Turis Korea Tewas Tersesat di Gunung Agung. Kabar duka datang dari Bali, salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia. Seorang turis asal Korea Selatan, Kyung Dam Oh (31), ditemukan tewas setelah dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Agung. Kejadian ini tidak hanya mengejutkan masyarakat lokal tetapi juga memicu diskusi di media sosial tentang keselamatan wisatawan asing saat menjelajahi tempat-tempat berbahaya.
Kronologi Kejadian
Kyung Dam Oh diketahui memulai pendakian Gunung Agung pada Rabu, 1 Januari 2025. Ia memutuskan mendaki seorang diri, tanpa didampingi pemandu lokal, yang merupakan prosedur umum untuk pendaki di kawasan ini. Pada pagi harinya, sekitar pukul 09.00 WITA, ia masih sempat menghubungi teman di Korea Selatan melalui pesan singkat, menyebutkan bahwa ia telah mencapai ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Namun, setelah itu komunikasi terputus. Hingga malam hari, Dam Oh tidak kembali ke titik awal pendakian di Pura Pasar Agung, yang merupakan salah satu jalur pendakian resmi Gunung Agung. Teman-temannya di Korea Selatan, yang khawatir dengan keselamatannya, menghubungi Konsulat Korea Selatan di Bali. Laporan tersebut kemudian mengteruskan ke pihak berwenang setempat, memicu operasi pencarian yang melibatkan tim SAR gabungan.
Pencarian dan Penemuan Jasad
Setelah menerima laporan hilangnya Dam Oh, tim SAR gabungan memulai pencarian pada Kamis pagi, 2 Januari 2025. Penyisiran melakukan di sepanjang jalur pendakian Pasar Agung. Gunung Agung, dengan ketinggian 3.031 mdpl, memiliki medan yang curam, berbatu, dan berisiko terutama di ketinggian tertentu, yang menambah tantangan bagi tim pencari.
Pada hari kedua pencarian, Jumat, 3 Januari 2025, sekitar pukul 10.00 WITA, jasad Dam Oh ditemukan di ketinggian 2.200 mdpl, sekitar 100 meter di bawah jalur pendakian utama. Posisi tubuhnya tertelungkup, dengan kepala menghadap ke bawah. Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, korban tampaknya terpeleset dan jatuh ke area berbatu, yang menyebabkan luka serius pada bagian kepala.
Jasad korban segera terevakuasi menuju Posko Pasar Agung dan membawa ke RSUD Karangasem untuk proses identifikasi lebih lanjut. Pihak konsulat Korea Selatan turut terlibatkan dalam penanganan jenazah untuk memastikan prosedur sesuai dengan keinginan keluarga korban. Turis Korea Tewas Tersesat di Gunung Agung.
Penyebab dan Risiko Pendakian di Gunung Agung
Gunung Agung adalah salah satu gunung berapi aktif di Indonesia yang menawarkan pemandangan spektakuler bagi para pendaki. Namun, medan gunung ini terkenal sulit dan berbahaya, terutama bagi pendaki yang tidak memiliki pengalaman atau persiapan yang memadai. Pendakian tanpa pemandu lokal, seperti yang melakukan Dam Oh, sangat tidak menganjurkan karena risiko tersesat, perubahan cuaca mendadak, dan jalur yang sulit terkenali.
Menurut Koordinator Pos SAR Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnya, luka pada kepala korban kemungkinan menyebabkan oleh benturan dengan batu saat terjatuh. Posisi tubuh korban juga menunjukkan bahwa ia kehilangan keseimbangan di area yang curam.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya persiapan fisik, mental, dan logistik dalam pendakian gunung, terutama di kawasan dengan medan berbahaya seperti Gunung Agung.
Reaksi Masyarakat dan Pemerintah
Berita ini menyebar luas di media sosial, dengan banyak warganet yang menyoroti pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap wisatawan yang ingin mendaki gunung-gunung di Indonesia. Beberapa warganet menyayangkan kurangnya kesadaran wisatawan asing akan prosedur keselamatan yang ada, sementara yang lain mendesak pemerintah daerah untuk memperbaiki sistem pengawasan di jalur pendakian.
Pemerintah Bali melalui Dinas Pariwisata menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berjanji untuk mengevaluasi prosedur keselamatan bagi wisatawan yang ingin mendaki gunung. Salah satu langkah yang terusulkan adalah mewajibkan pendaki untuk menggunakan jasa pemandu lokal dan melapor ke pos pendakian sebelum memulai perjalanan.
Pelajaran dan Langkah Pencegahan
Insiden tragis ini menyoroti pentingnya langkah-langkah keselamatan dalam pendakian gunung, baik bagi pendaki lokal maupun wisatawan asing. Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat terambil:
- Wajib Menggunakan Pemandu Lokal
Pemandu lokal memiliki pengetahuan tentang jalur pendakian, kondisi cuaca, dan potensi bahaya, sehingga dapat membantu mencegah kejadian serupa. - Penyediaan Fasilitas Keselamatan
Peningkatan fasilitas di jalur pendakian, seperti tanda jalur, pos istirahat, dan sistem pelaporan, dapat membantu meminimalkan risiko. - Edukasi Wisatawan
Wisatawan asing perlu memberikan informasi lengkap tentang risiko pendakian dan pentingnya mematuhi aturan keselamatan sebelum mereka mengizinkan mendaki. - Pengawasan Ketat
Pihak berwenang harus memastikan bahwa setiap pendaki yang ingin menjelajahi Gunung Agung telah mematuhi prosedur keselamatan, termasuk melapor dan menggunakan jasa pemandu.
Kematian Kyung Dam Oh di Gunung Agung adalah tragedi yang mengingatkan kita akan risiko pendakian. Kejadian ini mengharapkan dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan. Semoga insiden ini tidak terulang dan keselamatan menjadi prioritas utama dalam kegiatan wisata alam di Indonesia.