Jadwal dan Sejarah Singkat Isra Mikraj 2025 Berapa Hijriah
PENDIDIKAN

Jadwal dan Sejarah Singkat Isra Mikraj 2025 Berapa Hijriah

Jadwal dan Sejarah Singkat Isra Mikraj 2025 Berapa Hijriah Isra Mikraj adalah salah satu peristiwa paling bersejarah dalam agama Islam, di mana Nabi Muhammad SAW menjalani perjalanan spiritual luar biasa yang penuh makna.

Peristiwa ini tidak hanya menjadi momentum penting dalam ajaran Islam. Tetapi juga menjadi landasan penetapan kewajiban salat lima waktu bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Di tahun 2025, Isra Mikraj di perkirakan jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025, yang bertepatan dengan 27 Rajab 1446 Hijriah. Berikut ulasan mengenai jadwal peringatan serta sejarah singkat Isra Mikraj.

Jadwal Isra Mikraj 2025

Isra Mikraj selalu di peringati setiap tanggal 27 Rajab dalam kalender Hijriah. Karena kalender Hijriah berdasarkan perhitungan bulan, tanggalnya dalam kalender Masehi berubah setiap tahun. Berdasarkan hisab atau perhitungan astronomi, 27 Rajab 1446 H akan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Meski demikian, umat Muslim juga sering menunggu konfirmasi dari hasil rukyat untuk memastikan tanggal tersebut. Terutama di negara-negara yang menggunakan metode pengamatan langsung hilal.

Perayaan Isra Mikraj biasanya diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, ceramah, doa bersama, dan kajian mengenai hikmah di balik peristiwa agung ini.

Sejarah Singkat Isra Mikraj

Isra Mikraj adalah peristiwa luar biasa yang terjadi pada tahun-tahun awal kenabian Nabi Muhammad SAW. Kisah ini di awali dengan Isra, yaitu perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem.

Kemudian di lanjutkan dengan Mikraj, perjalanan spiritual Nabi ke Sidratul Muntaha, langit tertinggi, untuk menerima perintah salat langsung dari Allah SWT.

Berikut ini adalah rangkaian perjalanan Isra Mikraj:

1. Isra: Perjalanan Malam ke Masjidil Aqsa

Isra dimulai ketika Nabi Muhammad SAW di jemput oleh Malaikat Jibril di malam hari. Dengan menaiki Buraq, seekor makhluk bercahaya yang sangat cepat, Nabi melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.

Di tempat ini, Nabi Muhammad SAW memimpin salat bersama para nabi terdahulu sebagai imam. Hal ini menunjukkan posisi Nabi Muhammad sebagai pemimpin umat manusia.

2. Mikraj: Perjalanan Spiritual ke Langit

Setelah Isra, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan ke langit melalui tangga yang disebut Mikraj. Di setiap lapisan langit, beliau bertemu dengan nabi-nabi besar seperti Nabi Adam, Nabi Isa, Nabi Musa, dan Nabi Ibrahim.

Puncak perjalanan ini adalah ketika Nabi Muhammad SAW mencapai Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang tidak dapat di jangkau oleh makhluk biasa.

Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat sebanyak 50 waktu sehari. Namun, atas saran Nabi Musa, jumlah ini kemudian di kurangi menjadi lima waktu sehari, sebagai bentuk keringanan bagi umat manusia.

Meski hanya lima waktu, salat tetap memiliki pahala yang sama seperti 50 waktu. Jadwal dan Sejarah Singkat Isra Mikraj 2025 Berapa Hijriah

Makna dan Hikmah Isra Mikraj

Isra Mikraj tidak hanya menjadi peristiwa spiritual semata, tetapi juga mengandung banyak hikmah yang relevan bagi kehidupan umat Islam, antara lain:

  1. Kewajiban Salat Lima Waktu Peristiwa ini menegaskan pentingnya salat sebagai tiang agama. Salat adalah bentuk komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Allah SWT.
  2. Keimanan yang Kokoh Isra Mikraj mengajarkan umat Muslim untuk memiliki keimanan yang teguh, bahkan terhadap hal-hal yang berada di luar nalar manusia. Kisah ini menjadi ujian keimanan bagi para sahabat Nabi pada masanya.
  3. Kesatuan Umat Melalui salat bersama para nabi di Masjidil Aqsa, Isra Mikraj menyampaikan pesan tentang kesatuan umat manusia di bawah panji tauhid.

Penutup

Isra Mikraj 2025, yang jatuh pada 27 Rajab 1446 Hijriah atau Sabtu, 1 Maret 2025, adalah momen penting untuk refleksi spiritual dan meningkatkan kualitas ibadah.

Dengan memahami sejarah dan hikmah dari peristiwa ini, umat Muslim diharapkan dapat mengambil pelajaran berharga untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Peristiwa agung ini tidak hanya mempertebal keimanan, tetapi juga mempererat solidaritas dalam menjalankan ajaran Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *