunakan dalam kasus serupa adalah dengan membeli versi modifikasi dari produk Nvidia yang secara teknis tidak masuk dalam kategori yang di larang. Namun tetap memiliki performa yang mendekati versi aslinya.

Respon Pemerintah AS

Pemerintah AS melalui Departemen Perdagangan tengah melakukan investigasi mendalam terhadap dugaan ini. Jika tuduhan ini terbukti benar, DeepSeek bisa masuk dalam daftar hitam yang akan semakin membatasi aksesnya ke teknologi dan pasar global.

Seorang pejabat AS yang enggan di sebutkan namanya menyatakan. “Kami tidak akan mentoleransi upaya apa pun untuk menghindari aturan yang telah kami tetapkan guna melindungi kepentingan nasional.” Hal ini menunjukkan bahwa AS berkomitmen kuat dalam menjaga dominasinya di bidang teknologi AI. Dengan menekan akses negara pesaing terhadap perangkat keras kelas atas.

Reaksi DeepSeek dan Tiongkok

DeepSeek sendiri membantah tuduhan tersebut. Dalam pernyataan resminya, perusahaan ini menegaskan bahwa mereka hanya menggunakan komponen yang di peroleh secara sah dan sesuai dengan regulasi internasional. “Kami selalu beroperasi dalam kerangka hukum yang berlaku dan tidak terlibat dalam aktivitas ilegal seperti yang di tuduhkan,” kata juru bicara DeepSeek.

Pemerintah Tiongkok juga mengecam langkah AS, menyebutnya sebagai bentuk proteksionisme yang menghambat inovasi global. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok menegaskan bahwa AS seharusnya tidak menggunakan keamanan nasional sebagai alasan untuk membatasi persaingan teknologi secara tidak adil.

Dampak Potensial

Jika tuduhan ini terbukti, DeepSeek bisa menghadapi berbagai sanksi yang berpotensi menghambat pengembangannya di sektor AI. Selain itu, Nvidia juga bisa mendapat tekanan lebih lanjut dari pemerintah AS untuk memperketat pengawasan terhadap distribusi chip mereka. DeepSeek Dicurigai AS Pakai Chip Nvidia Terlarang

Di sisi lain, ketegangan ini juga bisa mendorong Tiongkok untuk semakin mempercepat pengembangan chip domestik guna mengurangi ketergantungan pada produk asing. Langkah ini telah terlihat dengan semakin gencarnya investasi pemerintah Tiongkok dalam industri semikonduktor lokal.

Kasus DeepSeek ini kembali menunjukkan bagaimana perang teknologi antara AS dan Tiongkok semakin memanas. Terutama di sektor AI dan semikonduktor. Dengan investigasi yang masih berlangsung, dunia menanti bagaimana hasilnya akan berdampak pada ekosistem teknologi global. Baik dalam hal regulasi, inovasi, maupun hubungan perdagangan internasional. Jika ketegangan ini terus meningkat, tidak menutup kemungkinan kita akan melihat semakin banyak langkah-langkah pembatasan yang bisa memengaruhi industri AI secara luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *