Indonesia Jalin Kerja Sama dengan India Perkuat Proyek EBT Indonesia terus berupaya memperkuat komitmennya terhadap transisi energi melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Salah satu langkah strategis yang di tempuh adalah menjalin kerja sama dengan India. Negara yang telah terbukti sukses dalam mengembangkan energi terbarukan, terutama tenaga angin dan surya.
Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian target bauran energi terbarukan di Indonesia, yaitu mencapai 23% pada tahun 2025 sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Sebagai negara dengan potensi energi terbarukan yang melimpah, Indonesia ingin belajar dari pengalaman dan teknologi India yang telah berhasil mengintegrasikan EBT dalam sistem kelistrikan mereka.
Fokus Kerja Sama
Kerja sama Indonesia dan India mencakup beberapa aspek utama, di antaranya:
- Pertukaran Teknologi dan Pengetahuan India akan berbagi teknologi terbaru di sektor energi angin dan surya, termasuk desain turbin angin dan sistem panel surya yang efisien. Selain itu, kedua negara akan saling berbagi data riset untuk pengembangan lebih lanjut.
- Proyek Pengembangan Bersama Indonesia dan India akan bekerja sama dalam mengembangkan proyek energi terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Proyek percontohan di harapkan dapat di terapkan di kawasan Indonesia Timur yang memiliki potensi besar untuk energi angin dan surya.
- Investasi dan Pendanaan Pemerintah India telah menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam proyek-proyek EBT di Indonesia. Insentif dari pemerintah Indonesia, seperti pembebasan pajak dan kemudahan perizinan, akan menjadi daya tarik tambahan bagi investor.
- Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Program pelatihan dan pendidikan akan menjadi bagian penting dari kerja sama ini. Tenaga ahli Indonesia akan di latih di India untuk memahami teknologi dan manajemen proyek EBT.
India sebagai Mitra Strategis
India dipilih sebagai mitra karena keberhasilannya dalam membangun sektor energi terbarukan yang kuat. Pada tahun 2023, India telah mencapai kapasitas terpasang energi terbarukan lebih dari 175 GW, dengan 70% berasal dari tenaga angin.
Faktor geografis, dukungan kebijakan, dan insentif dari pemerintah menjadi kunci keberhasilan India. Indonesia berharap dapat mereplikasi sebagian strategi ini untuk mengembangkan EBT secara masif.
Tantangan dan Peluang
Meskipun kerja sama ini menjanjikan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang harus diatasi. Misalnya, pembangunan infrastruktur energi terbarukan di Indonesia sering kali terhambat oleh kendala geografis, biaya tinggi, dan regulasi yang kompleks.
Namun, kerja sama dengan India diharapkan mampu memberikan solusi melalui teknologi yang lebih efisien dan kebijakan yang saling mendukung.
Selain itu, kerja sama ini juga menciptakan peluang bagi Indonesia untuk menjadi pusat energi terbarukan di Asia Tenggara. Dengan potensi energi surya yang mencapai 207,8 GW dan energi angin sebesar 60,6 GW, Indonesia dapat menarik lebih banyak investor global. Indonesia Jalin Kerja Sama dengan India Perkuat Proyek EBT
Komitmen Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Kerja sama Indonesia dan India ini adalah bagian dari upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi energi bersih. Dengan memanfaatkan pengalaman dan keahlian India, Indonesia optimis dapat memperkuat posisi sebagai salah satu negara dengan pengembangan energi terbarukan yang signifikan.
Melalui kolaborasi ini, Indonesia tidak hanya mempercepat pencapaian target bauran energi, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi hijau yang berkelanjutan. Langkah ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk menciptakan masa depan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.