MU Disikat Newcastle 2-0 di Old Trafford Manchester United kembali menelan pil pahit usai kalah dari Newcastle United dengan skor 2-0 di Old Trafford.
Kekalahan ini menjadi sorotan tajam, terutama karena performa buruk Setan Merah di kandang sendiri, yang seharusnya menjadi benteng kekuatan mereka.
Newcastle tampil solid dan berhasil memanfaatkan celah di lini pertahanan United, sekaligus mencuri tiga poin penting dari laga ini.
Babak Pertama yang Membingungkan
Sejak awal pertandingan, Manchester United mencoba mengambil inisiatif serangan. Namun, koordinasi yang buruk di lini tengah membuat mereka kesulitan menciptakan peluang berbahaya.
Bruno Fernandes dan Christian Eriksen tampak kesulitan mengalirkan bola ke lini depan yang di isi oleh Amad Dialo dan Rasmus Højlund.
Sebaliknya, Newcastle bermain lebih disiplin. Dengan taktik serangan balik cepat, mereka beberapa kali mengancam gawang yang di jaga Andre Onana.
Gol pertama Newcastle akhirnya lahir di menit ke-4 melalui Alexander Isak. Memanfaatkan umpan matang dari Lewis Hall, Isak sukses menjebol gawang United dengan sundulan akurat.
Tertinggal satu gol, United mencoba bangkit, tetapi serangan mereka selalu kandas di tangan pertahanan kokoh Newcastle yang di pimpin oleh Sven Botman dan Fabian Schär.
Gol kedua di ciptakan oleh Joelinton di menit ke-14 hampir mirip dengan gol pertama. Memanfaatkan umpan dari sisi kiri pertahanan MU Newcastle unggul 2-0.
Babak Kedua: Kehilangan Momentum
Memasuki babak kedua, pelatih Amorim mencoba melakukan perubahan dengan memasukkan Alejandro Garnacho untuk menambah daya gedor.
Namun, strategi ini tidak memberikan dampak signifikan. Sebaliknya, Newcastle semakin percaya diri dan meningkatkan intensitas serangan mereka.
Ketinggalan dua gol, Manchester United semakin frustrasi. Kesalahan demi kesalahan terjadi di semua lini, dari penguasaan bola yang buruk hingga lemahnya komunikasi antar pemain.
Bahkan, beberapa peluang emas yang di dapatkan Dialo dan Højlund gagal di konversi menjadi gol. Newcastle pun berhasil mempertahankan keunggulan mereka hingga peluit akhir berbunyi.
Kritik Tajam untuk MU
Kekalahan ini memicu gelombang kritik terhadap performa Manchester United yang dinilai jauh dari ekspektasi. Banyak penggemar mulai mempertanyakan strategi Amorim, terutama dalam memilih formasi dan susunan pemain. Lini tengah yang seharusnya menjadi motor serangan malah terlihat rapuh, sementara lini belakang kerap membuat kesalahan fatal.
“Kami bermain di bawah standar. Tidak ada alasan untuk ini, terutama di markas sendiri,” kata Amorim dalam konferensi pers Setelah laga selesai. “Kita harus segera bangkit dan menemukan solusi untuk masalah ini.”
Sementara itu, beberapa pengamat sepak bola juga menyoroti kurangnya determinasi para pemain United. Legenda klub, Gary Neville, dalam komentarnya menyebut bahwa United kehilangan identitasnya.
“Ini bukan Manchester United yang kita kenal. Mereka bermain tanpa arah dan kurang agresif,” tegasnya.
Newcastle, Penantang Serius
Di sisi lain, kemenangan ini semakin memperkuat posisi Newcastle United sebagai salah satu tim yang patut di perhitungkan di Liga Inggris musim ini. Di bawah asuhan Eddie Howe, The Magpies menunjukkan perkembangan signifikan, baik dari segi taktik maupun mentalitas.
“Kami datang ke Old Trafod dengan rencana yang jelas dan matang para pemain menjalankan instruksi dengan bagus. Ini kemenangan yang sangat penting bagi kami,” kata Eddie Howe.
Dengan kemenangan ini, Newcastle naik ke posisi lima besar klasemen sementara, sementara Manchester United terancam keluar dari zona Eropa jika tidak segera memperbaiki performa mereka. MU Disikat Newcastle 2-0 di Old Trafford
Penutup
Kekalahan Manchester United dari Newcastle di Old Trafford adalah tamparan keras bagi Setan Merah. Performa yang jauh dari harapan membuat mereka harus bekerja lebih keras untuk kembali ke jalur kemenangan. Sementara itu, Newcastle terus menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan baru yang harus di perhitungkan di Liga Inggris.
Pertanyaan besar kini mengemuka: Mampukah Manchester United bangkit dari keterpurukan, atau justru semakin terpuruk di tengah musim yang penuh tekanan ini? Waktu akan menjawab, tetapi satu hal yang pasti, para penggemar berharap lebih dari klub kebanggaan mereka.